Palestinian protesters clash with Israeli forces
Gerakan perlawanan Hamas telah menolak peringatan oleh entitas Zionis terhadap protes anti-pendudukan baru di Jalur Gaza baru-baru ini, mengatakan bahwa ancaman "kosong" tidak akan mempengaruhi "ketahanan" dari bangsa Palestina.
Hamas menekankan pada hari Jumat (5/10) bahwa demonstrasi Gaza, dijuluki "The Great March of Return," menuntut hak untuk kembali warga Palestina yang diusir dari tanah air mereka, akan meningkat meskipun ada ancaman Tel Aviv.
Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah menteri urusan militer Zionis Israel Avigdor Lieberman memperingatkan para pemimpin Hamas bahwa rezim itu siap untuk berperang di Gaza kalau ketegangan baru meningkat di daerah pantai yang diblokir itu.
Dia juga menunjukkan bahwa 'Israel' telah memberikan keras tanggapan terhadap demonstrasi Gaza untuk mencegah konflik habis-habisan selama liburan Yahudi beberapa minggu terakhir.
"Kami telah melalui Hari Libur Penting persis seperti yang kami rencanakan, tanpa gejolak dan dengan menuntut harga yang mahal pada para perusuh di sepanjang perbatasan Gaza," dia tweeted pada Jumat (5/10) pagi. “Liburan sudah berakhir, dan saya katakan kepada kepala Hamas:" Perhitungkan itu."
Pada hari Kamis, Lieberman telah memerintahkan tentara Israel untuk mempertahankan "kesiapan maksimal untuk skenario apa pun" di Gaza.
Hamas, bagaimanapun, menekankan bahwa rakyat Palestina "tidak memperhatikan" peringatan menteri Zionis Israel itu.
"Ancaman Lieberman kosong dan tidak akan membahayakan ketahanan rakyat Palestina," kata kelompok perlawanan. “The March of Return hanya akan semakin kuat; dia tidak terpengaruh oleh ancaman tersebut.”
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar