Susan ialah pejaga kasir di toko OK OCE Mart di Jalan Warung Jati Barat, Kalibata, Jakarta Selatan. Siang itu, Jumat (31/8) toko yang dijaga Susan tampak lengang. Pembeli sepi, barang-barang bertumpuk di rak tanda tak laku. Di atas selembar karpet yang digelar di sisi kanan tokonya, Susan tampak asik berseda gurau dengan anaknya.
"Memang sepi di sini. Saya baru dua minggu kerja di sini, eh, terakhir minggu ini yang terakhir karena mau tutup," kata Susan kepada saya.
Di depan toko itu ada lima driver Gojek yang mangkal. Namun, Susan, kasir toko yang saya temui, mengatakan para driver memang hanya mangkal dan tak pernah order Go-Mart dari pelanggan. "Enggak, mereka nggak pernah belanja untuk orderan di sini, ya hanya nongkrong saja di situ," kata Susan .
Toko tersebut sudah tak banyak lagi berisi barang-barang dagangan layaknya toko swalayan pada umumnya. Terdapat dua lemari pendingin ukuran standar berisi minum-minuman. Terdapat juga dua pendingin ruangan meski hanya satu yang menyala.
Isi toko disekat menjadi dua, yang mana barang-barang dagangan dan kasir ada di sebelah kiri. Sebelah kanan terlihat kosong dan hanya terlihat karpet kecil tempat Susan dan anak perempuannya duduk, sebelum saya memasuki toko. Susan hanya bersenda-gurau dengan anaknya di dalam toko, seperti tak ada kesibukkan.
Di sisi kanan toko juga terdapat banner besar bertuliskan: "Sekretariat Relawan PRADA: Prabowo-Sandiaga".
Susan, yang memang baru bekerja sebagai kasir selama dua minggu terakhir, mengaku toko sepi pungunjung dan omzet per harinya tak menyentuh angka dua ratus ribu.
Susan bilang ini hari terakhir toko OK OCE Mart Kalibata beroperasi. Toko akan ditutup akhir pekan ini.
Pendiri OK OCE Mart Lilies Noorlismanie membernarkan informasi Susan. "Tidak ditutup, hanya tempatnya dipindahkan dan jadi dua toko. Ini karena harga sewa yang mahal dan pangsa pasar yang tidak mendukung" katanya saat sayang hubungi.
Lilies mengaku memang OK OCE MART Kalibata dinaungi oleh koperasi yang beranggotakan 200 orang.
Jika melewati Jalan Warung Jati Barat ke arah Mampang Prapatan, lokasi toko akan ada berada di kiri jalan, setelah melewati salah satu toko Alfamart yang jaraknya hanya sekitar 100 meter. Tak jauh dari lokasi, di seberang jalan menuju Ragunan pun terdapat toko Alfamart. Jadi, dalam jarak sekitar 200 meter ada tiga toko swalayan: dua Alfamart dan satu OK OCE MART.
Tepat di depan toko OK OCE MART, terdapat penjual Mi Ayam Pangsit dan warung nasi Ayam Penyet. Dengan keadaan toko yang menjorok ke dalam sekitar 15 meter, neonboks yang kecil, dan lokasi yang tepat berada di tikung jalan ke arah kiri, membuat keberadaan toko tak gampang disadari orang.
Membandingkan dengan OK OCE MART Lainnya
Toko GERAI OK OCE yang berada di Jalan Cikajang, Jakarta Selatan, agak lebih beruntung. Toko yang berada di dalam container sebesar 20 kaki itu lebih sehat secara finansial ketimbang OK OCE MART Kalibata.
Lenawati, pengelola GERAI OK OCE Cikajang, mengatakan tokonya bisa mendapatkan omzet hingga satu juta rupiah per hari, meski terdapat toko CIRCLE-K yang hanya berjarak tiga rumah.
"Sejak 2018 omzetnya memang naik jauh," kata Lena saat ditemui Tirto, Jumat (31/8/18) siang.
Sepanjang Jalan Cikajang memang hanya terdapat tiga toko swalayan. Selain GERAI OK OCE dan CIRCLE-K, Alfamart berada di ujung jalan menuju Jalan Wolter Monginsidi yang relatif jauh dari GERAI OK OCE.
Meski GERAI OK OCE Cikajang berukuran lebih kecil dan sempit ketimbang OK OCE MART, namun barang-barang dagangan lebih banyak dan kasir terlihat sibuk dengan listingbarang. Berbeda dengan Susan di OK OCE MART.
GERAI OK OCE Pancoran yang berada di Jalan Pancoran Timur III lebih beruntung lagi. Toko yang dikelola oleh Ali Masyhari ini memiliki dua pegawai yang terlihat sibuk ketika saya datang. Barang-barang dagangan pun lebih lengkap dengan adanya bahan sembako, seperti beras.
"Lumayan di sini. Omzet kami di sini perhari bisa menyentuh tiga juta rupiah," kata Ali saat saya temui di toko.
GERAI OK OCE ini menjadi satu lokasi dengan Al-Kautsar Haji & Umrah dan TK Islam Al-Kautsar yang dikelola oleh Ali. Namun berbeda dengan GERAI OK OCE, ia mengaku toko itu milik masyarakat sekitar. Diawal terbentuk, ada 70 orang yang memberi modal alias menjadi investor di GERAI OK OCE.
Alhasil, seluruh pemodal lebih memilih berbelanja di GERAI OK OCE karena terdapat beberapa keuntungan sebagai pemilik modal. Ali mengatakan setiap hari di pagi hari pun akan ramai karena TK berkegiatan belajar mengajar.
Posisi GERAI OK OCE Pancoran memang strategis. Paling tidak dalam radius 300 meter tak ada toko swalayan yang lain.
Dalam kasus OK OCE MART Kalibata, Ketua Umum Perkumpulan Gerakan OK OCE Faransyah Jaya melihat hal serupa.
"OK OCE MART di Kalibata, saya lihat kontraknya habis, sebagai pola bisnis mungkin hitung-hitungannya belum berpotensi dengan sesuai keinginan pemilik," katanya kepada saya.
Oke Oce Mart Banyak Bangkrut, Sandiaga Ragu Kampanye di Nasional
Sandiaga Uno, bakal calon wakil presiden peserta Pilpres 2019, mulai ragu untuk mengusung program bantuan minimarket Oke Oce Mart ke tingkat nasional saat berkampanye nanti.
Pasalnya, Sandiaga Uno mengakui masih terdapat kendala dalam penerapan Oke Oce Mart di DKI Jakarta. Bahkan, tak sedikit Oke Oce Mart yang gulung tikar.
Untuk diketahui, Oke Oce Mart adalah salah satu wujud program Oke Oce yang diusung Sandiaga Uno bersama Anies Baswedan saat berkampanye di Pilkada DKI 2017.
"Saya bilang, tak akan bawa (Oke Oce Mart) ke level nasional, sampai di DKI sendiri ajek. Kalau di DKI sudah ajek, maka permintaan akan banyak di daerah lain," kata Sandiaga di Jalan Sriwijaya Raya, Jakarta Selatan, Jumat (31/8/2018).
Meskipun mengetahui banyak gerai Ok Oce Mart yang tutup, Sandiaga mengklaim programnya tersebut masih berjalan baik.
"Iya keadaan ekonomi seperti ini, saya lihat memang pengelolaan manajemen, pengelolaan peluang usaha itu sebagai kunci untuk ekonomi yang terkendala seperti ini," ujarnya.
Ia berharap, meski banyak Oke Oce Mart tutup, harus ada gerai baru yang bermunculan sehingga program itu tetap stabil.
“Saya harapkan ada gerai Oke Oce Mart baru dibuka, jadi tak stagnan. Jadi tergantung lokasi dan kinerja administratifnya. Tapi secara umum sudah positif kalau cuma satu atau dua gerai yang tutup. Bisnis ya seperti itu,” tandasnya.
(Tirto/Bisnis/Suara/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar