Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Koalisi Prabowo Didera Isu Perpecahan, Bagaimana Yang Sebenarnya?

Koalisi Prabowo Didera Isu Perpecahan, Bagaimana Yang Sebenarnya?

Written By Unknown on Sabtu, 20 Oktober 2018 | Oktober 20, 2018


Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengakui bahwa ada sejumlah calegnya menolak mengampanyekan pasangan Prabowo-Sandiaga. Hal ini menjadikan isu keretakan di tubuh oposisi mencuat di kalangan masyarakat.

Meski PAN merupakan parpol pengusung Prabowo-Sandi, namun sejumlah caleg tak akan mengampanyekan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu.

Hal ini diketahui oleh Eddy dari pengakuan langsung caleg yang bersangkutan.

Mereka menolak ikut mensosialisasikan Prabowo-Sandi karena tak sesuai dengan kehendak konstituen yang lebih mendukung pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

“Di antara caleg kita yang berjuang di daerah, ‘mohon maaf ketum, mohon maaf sekjen. Tetapi di bawah, saya mungkin tidak bisa terang-terangan untuk berpartisipasi dalam pemenangan Pak Prabowo. Karena konstituen saya tidak sejalan dengan itu. Jadi mohon maaf’,” kata Eddy menirukan pernyataan caleg yang dimaksud.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan pun menanggapi isu tersebut. Pada dasarnya, ia mengakui tak semua calegnya ikut mensosialisasikan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam kampanye Pilpres 2019 karena perbedaan pilihan.

“Saya pikir semua partai punya permasalahan yang sama. Tidak mungkin ada yang seratus persen,” kata Syarif kepada Kompas.com, Jumat (19/10/2018).

Syarif meyakini, tak ada parpol yang calegnya solid 100 persen untuk mendukung pasangan yang diusung partainya di Pilpres termasuk PDI-P yang merupakan partai pengusung petahana.

“PDI-P juga enggak seratus persen. Sama aja. Tinggal presentasenya saja yang beda,” kata Syarif.

Oleh karena itu, menurut Syarif, Demokrat sudah memetakan daerah mana saja yang merupakan basis Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma’ruf.

“Jadi bagi kami tidak terlalu sulit untuk mengantisipasi. Karena petanya kita sudah tahu dari awal. Sebelum memutuskan merapat ke Prabowo kita sudah tau, petanya sudah ada,” kata dia.

Dari peta tersebut, menurut dia, basis daerah yang mendukung Prabowo-Sandi lebih banyak dibandingkan yang mendukung Jokowi-Ma’ruf.

Oleh karena itu, mayoritas caleg Demokrat tetap akan total mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga di basis suara pasangan calon nomor urut 02 itu.

“Justru itu lah kami sudah punya strategi bagaimana caranya memenangkan pileg dan Prabowo,’ kata dia.

(Kompas/Qodsna/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: