Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Tampilkan postingan dengan label ABNS OLAH RAGA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABNS OLAH RAGA. Tampilkan semua postingan

Meski Adanya Protes dan Penentangan; Perusahaan Nike Mulai Menjual Hijab Olahraga


Nike, perusahaan raksasa produk-produk olahraga memulai penjualan desain jilbab olahraga pertamanya meski terdapat beberapa protes dan penentangan, yang disebut "Pro Hijab".

Menurut laporan IQNA dilansir dari MENAFN, produk ini yang baru-baru ini dipasarkan di sejumlah toko dan perwakilan Nike, dicoba dan disertifikasi oleh para atlit tingkat pertama dunia.

Ibtihaj Muhammad, atlet anggar muslimah Amerika dan anggota tim nasioanal AS, Manal Rostom, pelari asal Mesir, Zahra Lari, juara skating Emirates termasuk sejumlah atlet yang menguji hijab ini dan mensertifikasinya.

Tanggapan Nike terhadap Perubahan Budaya, yang menyebabkan kehadiran besar-besaran wanita dalam olahraga, mendesain dan memproduksi produk Islami ini untuk para muslimah.

Merek terkenal ini mengatakan, kami menghabiskan waktu satu tahun untuk merancang Pro Hijab ini, guna memproduksi produk ringan, lembut dan kemampuan tukar udara.

Nike demikian juga mengintroduksikan, bahwa dengan mempersembahkan produk ini mengharap para wanita dan putri dapat melewati sejumlah rintangan dan batasan dan berhasil dalam kancah olahraga.

Pro Hijab yang dijual dengan harga € 30 di Eropa, akan segera tersedia di Timur Tengah. Nike memiliki 24 perwakilan di UAE dan 28 di Arab Saudi.
Kinerja Nike dalam mendesain hijab olahraga juga mendapat protes sebagian para penentang hijab.

(MENAFN/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Pemain Basket Yang Merubah Bank Amerika Menjadi Markas Islam/ Merubah Brankas Menjadi Toko Kebudayaan


Markas Islam al-Da’wah di kota Houston di Texas Amerika dikenal sebagai salah satu markas Islam penting Negara ini, dimana sebagian darinya adalah sebuah museum yang sedang didirikan untuk mengenal sejarah peradaban 1400 tahun Islam.

Menurut laporan IQNA, markas Islam al-Da’wah yang setiap pekannya menyambut umat muslim dari pelbagai kelompok masyarakat dari para staf industri minyak, gas, markas medis, komersil, pendidikan, sampai markas ruang angkasa NASA dibeli dan dirikan oleh seorang pemain basket nasional Amerika.


Pembuatan al-Da’wah

Markas Islam al-Da’wah sebelumnya adalah sebuah gedung perbankan nasional Houston. Pada tahun 1994 gedung tersebut dibeli oleh Hakeem Olajuwon, pemain basket muslim Amerika, dan dirubah menjadi markas Islam.

Markas Islam al-Da’wah memiliki staf dari pelbagai Negara, seperti Tunisia, Mesir, Yordania, dan Meksiko.

Markas ini terletak di Franklin, di markas kota Houston, dan hari Senin – Jum’at, dari pukul 09:30 pagi waktu setempat sampai 17:30 terbuka untuk kunjungan umum.

Menurut pengumuman situs khou, dalam sepanjang tahap pembangunan gedung untuk merubah ke markas Islam ini, diupayakan esensi sejarahnya juga terjaga, semisalnya brankas tembok bank terjaga dan dirubah menjadi ruang penjualan hadiah-hadiah klasik dan oleh-oleh kebudayaan seantero dunia untuk dipakai para pengunjung.

Hakeem Olajuwon, mantan pemain basket muslim Amerika

Markas Islam al-Da’wah sekarang ini adalah manifestasi arsitek indah yang mencakup atap kubah warna keemasan di dalam gedung, ruang-ruang indah pualam dan interior luar dengan batu gamping.

Gedung histori ini memiliki urgensi khusus untuk masyarakat multi budaya dan penduduk markas kota Houston.

Amir Abu Halimah, Direktur Markas Islam al-Da’wah terkait aktivitasnya mengatakan, tugas markas Islam al-Da’wah adalah mendorong para penganut pelbagai agama untuk melakukan dialog dan saling mengenal satu sama lain, dan demikan juga mengenalkan para non muslim dengan budaya dan sejarah Islam.

Selain melayani umat muslim, mereka di sini juga memberikan pelayanan gratis lainnya, seperti perpustakaan dan museum guna memperkenalkan Islam kepada masyarakat. Sejumlah program seperti pertemuan ceramah, pertemuan dengan para penulis dan konferensi memperingati para cendekiawan muslim termasuk aktivitas lain markas ini.


Kawasan Aman Ibadah

Direktur Markas Islam al-Da’wah mengatakan, markas ibadah ini adalah kawasan aman, yang dipergunakan untuk kegiatan spiritual, berfikir, dan salat-salat harian. Sekitar 1500 jemaah dalam sepanjang pekan berkumpul di masjid ini untuk menunaikan salat.

Abu Halimah menegaskan, Jumat adalah hari utama ibadah dan sekitar 700 jemaah hadir di masjid untuk menunaikan penyelenggaraan salat Jum’at. Ia menegaskan, masjid ini didirikan berdasarkan budaya persahabatan dan pengetahuan, bukan berdasarkan budaya takut dan intimidasi.


Perpustakaan Khusus

Salah satu perpustakaan tiada tara dengan kumpulan ilmu dunia Islam yang bernilai yang diambil dari Cina sampai Maroko dan Spanyol ada di markas Islam al-Da’wah. Perpustakaan ini adalah perpustakaan pertama Islam di Amerika Utara, yang tidak berafiliasi dengan unviersitas dan lembaga manapun dan dibangun dengan anggaran sekitar 5.2 juta dolar dan memiliki 25 ribu jenis buku. Perpustakaan mencakup buku-buku terbatas tersohor Islam, yang ditulis oleh para penulis terkemuka Islam dan diterjemahkan oleh para peneliti dan cendekiawan tersohor. Buku-buku perpustakaan dikelompokkan menjadi enam bagian, Alquran, hadis, bahasa Arab, Ushul Fikih dan sejarah Islam.


Museum Sejarah Islam

Markas Islam al-Da’wah, demikian juga sedang mendirikan museum besar di markas ini, yang dikhususkan untuk sejarah Islam. Para pengunjung museum ini dapat mengenal peradaban 1400 tahun Islam dan peranannya dalam pengembangan pelbagai aspek kehidupan manusia dan juga dengan pelbagai dinasti Islam dan pemerintahannya atas dunia Islam melalui pelbagai karya seni dan sejarah. Karya museum ini disediakan dari sejumlah koleksi pribadi dan negara-negara Islam dan diputuskan karya lain juga dibeli guna menjadi koleksi yang cukup untuk dipamerkan di sepanjang tahun.



Alamat Markas di atas peta


(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Heboh! Pelatih Asal Thailand Dipaksa Berjilbab Agar Bisa Menonton Anak Asuhnya Bertanding. Simak!

Kabbadi adalah olahraga berasal dari Negara Bagian Tamil Nadu, India. Olahraga ini awalnya merupakan permainan untuk mempersiapkan tentara.

Somprach Phonchoo, pelatih tim Kabbadi perempuan Iran, dipaksa berjilbab saat menyaksikan anak-anak asuhnya berlaga dalam Kejuaraan Kabbadi Asia di Iran, 22-27 November 2017. (Foto: Radio Farda)

Pihak berwenang Iran memaksa Somprach Phonchoo, lelaki asal Thailand menjadi pelatih tim nasional Kabbad perempuan Iran, berjilbab agar dapat menyaksikan laga dimainkan anak-anak asuhnya itu dalam Kejuaraan Kabbadi Asia.

Radio Farda melaporkan keputusan itu diambil lantaran kaum adam di negara Mullah tersebut dilarang memasuki arena olahraga dipakai oleh kaum hawa.

Kepada Radio Farda, Somprach membenarkan dirinya mesti memakai jilbab kalau ingin memasuki arena pertandingan.

Ketua Federasi Kabbadi Iran Muhammad Reza Maghasoudlou bilang seorang pewarta foto mengenakan jilbab tersebut kepada Somprach. "Itu sebuah tindakan jahat dan untuk memfitnah aturan kejuaraan," katanya.

Kejuaraan Kabbadi Asia ini berlangsung di Kota Gordan, utara Iran, selama 22-27 November lalu.

Tim perempuan Iran kalah dari Korea Selatan. India menjadi juara setelah menaklukkan Pakistan dalam partai final.

Kabbadi adalah olahraga berasal dari Negara Bagian Tamil Nadu, India. Olahraga ini awalnya merupakan permainan untuk mempersiapkan tentara.

Kabbadi adalah olahraga nasional bangladesh dan juga biasa dimainkan di negara bagian Punjab, Tamil Nadu, dan Andhra Pradesh di India.

(Radio-Farda/Al-Arabia/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ada Transfer Mencurigakan Senilai US$ 22 Juta Terkait Piala Dunia 2022

Berasal dari sebuah perusahaan Qatar ke rekening milik Ricardo Teixiera.

Desain Stadion Ras Abu Abud, bakal dipakai dalam Piala Dunia 2022 di Qatar. (Foto: dcb-qa.com)

Kementerian Kehakiman Brasil dan FBI (Biro Penyelidik Federal) Amerika Serikat tengah menyelidiki sebuah transfer senilai US$ 22 juta dibuat oleh Qatar dan diduga terkait dengan Piala Dunia 2022, seperti dilansir situs berita Mediapart asal Prancis Ahad lalu.

Tim jaksa dari kedua negara itu dokumen perbankan atas nama mantan bos Asosiasi Sepak Bola Brasil Ricardo Texeira, membuka rekening di Pache Monaco, lembaga keuangan dikontrol oleh Credit Mutuel, hingga 2013.

Mereka kemudian memperoleh bukti transfer sebesar US$ 22 juta dari Ghanim Bin Saad Al-Saad & Sons Group (CSSG), perusahaan asal Qatar, ke rekening Texeira pada januari 2011, tidak lama setelah Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. "CSSG dipimpin oleh pengusaha Ghanim bin Saad as-Saad berada di pusat dugaan korupsi," tulis Mediapart.

Teixeira, ketua Asosiasi Sepak Bola Brasil sejak 1989, berhenti pada 2012 setelah menjadi sasaran investigasi soal pencucian uang dan kecurangan terjadi selama 2009-2012. Dia merupakan anggota Kmite Eksekutif FIFA (Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional) ikut dalam pemungutan suara pada Desember 2010 di Kota Zurich, Swiss, menghasilkan Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022.

Ricardo Teixeira kemudian diduga ikut dalam sebuah skema untuk membeli suara bagi Qatar di antara 22 anggota Komite Eksekutif FIFA.

Mediapart melaporkan di awal 2013, sejumlah transfer terjadi di hari sama dari rekening Teixeira ke rekening kepunyaan Jack Warner, Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia Muhammad bin Hammam, dan Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan Nicolas Leoz.

(Al-Arabiya/Media-Part/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Setengah Dari Pemilih Qatar Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022 Diadili, Dipenjara, dan Wafat

Amerika Serikat akan terus memburu orang-orang diduga terlibat korupsi dalam pemilihan penyelenggara Piala Dunia 2022.

Stadion Pelabuhan Doha di Ibu Kota Doha, Qatar. Ini salah satu stadion bakal dipakai untuk turnamen Piala Dunia 2022 di Qatar. (Foto: theguardian.com)

Setengah dari orang-orang telah memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dikabarkan telah meningggal, dipenjara, dan diadili atas dugaan korupsi.

Sebanyak 13 dari 25 anggota Komite Eksekutif FIFA (Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional) terlibat dalam kasus rasuah, beberapa di antaranya bakal terbukti bersalah karena ada bukti kuat, dan dua di antaranya telah meninggal, seperti dilansir surat kabar the Guardian.

Dalam sidang kasus dugaan korupsi digelar di pengadilan di Kota New York, Amerika Serikat, bulan ini, mantan Wakil Presiden FIFA Julio Grondona diyakini telah menerima suap senilai US$ 1 juta untuk memilih Qatar, dalam pemilihan dilangsungkan pada 2010 di Kota Zurich, Swiss.

Hal itu disampaikan oleh saksi Alejandro Burzaco. Dia menyebut Jorge Delhon, eksekutif penyiaran, sebagai mediator. Beberapa jam kemudian, Delhon ditemukan tewas ditabrak kereta di Ibu Kota Buenos Aires, Argentina. Polisi bilang semua indikasi menunjukkan korban meninggal karena bunuh diri.

Guardian melaporkan Amerika Serikat akan terus memburu orang-orang diduga terlibat korupsi dalam pemilihan penyelenggara Piala Dunia 2022.

Terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 telah memicu polemik lantaran diyakini ada korupsi dan suhu kelewat panas. Karena itu, FIFA sudah memutuskan Piala Dunia 2022 selama November-Desember, bukan Juni-Juli seperti biasanya.

(Al-Arabiya/The-Guardian/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: