Ismail Haniyeh, Head of the politburo of Hamas movement.
Pemimpin gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan demonstrasi anti-Israel setiap minggu akan terus berlanjut selama Jalur Gaza masih dikepung.
Haniyeh mengatakan pada hari Sabtu (13/10) bahwa Palestina tidak akan menghentikan protes-protes March of Return sampai diangkat sepenuhnya blokade satu dekade Zionis Israel di Gaza.
Dia berbicara di pemakaman warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel di sepanjang pagar perbatasan antara Jalur Gaza yang terkepung dan wilayah yang diduduki sehari sebelumnya.
Para pelayat Palestina di Jalur Gaza mengadakan pemakaman selama tujuh pengunjuk rasa yang dibunuh oleh pasukan Israel selama unjuk rasa mingguan pada hari Jumat.
Prosesi pemakaman
Di tempat lain di Khan Younis dan di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, ratusan orang melakukan upacara pemakaman untuk Ahmad al-Tawil serta Ahmed Abu Naim berusia 17 tahun yang gugur selama demonstrasi anti-pendudukan di timur pengungsi al-Bureij pada hari Jumat (12/10).
Para pejabat kesehatan Gaza mengatakan tujuh orang Palestina tewas dan 140 orang terluka oleh pasukan Israel pada hari Jumat (12/10).
Ketegangan telah menungkat di dekat pagar sejak 30 Maret, yang menandai dimulainya serangkaian protes yang dijuluki "The Great March of Return." Para pengunjuk rasa Palestina menuntut hak untuk kembali bagi mereka yang diusir dari tanah air mereka.
Bentrokan di Gaza mencapai puncaknya pada tanggal 14 Mei, menjelang peringatan Hari Nakba ke-70, atau Hari Malapetaka, yang bertepatan tahun ini dengan relokasi Washington dari kedutaan AS dari Tel Aviv ke pendudukan Yerusalem al-Quds.
Sekitar 200 warga Palestina sejauh ini telah tewas dan lebih dari 20.000 lainnya terluka dalam bentrokan di Gaza yang diperbarui, menurut angka terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza.
Gaza telah dikepung Israel sejak Juni 2007, menyebabkan penurunan standar hidup serta pengangguran dan kemiskinan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Zionis Israel juga telah meluncurkan beberapa perang di Palestina, yang terakhir dimulai pada awal Juli 2014 dan berakhir pada akhir Agustus di tahun yang sama. Agresi militer Israel menewaskan hampir 2.200 warga Palestina dan melukai 11.100 orang lainnya.
(Pusat-Informasi-Palestina/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar