India oil storage.
Pembeli India mengurangi pembelian minyak mentah AS dan diganti dengan minyak Iran menjelang dimulainya kembali sanksi AS bulan depan dan sebagai diferensial WTI-Brent menyempit, menurut pedagang dan perusahaan intelijen pengiriman Kpler.
Pengiriman minyak AS ke India turun menjadi 84.000 barel per hari (bpd) bulan lalu, turun 75 persen dari rekor tertinggi 347.000 bph pada bulan Juni, data Kpler menunjukkan. India menyumbang 12 persen dari ekspor minyak mentah AS pada bulan Juni.
Bulan lalu, pembeli India menaikkan pembelian minyak mentah Iran menjadi 502.000 barel per hari, naik 111.000 barel per hari selama Agustus, dalam pembelian "nafas terakhir" "sebelum sanksi benar-benar melanda," kata seorang pedagang yang berbasis di AS, menambahkan bahwa tambahan barel menggantikan minyak mentah AS .
Ekspor AS secara keseluruhan juga turun 917.000 bpd menjadi 1,7 juta bpd pada minggu terakhir September, menurut Energy Information Administration, karena dolar AS yang lebih kuat dan premi Brent untuk WTI jatuh, membuat minyak mentah AS kurang terjangkau.
India, yang telah menjadi tujuan utama Asia untuk minyak mentah AS tahun ini, telah menjadi salah satu dari dua pembeli minyak mentah Iran. Namun, penyuling negara sejak Juni telah memangkas pembelian minyak mentah Iran menjelang sanksi AS.
Ekspor AS ke semua negara Asia turun 73.000 bpd menjadi 427.000 bpd pekan lalu, sementara pengiriman AS ke Eropa turun 102.000 bpd menjadi 543.000 bph, data Kpler menunjukkan, menurut Reuters.
Ekspor minyak mentah Iran ke China juga meningkat 29.000 barel per hari menjadi 620.000 barel per hari, menurut Kpler, karena China memangkas pembeliannya di AS di tengah percekcokan perdagangan yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat.
Pada tanggal 8 Mei, Presiden AS Donald Trump menarik negaranya keluar dari kesepakatan nuklir Iran yang dikenal sebagai Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA), yang dicapai di Wina pada tahun 2015 setelah bertahun-tahun negosiasi di antara Iran dan Kelompok 5 + 1 (Rusia , Cina, AS, Inggris, Prancis dan Jerman), dan mengumumkan rencana untuk sanksi baru terhadap Tehran.
Gedung Putih juga mengumumkan rencana untuk membuat sebanyak mungkin negara mengimpor minyak Iran menjadi nol dan meluncurkan kampanye "tekanan ekonomi dan diplomatik maksimum" di Iran.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar