Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Doa Malam Kedua Puluh Tiga Ramadhan (III)


الدعاء الثالث لظهوره أرواحنا فداه

في الليلة الثالثة والعشرين من شهر رمضان

قال الشيخ الأجلّ الكفعمي ‏رحمه الله: وعنهم‏ عليهم السلام:

كرّر في ليلة ثلاث وعشرين من شهر رمضان، هذا الدعاء ساجداً وقائماً وقاعداً وعلى كلّ حال، وفي الشهر كلّه، وكيف أمكنك، ومتى حضرك من دهرك، تقول بعد تمجيده تعالى والصلاة على نبيّه ‏صلى الله عليه وآله وسلم:

أَللَّهُمَّ كُنْ لِوَلِيِّكَ الْحُجَّةِ بْنِ الْحَسَنِ، (صَلَواتُكَ عَلَيْهِ وَعَلى آبائِهِ)، في هذِهِ السَّاعَةِ وَفي كُلِّ ساعَةٍ، وَلِيّاً وَحافِظاً، وَقائِداً وَناصِراً، وَدَليلاً وَعَيْناً، حَتَّى تُسْكِنَهُ أَرْضَكَ طَوْعاً، وَتُمَتِّعَهُ‏ فيها طَويلاً.(1)

ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ

1) المصباح: 779، مصباح المتهجّد: 630
.

Syekh Kaf’ami ra. menuturkan bahwa salah satu dari para Maksumin as. beliau bersabda:

Bacalah do’a berikut dan ulangilah pada malam ke dua puluh tiga bulan Ramadhan dalam keadaan berdiri, duduk dan dalam keadaan apapun, selama bulan ramadhan atau kapan saja apabila memungkinkan sepanjang masih hidup.

Setelah memuji Tuhan dan bershalawat kepada nabi Muhammad saw, bacalah:

Ya Allah! Jadikanlah Engkau penjaga, pemelihara, pelindung, penolong, petunjuk dan penuntun disaat ini, bagi wali-Mu Al-Hujah putra Al-Hasan, sehingga Engkau serahkan kepadanya bumi-Mu dengan ridha dan Kau berikan kebahagiaan kepada ia selamanya “.[1]


____________________________________

[1] Misbah Al-Mutahajjid hal. 630 dan al-Misbah hal. 779.

(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Mutiara Berlian Dari Munajat dan Doa Ahlul Bait


Bersyukur bagi siapapun yang telah menemukan ajaran Islam versi Ahlul bayt, didalamnya kandungan kandungan Mutiara Berlian dan Intan tak terhingga, sepanjang umur yang telah memasuki setengah abad, rasanya tak diketemukan Muatan Muatan Cinta dalam Munajat dan Doa Ahlul Bayt dalam seluruh dimensi kehidupan, belum lagi apa jadinya Imam Syafe'i, Imam Maliki, Imam Hanafi dan Imam Hanbali bila mereka tak bersentuhan dari sumber ilmu kenabian melalui Madrasah Imam jakfar Shadiq, semua ilmuwan, ulama mengakui keilmuwan dari pintu masuk ajaran Nubuwwah melalui Madrasah Imam Jakfar Shadiq.

Karenanya pantas bila madrasah Ahlul bayt terinspirasi dari Tiga Julukan dan Gelar yang diberikan Haidariyyuun, Jakfariyyuun, Mahdawiyyuun.....

Coba Perhatikan bayt bayt Doa dari Madrasah Ahlul bayt khusus tentang Jamuan Ramadhan :

Amalan umum ini terbagi dalam empat bagian:

Amalan yang Dilakukan pada Siang dan Malam Ramadhan

Sayid Ibnu Thawus ra meriwayatkan dari Imam Muhammad Baqir dan Imam Ja’far Shadiq as, “Bacalah (doa ini) setelah melaksanakan shalat wajib dari awal hingga akhir Ramadhan.”

اللَّهُمَّ ارْزُقْنِي حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ فِي عَامِي هَذَا وَ فِي كُلِّ عَامٍ مَا أَبْقَيْتَنِي فِي يُسْرٍ مِنْكَ وَ عَافِيَةٍ وَ سَعَةِ رِزْقٍ وَ لا تُخْلِنِي مِنْ تِلْكَ الْمَوَاقِفِ الْكَرِيمَةِ وَ الْمَشَاهِدِ الشَّرِيفَةِ وَ زِيَارَةِ قَبْرِ نَبِيِّكَ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ فِي جَمِيعِ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ فَكُنْ لِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِيمَا تَقْضِي وَ تُقَدِّرُ مِنَ الْأَمْرِ الْمَحْتُومِ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ مِنَ الْقَضَاءِ الَّذِي لا يُرَدُّ وَ لا يُبَدَّلُ أَنْ تَكْتُبَنِي مِنْ حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ الْمَبْرُورِ حَجُّهُمْ الْمَشْكُورِ سَعْيُهُمْ الْمَغْفُورِ ذُنُوبُهُمْ الْمُكَفَّرِ عَنْهُمْ سَيِّئَاتُهُمْ وَ اجْعَلْ فِيمَا تَقْضِي وَ تُقَدِّرُ أَنْ تُطِيلَ عُمُرِي [فِي طَاعَتِكَ‏] وَ تُوَسِّعَ عَلَيَّ رِزْقِي وَ تُؤَدِّيَ عَنِّي أَمَانَتِي وَ دَيْنِي آمِينَ رَبَّ الْعَالَمِينَ .

Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku kemampuan untuk melaksanakan haji ke rumah mulia-Mu di tahun ini, di setiap tahun selama Engkau memberi kemudahan, kesehatan dan kelapangan rezeki dalam hidupku! Jangan Engkau halangi aku untuk menziarahi kubur Nabi-Mu, tempat-tempat dan makam-makam mulia di sana! Semoga shalawat-Mu selalu terlimpahkan kepada dia (Muhammad) dan keluarganya! Bantulah aku agar bisa memenuhi kebutuhan dunia dan akhirat! Ya Allah, aku memohon ketentuan pasti-Mu di malam lailatul qadar, qadha yang tidak dapat ditolak dan diubah! Catatlah aku sebagai bagian dari para peziarah rumah suci-Mu dengan haji yang rnakbur, dengan sa’i yang masykur, dan dosa-dosa yang terampuni! Catatlah itu sebagai ketentuan dan kepastian-Mu! Panjangkanlah umurku (untuk menaati-Mu)! Lapangkanlah rezekiku! Tunaikanlah amanah dan utang-utangku! Amin, Rabbal Alamin.

Bacalah (doa berikut ini) setelah menunaikan shalat wajib:

يَا عَلِيُّ يَا عَظِيمُ يَا غَفُورُ يَا رَحِيمُ أَنْتَ الرَّبُّ الْعَظِيمُ الَّذِي لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْ‏ءٌ وَ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ وَ هَذَا شَهْرٌ عَظَّمْتَهُ وَ كَرَّمْتَهُ وَ شَرَّفْتَهُ وَ فَضَّلْتَهُ عَلَى الشُّهُورِ وَ هُوَ الشَّهْرُ الَّذِي فَرَضْتَ صِيَامَهُ عَلَيَّ وَ هُوَ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أَنْزَلْتَ فِيهِ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ وَ جَعَلْتَ فِيهِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ وَ جَعَلْتَهَا خَيْرا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ فَيَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يُمَنُّ عَلَيْكَ مُنَّ عَلَيَّ بِفَكَاكِ رَقَبَتِي مِنَ النَّارِ فِيمَنْ تَمُنُّ عَلَيْهِ وَ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Wahai yang Mahatinggi! Wahai yang Mahaagung! Wahai Maha Pengampun! Wahai Maha Pengasih! Engkaulah Tuhan Mahaagung! Tak sesuatu pun serupa dengan-Mu! Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui! Bulan ini adalah bulan yang Engkau agungkan, Engkau muliakan, dan Engkau utamakan melebihi bulan-bulan yang lain! Engkau wajibkan kami berpuasa di bulan ini! Bulan ini adalah bulan Ramadhan, Engkau turunkan al-Quran di dalamnya sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelas siapa yang memberi petunjuk, pemisah (hak dan batil)! Engkau tentukan malam al-Qadar di bulan ini, kemudian Engkau jadikan ia lebih baik dari seribu bulan! Wahai Pemilik anugerah yang tak pernah diberi anugerah! Selamatkan aku dari api neraka bersama orang-orang yang Engkau selamatkan! Masukkanlah aku ke surga demi rahmat-Mu! Wahai yang Lebih Pengasih dari para pengasih!

Syekh Kafami dalam kitab al-Mishbah dan al-Balad al-Amin, serta Syekh Syahid dalam kumpulan doanya meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesiapa membaca doa ini di bulan Ramadhan setiap setelah melaksanakan shalat wajib, Allah Ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya hingga hari Kiamat.” Doa itu adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ أَدْخِلْ عَلَى أَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ اللَّهُمَّ أَغْنِ كُلَّ فَقِيرٍ اللَّهُمَّ أَشْبِعْ كُلَّ جَائِعٍ اللَّهُمَّ اكْسُ كُلَّ عُرْيَانٍ اللَّهُمَّ اقْضِ دَيْنَ كُلِّ مَدِينٍ اللَّهُمَّ فَرِّجْ عَنْ كُلِّ مَكْرُوبٍ اللَّهُمَّ رُدَّ كُلَّ غَرِيبٍ اللَّهُمَّ فُكَّ كُلَّ أَسِيرٍ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ كُلَّ فَاسِدٍ مِنْ أُمُورِ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ اشْفِ كُلَّ مَرِيضٍ اللَّهُمَّ سُدَّ فَقْرَنَا بِغِنَاكَ اللَّهُمَّ غَيِّرْ سُوءَ حَالِنَا بِحُسْنِ حَالِكَ اللَّهُمَّ اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَ أَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْ‏ءٍ قَدِيرٌ .

Ya Allah, bahagiakanlah para penghuni kubur! Ya Allah, penuhilah kebutuhan setiap orang fakir! Ya Allah, kenyangkanlah orang-orang yang kelaparan! Ya Allah, berilah pakaian orang-orang yang telanjang! Ya Allah, lunasilah utang orang-orang yang berutang! Ya Allah. bahagiakanlah orang-orang yang susah! Ya Allah. kembalikanlah orang-orang orang yang diasingkan! Ya Allah. bebaskanlah orang-orang yang ditawan! Ya Allah, perbaikilah setiap urusan Muslimin yang rusak! Ya Allah. sembuhkanlah orang-orang yang sakit. Ya Allah, tutupilah kefakiran kami dengan kekayaan-Mu! Ya Allah. ubahlah kondisi buruk kami dengan kebaikan-Mu! Ya Allah. lunasi lah utang kami dan cukupkanlah kefakiran kami! Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu!

Syekh Kulaini meriwayatkan dari Abu Bashir bahwa Imam Ja’far Shadiq as selalu membaca doa (berikut) ini pada bulan Ramadhan.

اللَّهُمَّ إِنِّي بِكَ وَ مِنْكَ أَطْلُبُ حَاجَتِي وَ مَنْ طَلَبَ حَاجَةً إِلَى النَّاسِ فَإِنِّي لا أَطْلُبُ حَاجَتِي إِلا مِنْكَ وَحْدَكَ لا شَرِيكَ لَكَ وَ أَسْأَلُكَ بِفَضْلِكَ وَ رِضْوَانِكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ وَ أَنْ تَجْعَلَ لِي فِي عَامِي هَذَا إِلَى بَيْتِكَ الْحَرَامِ سَبِيلا حِجَّةً مَبْرُورَةً مُتَقَبَّلَةً زَاكِيَةً خَالِصَةً لَكَ تَقَرُّ بِهَا عَيْنِي وَ تَرْفَعُ بِهَا دَرَجَتِي وَ تَرْزُقَنِي أَنْ أَغُضَّ بَصَرِي وَ أَنْ أَحْفَظَ فَرْجِي وَ أَنْ أَكُفَّ بِهَا عَنْ جَمِيعِ مَحَارِمِكَ حَتَّى لا يَكُونَ شَيْ‏ءٌ آثَرَ عِنْدِي مِنْ طَاعَتِكَ وَ خَشْيَتِكَ وَ الْعَمَلِ بِمَا أَحْبَبْتَ وَ التَّرْكِ لِمَا كَرِهْتَ وَ نَهَيْتَ عَنْهُ وَ اجْعَلْ ذَلِكَ فِي يُسْرٍ وَ يَسَارٍ وَ عَافِيَةٍ وَ مَا أَنْعَمْتَ بِهِ عَلَيَّ وَ أَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ وَفَاتِي قَتْلا فِي سَبِيلِكَ تَحْتَ رَايَةِ نَبِيِّكَ مَعَ أَوْلِيَائِكَ وَ أَسْأَلُكَ أَنْ تَقْتُلَ بِي أَعْدَاءَكَ وَ أَعْدَاءَ رَسُولِكَ وَ أَسْأَلُكَ أَنْ تُكْرِمَنِي بِهَوَانِ مَنْ شِئْتَ مِنْ خَلْقِكَ وَ لا تُهِنِّي بِكَرَامَةِ أَحَدٍ مِنْ أَوْلِيَائِكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلا حَسْبِيَ اللَّهُ مَا شَاءَ اللَّهُ

Ya Allah. melalui diri-Mu dan kepada-Mu aku memohon kebutuhanku! Aku tidak meminta keperluanku kecuali kepada-Mu! Tiada sekutu bagi-Mu! Aku memohon-Mu melalui karunia dan rida-Mu! Anugerahkanlah shalawat ke-pada Muhammad dan keluarganya! Lapangkanlah jalanku menuju rumah suci-Mu sebagai haji yang mabrur, diterima, suci dan murni hanya untuk-Mu di tahun ini! Karenanya aku bahagia! Karenanya Engkau angkat derajatku! Berilah aku kemampuan untuk menutup mataku, menjaga kemaluanku! Cegahlah aku dari segala yang Engkau haramkan, sehingga kepentinganku hanyalah taat kepada-Mu, takut kepada-Mu, mengamalkan segala yang Engkau senangi, meninggalkan segala yang Engkau benci dan larang! Permudah dan selamatkan-lah semua itu dan segala yang Engkau berikan kepadaku! Aku memohon-Mu agar kematianku terbunuh di jalan-Mu, di bawah panji Nabi-Mu, bersama kekasih-kekasih-Mu! Aku memohon-Mu agar memusnahkan musuh-musuh-Mu dan musuh-musuh Rasul-Mu! Aku memohon-Mu agar memuliakan aku! Hinakanlah makhluk yang Engkau kehendaki! Jangan Engkau hinakan aku karena tidak memiliki kemuliaan salah seorang kekasih-Mu. Ya Allah,anugerahkan kepadaku jalan bersama Rasul! Cukuplah Allah, bagiku adalah apa yang menjadi kehendak Allah!


Amalan yang dilakukan pada malam Ramadhan:

Pertama, berbuka puasa. Disunahkan berbuka puasa setelah melaksanakan shalat magrib dan isya kecuali badan kita sangat lemah atau ada orang yang sedang menunggu (untuk berbuka puasa bersama).

Kedua, berbuka puasa dengan makanan yang bersih dari barang haram dan syubhat. Yang lebih baik adalah berbuka puasa dengan kurma yang halal sehingga pahala shalatnya menjadi empat ratus kali lipat. Jika kita berbuka puasa dgn kurma dan air putih, kurma ruthab, susu, manisan, atau air hangat, hal itu juga sangat baik.

Ketiga, membaca doa sebelum berbuka puasa sehingga Allah menganugerahkan kepada kita pahala (sebanyak) orang yang berpuasa pada hari itu, seperti:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَ عَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ

Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, hanya dengan rezeki-Mu aku berbuka puasa, dan hanya kepada-Mu aku bertawakal.
Jika kita membaca doa Allahumma Rabbannuril Adzim yang diriwayatkan oleh Sayid Ibnu Thawus dan Syekh Kaf’ami, kita akan mendapatkan keutamaan yang tak terhingga.

Diriwayatkan bahwa ketika Amirul Mukminin as ingin berbuka puasa, beliau selalu membaca,

بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَ عَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا فَتَقَبَّلْ [فَتَقَبَّلْهُ‏] مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Dengan nama Allah. Ya Allah, hanya untuk-Mu kami berpuasa dan hanya dengan rezeki-Mu kami berbuka puasa. Maka, terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Keempat, membaca doa (berikut) ini pada suapan pertama.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ يَا وَاسِعَ الْمَغْفِرَةِ اغْفِرْ لِي

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Wahai Yang luas ampunan-Nya, ampunilah daku.

Kelima, membaca surah al-Qadr ketika sedang berbuka puasa. Keenam, bersedekah dan memberi makan kepada orang-orang yang berpuasa ketika waktu berbuka puasa tiba meskipun dengan beberapa butir kurma atau seteguk air. Rasulullah saw bersabda, “Sesiapa memberikan makanan kepada orang yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa itu tanpa pahalanya dikurangi sedikit pun dan juga akan memperoleh seperti pahala kebajikan yang dilakukannya karena energi yang diperolehnya dari makanan itu.”

Ayatullah Allamah Hilli ra dalam buku ar-Risalah os-So’divob meriwayatkan bahwa Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Seorang mukmin yang memberikan sesuap makanan kepada mukmin (yang lain) pada bulan puasa, Allah Ta’ala akan menulis baginya pahala orang yang telah membebaskan tiga puluh budak mukmin dan ia akan memiliki satu doa yang pasti dikabulkan di sisi-Nya.”

Ketujuh, membaca surah al-Qadr seribu kali setiap malam seperti disebutkan dalam sebuah riwayat.
Kedelapan, membaca surah ad-Dukhan seratus kali setiap malam jika mampu.

Kesembilan, Sayid Ibnu Thawus meriwayatkan bahwa sesiapa membaca doa (berikut) ini di setiap malam bulan Ramadhan, dosa-dosanya selama empat puluh tahun akan diampuni.

اللَّهُمَّ رَبَّ شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِي أَنْزَلْتَ فِيهِ الْقُرْآنَ وَ افْتَرَضْتَ عَلَى عِبَادِكَ فِيهِ الصِّيَامَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ ارْزُقْنِي حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ فِي عَامِي هَذَا وَ فِي كُلِّ عَامٍ وَ اغْفِرْ لِي تِلْكَ الذُّنُوبَ الْعِظَامَ فَإِنَّهُ لا يَغْفِرُهَا غَيْرُكَ يَا رَحْمَانُ يَا عَلامُ

Ya Allah, Tuhan bulan Ramadhan yang Engkau telah menurunkan al-Quran di dalamnya dan Engkau telah mewajibkan puasa atas ham-ba-hamba-Mu di bulan tersebut, curahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, anugerahkan padaku haji ke Rumah-Mu yang mulia di tahun ini dan di setiap tahun, dan ampunilah dosa-dosaku yang besar itu, karena tiada yang dapat mengampuninya selain-Mu, wahai yang Maha Pengasih, wahai yang Maha Mengetahui.

Kedua belas, membaca doa berikut ini setiap malam.

اللَّهُمَّ بِرَحْمَتِكَ فِي الصَّالِحِينَ فَأَدْخِلْنَا وَ فِي عِلِّيِّينَ فَارْفَعْنَا وَ بِكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ مِنْ عَيْنٍ سَلْسَبِيلٍ فَاسْقِنَا وَ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ بِرَحْمَتِكَ فَزَوِّجْنَا وَ مِنَ الْوِلْدَانِ الْمُخَلَّدِينَ كَأَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَكْنُونٌ فَأَخْدِمْنَا وَ مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ وَ لُحُومِ الطَّيْرِ فَأَطْعِمْنَا وَ مِنْ ثِيَابِ السُّنْدُسِ وَ الْحَرِيرِ وَ الْإِسْتَبْرَقِ فَأَلْبِسْنَا وَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ وَ حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ وَ قَتْلا فِي سَبِيلِكَ فَوَفِّقْ لَنَا وَ صَالِحَ الدُّعَاءِ وَ الْمَسْأَلَةِ فَاسْتَجِبْ لَنَا [يَا خَالِقَنَا اسْمَعْ وَ اسْتَجِبْ لَنَا] وَ إِذَا جَمَعْتَ الْأَوَّلِينَ وَ الْآخِرِينَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَارْحَمْنَا وَ بَرَاءَةً مِنَ النَّارِ فَاكْتُبْ لَنَا وَ فِي جَهَنَّمَ فَلا تَغُلَّنَا وَ فِي عَذَابِكَ وَ هَوَانِكَ فَلا تَبْتَلِنَا وَ مِنَ الزَّقُّومِ وَ الضَّرِيعِ فَلا تُطْعِمْنَا وَ مَعَ الشَّيَاطِينِ فَلا تَجْعَلْنَا وَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِنَا فَلا تَكْبُبْنَا [تَكُبَّنَا] وَ مِنْ ثِيَابِ النَّارِ وَ سَرَابِيلِ الْقَطِرَانِ فَلا تُلْبِسْنَا وَ مِنْ كُلِّ سُوءٍ يَا لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ بِحَقِّ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ فَنَجِّنَا .

Ya Allah, demi rahmat-Mu ke dalam golongan orang-orang saleh masukkanlah kami, di dalam surga ‘illiyyin angkatlah (derajat) kami, dari mata air Salsabil berikanlah kami minum, dengan Hurul ‘Ain-dengan rahmat-Mu nikahkanlah kami, dari budak-budak abadi (surga) yang (gemerlapan) bak mutiara tersimpan berikanlah kami pembantu, dari buah-buahan surga dan daging-daging burung berilah makan kami, dari kain-kain sutra berilah kami pakaian, lailatul qadar, haji ke Rumah-Mu yang suci, dan terbunuh di jalan-Mu berikan kami taufik (untuk menggapainya), dan kabulkanlah doa dan permohonan (kami) yang layak, (wahai Pencipta kami, dengarkanlah dan kabulkanlah), jika Engkau mengumpulkan seluruh umat manusia dari awal hingga akhir pada hari Kiamat, kasihanilah kami, kebebasan dari api neraka tuliskanlah untuk kami, di dalam (jeratan) jahanam jangan Kaubelenggu kami, ke dalam siksa dan penghinaan-Mu jangan Kaujerumuskan kami, dari buah Zaqqum dan buah-buahan pahit jangan Kauberi kami makan, bersama setan jangan Kaujadikan kami, ke dalam neraka jangan sungkurkan kami, dari pakaian-pakaian neraka dan baju-baju lusuh berdaki (penduduk neraka) jangan Kaupakaikan kepada kami, dan dari segala keburukan wahai Yang tiada tuhan selain Engkau demi laa ilaaha illallah selamatkanlah kami.

Ketiga belas, diriwayatkan dari Imam Ja’far Shadiq as, “Bacalah setiap malam bulan Ramadhan,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ فِيمَا تَقْضِي وَ تُقَدِّرُ مِنَ الْأَمْرِ الْمَحْتُومِ فِي الْأَمْرِ الْحَكِيمِ مِنَ الْقَضَاءِ الَّذِي لا يُرَدُّ وَ لا يُبَدَّلُ أَنْ تَكْتُبَنِي مِنْ حُجَّاجِ بَيْتِكَ الْحَرَامِ الْمَبْرُورِ حَجُّهُمْ الْمَشْكُورِ سَعْيُهُمْ الْمَغْفُورِ ذُنُوبُهُمْ الْمُكَفَّرِ عَنْ سَيِّئَاتِهِمْ [عَنْهُمْ سَيِّئَاتُهُمْ‏] وَ أَنْ تَجْعَلَ فِيمَا تَقْضِي وَ تُقَدِّرُ أَنْ تُطِيلَ عُمُرِي فِي خَيْرٍ وَ عَافِيَةٍ وَ تُوَسِّعَ فِي رِزْقِي وَ تَجْعَلَنِي مِمَّنْ تَنْتَصِرُ بِهِ لِدِينِكَ وَ لا تَسْتَبْدِلْ بِي غَيْرِي .

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, di dalam ketentuan dan kepastian yang akan Kautentukan dalam qadha dan qadar yang bijaksana dan tidak akan dapat diganti dan diubah tuliskanlah aku di antara para peziarah rumah suci-Mu yang mabrur haji mereka, yang disyukuri usaha mereka, yang diampuni dosa-dosa mereka, dan yang tertebus kejelekan-kejelekan mereka, dan di dalam qadha dan qadar yang akan Kautentukan panjangkanlah umurku dalam kebajikan dan afiat, lapangkanlah rezekiku, dan jadikan aku di antara orang-orang Kaumenangkan agama-Mu dengan (perantara) mereka, serta jangan Kauganti aku dengan orang selainku.

Keempat belas, dalam kitab Anis ash-Shalihin disebutkan membaca doa ini setiap malam bulan Ramadhan.

أَعُوذُ بِجَلالِ وَجْهِكَ الْكَرِيمِ أَنْ يَنْقَضِيَ عَنِّي شَهْرُ رَمَضَانَ أَوْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ مِنْ لَيْلَتِي هَذِهِ وَ لَكَ قِبَلِي ذَنْبٌ أَوْ تَبِعَةٌ تُعَذِّبُنِي عَلَيْهِ . إِلهِي وَقَفَ السَّائِلُونَ بِبابِكَ، وَلاذَ الفُقَراءُ بِجَنابِكَ وَوَقَفَتْ سَفِينَةُ المَساكِينِ عَلى ساحِلِ بَحْرِ جُودِكَ وَكَرَمِكَ يَرْجُونَ الجَوازَ إِلى ساحَةِ رَحْمَتِكَ وَنِعْمَتِكَ. إِلهِي إِنْ كُنْتَ لاتَرْحَمُ فِي هذا الشَّهْرِ الشَّرِيفِ إِلاّ مَنْ أَخْلَصَ لَكَ فِي صِيامِهِ وَقِيامِهِ فَمَنْ لِلْمُذْنِبِ المُقَصِّرِ إِذا غَرِقَ فِي بَحْرِ ذُنُوبِهِ وَآثامِهِ إِلهِي إِنْ كُنْتَ لاتَرْحَمُ إِلاّ المُطِيعِينَ فَمَنْ لِلْعاصِينَ وَإِنْ كُنْتَ لاتَقْبَلُ إِلاّ مِنَ العامِلِينَ فَمَنْ لِلْمُقَصِّرِينَ إِلهِي رَبِحَ الصَّائِمُونَ، وَفازَ القَائِمُونَ، وَنَجا المُخْلِصُونَ، وَنَحْنُ عَبِيدُكَ المُذْنِبُونَ. فَارْحَمْنا بِرَحْمَتِكَ، وَاعْتِقْنا مِنَ النَّارِ بِعَفْوِكَ، وَاغْفِرْ لَنا ذُنُوبَنا بِرَحْمَتِكَ. يا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

Aku berlindung kepada keagungan “wajah”-Mu yang mulia hendaknya jangan sampai bulan Ramadhan berlalu atau fajar malamku ini terbit sedangkan Engkau masih memiliki tagihan atasku atau (aku masih berlumuran) dosa yang karenanya Engkau akan menyiksaku. Wahai Sembahanku! Para peminta berdiri di depan pintu-Mu, para fakir berlindung di sisi-Mu, bahtera orang-orang miskin berlabuh di tepi pantai laut kemurahan dan kedermawanan-Mu mengharap untuk bisa melintasi kawasan rahmat dan nikmat-Mu. Wahai Sembahanku! Jika di bulan Ramadhan yang mulia ini Engkau tidak menyayangi kecuali hamba-hamba yang dengan ikhlas berpuasa dan shalat maka bagaimanakah dengan hamba-hamba yang berdosa yang tenggelam dalam lautan dosa dan kesalahannya? Wahai sembahanku jika Engkau tidak menyayangi kecuali orang-orang yang taat maka bagaimanakah dengan pemaksiat? Jika Engkau tidak mengabulkan kecuali orang-orang yang beramal bagaimana dengan yang tidak beramal? Wahai Sembahanku! Beruntunglah orang-orang yang berpuasa, menanglah orang-orang yang shalat, selamatlah orang-orang yang ikhlas, kami adalah hamba-Mu yang berdosa maka sayangilah kami dengan rahmat-Mu, bebaskan kami dari siksa neraka dengan maaf-Mu, dan ampunilah segala dosa kami dengan rahmat-Mu wahai Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.


Doa saat sahur

Ketujuh, membaca doa berikut ini. Doa ini disebutkan dalam kitab Iqbal al-Amal dan termasuk doa-doa sahar yang terpendek.

يَا مَفْزَعِي عِنْدَ كُرْبَتِي وَ يَا غَوْثِي عِنْدَ شِدَّتِي إِلَيْكَ فَزِعْتُ وَ بِكَ اسْتَغَثْتُ وَ بِكَ لُذْتُ لا أَلُوذُ بِسِوَاكَ وَ لا أَطْلُبُ الْفَرَجَ إِلا مِنْكَ فَأَغِثْنِي وَ فَرِّجْ عَنِّي يَا مَنْ يَقْبَلُ الْيَسِيرَ وَ يَعْفُو عَنِ الْكَثِيرِ اقْبَلْ مِنِّي الْيَسِيرَ وَ اعْفُ عَنِّي الْكَثِيرَ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيمَانا تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِي وَ يَقِينا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَنْ يُصِيبَنِي إِلا مَا كَتَبْتَ لِي وَ رَضِّنِي مِنَ الْعَيْشِ بِمَا قَسَمْتَ لِي يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ يَا عُدَّتِي فِي كُرْبَتِي وَ يَا صَاحِبِي فِي شِدَّتِي وَ يَا وَلِيِّي فِي نِعْمَتِي وَ يَا غَايَتِي فِي رَغْبَتِي أَنْتَ السَّاتِرُ عَوْرَتِي وَ الْآمِنُ رَوْعَتِي وَ الْمُقِيلُ عَثْرَتِي فَاغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

Wahai tempat Pelarianku di saat kesedihanku. wahai Penolongku di saat kesulitanku, hanya kepada-Mu aku berlindung, meminta pertolongan, dan bernaung, aku tidak akan bernaung kepada selain-Mu dan tidak akan mencari kelapangan kecuali dari-Mu. Berikanlah pertolongan kepadaku dan lapangkanlah (kesulitan) ku. Wahai yang Menerima yang sedikit dan Memaafkan (dosa) yang banyak, terimalah (amal)ku yang sedikit dan maafkanlah (dosa) ku yang banyak. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Maha Penyayang. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu iman yang dengannya Kauawasi kalbuku dan keyakinan sehingga aku mengetahui bahwa tidak akan menimpaku kecuali apa yang telah Kautulis bagiku dalam kehidupan ini, ridakanlah aku dengan apa yang telah Kaubagikan untukku, wahai yang Lebih Pengasih dari para pengasih. Wahai Persiapanku di saat kesedihanku, wahai Sahabatku di saat kesulitanku, wahai Pemberi karunia ku, wahai Puncak keinginanku, Engkaulah penutup celaku, Pengaman ketakutanku, dan Pengampun ketergelinciranku, ampunilah kesalahanku, wahai yang Lebih Pengasih dari para pengasih.

Kedelapan, membaca tasbih berikut ini. Tasbih ini disebutkan di dalam kitab al-Iqbal.

سُبْحَانَ مَنْ يَعْلَمُ جَوَارِحَ الْقُلُوبِ سُبْحَانَ مَنْ يُحْصِي عَدَدَ الذُّنُوبِ سُبْحَانَ مَنْ لا يَخْفَى عَلَيْهِ خَافِيَةٌ فِي السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرَضِينَ سُبْحَانَ الرَّبِّ الْوَدُودِ سُبْحَانَ الْفَرْدِ الْوِتْرِ سُبْحَانَ الْعَظِيمِ الْأَعْظَمِ سُبْحَانَ مَنْ لا يَعْتَدِي عَلَى أَهْلِ مَمْلَكَتِهِ سُبْحَانَ مَنْ لا يُؤَاخِذُ أَهْلَ الْأَرْضِ بِأَلْوَانِ الْعَذَابِ سُبْحَانَ الْحَنَّانِ الْمَنَّانِ سُبْحَانَ الرَّءُوفِ الرَّحِيمِ سُبْحَانَ الْجَبَّارِ الْجَوَادِ سُبْحَانَ الْكَرِيمِ الْحَلِيمِ سُبْحَانَ الْبَصِيرِ الْعَلِيمِ سُبْحَانَ الْبَصِيرِ الْوَاسِعِ سُبْحَانَ اللَّهِ عَلَى إِقْبَالِ النَّهَارِ سُبْحَانَ اللَّهِ عَلَى إِدْبَارِ النَّهَارِ سُبْحَانَ اللَّهِ عَلَى إِدْبَارِ اللَّيْلِ وَ إِقْبَالِ النَّهَارِ [سُبْحَانَ اللَّهِ عَلَى إِقْبَالِ النَّهَارِ وَ إِدْبَارِ اللَّيْلِ سُبْحَانَ اللَّهِ عَلَى إِقْبَالِ النَّهَارِ وَ إِقْبَالِ اللَّيْلِ‏] وَ لَهُ الْحَمْدُ وَ الْمَجْدُ وَ الْعَظَمَةُ وَ الْكِبْرِيَاءُ مَعَ كُلِّ نَفَسٍ وَ كُلِّ طَرْفَةِ عَيْنٍ وَ كُلِّ لَمْحَةٍ سَبَقَ فِي عِلْمِهِ سُبْحَانَكَ مِلْأَ مَا أَحْصَى كِتَابُكَ سُبْحَانَكَ زِنَةَ عَرْشِكَ سُبْحَانَكَ سُبْحَانَكَ سُبْحَانَكَ .

Mahasuci Zat yang Mengetahui malapetaka-malapetaka hati. Mahasuci Zat yang Menghitung jumlah dosa. Mahasuci Zat yang tidak tersembunyi bagi-Nya segala yang tersembunyi di langit dan di bumi. Mahasuci Tuhan yang Maha Pengasih. Mahasuci Zat yang Maha Esa nan Tunggal. Mahasuci Zat yang Mahaagung nan Teragung. Mahasuci Zat yang tidak pernah berbuat zalim terhadap penduduk kerajaan-Nya. Mahasuci Zat yang tidak menyiksa penduduk bumi dengan aneka ragam siksa. Mahasuci Zat yang Mahakasih nan Penganugerah. Mahasuci Zat yang Mahabelas kasih nan Penyayang. Mahasuci Zat yang Mahaperkasa dan Dermawan. Mahasuci Zat yang Maha Pemurah dan Penyabar. Mahasuci Zat yang Maha Melihat dan Mengetahui. Mahasuci Zat yang Maha Melihat dan Mahaluas, Mahasuci Allah atas kedatangan siang. Mahasuci Allah atas kepergian siang. Mahasuci Allah atas kepergian malam dan kedatangan siang. (Mahasuci Allah atas kedatangan siang dan kepergian malam. Mahasuci Allah atas kedatangan siang dan malam). Hanya bagi-Nya segala pujian, kemuliaan, keagungan, dan kebesaran disertai dengan setiap hembusan napas, kedipan mata, dan setiap isyarat yang telah termaktub dalam ilmu-Nya. Mahasuci Engkau sebanyak yang dapat dihitung oleh kitab-Mu. Mahasuci Engkau sebanyak timbangan Arsy-Mu. Mahasuci Engkau, Mahasuci Engkau, Mahasuci Engkau.

Ketahuilah, para ulama menganjurkan, jika kita berniat puasa setelah memakan sahur, hal itu adalah lebih baik. Akan tetapi, kita memiliki kesempatan untuk berniat puasa dari awal malam hingga akhir malam. Niat adalah kita mengetahui dan bermaksud untuk melakukan puasa esok hari dan meninggalkan segala yang dapat membatalkannya. Selayaknya kita melakukan shalat malam (tahajjud) di waktu-waktu sahar ini.

(Rina-Arifah-3/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Doa Al Baha


Diriwayatkan dari Imam Ali Ridha s.a. berkata, “Ini adalah do’a yg selalu dibaca oleh Imam ‎Muhammad al Baqir s.a. pada wkt sahar di bulan Ramadhan.”‎ adapun doanya sebagai berikut:

اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ بَهائِكَ بِأَبْهاهُ، وَكُلُّ بَهائِكَ بَهِيُّ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِبَهائِكَ كُلِّهِ

Ya Allah, aku memohon kemegahan-Mu semegah-megahnya, dan seluruh kemegahan-Mu adalah ‎megah. Ya Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh kemegahan-Mu.‎


اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ جَمالِكَ بِأَجْمَلِهِ، وَكُلُّ جَمالِكَ جَمِيلٌ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِجَمالِكَ كُلِّهِ

Ya Allah, aku memohon keindahan-Mu seindah-indahnya, dan seluruh keindahan-Mu adalah indah. Ya ‎Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh keindahan-Mu.‎


اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ جَلالِكَ بِأَجَلِّهِ، وَكُلُّ جَلالِكَ جَلِيلٌ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِجَلالِكَ كُلِّهِ

Ya Allah, aku memohon kebesaran-Mu sebesar-besarnya, dan seluruh kebesaran-Mu adalah besar. Ya ‎Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh kebesaran-Mu.‎


، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ عَظَمَتِكَ بِأَعْظَمِها، وَكُلُّ عَظَمَتِكَ عَظِيمَةٌ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِعَظَمِتِكَ كُلِّها،

Ya Allah, aku memohon keagungan-Mu seagung-agungnya, dan seluruh keagungan-Mu adalah agung. ‎Ya Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh keagungan-Mu.‎


اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ نُورِكَ بِأَنْوَرِهِ، وَكُلُّ نُورِكَ نَيِّرٌ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِنُورِكَ كُلِّهِ،

‎Ya Allah, aku memohon cahaya-Mu yang seagungnya cahaya, dan seluruh cahaya-Mu ‎adalah bersinar terang. ‎Ya Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh cahaya-Mu.‎


اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ رَحْمَتِكَ بِأَوْسَعِها، وَكُلُّ رَحْمَتِكَ وَاسِعِةٌ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ كُلِّها،

Ya Allah, aku memohon rahmat-Mu seluas-luasnya, dan seluruh rahmat-Mu adalah luas. Ya Allah, aku ‎memohon kpd-Mu demi seluruh rahmat-Mu.‎


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ كَلِماتِكَ بِأَتَمِّها، وَكُلُّ كَلِماتِكَ تامَّةٌ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِكَلِماتِكَ كُلِّها

Ya Allah, aku memohon kalimat-Mu yg tersempurna, dan seluruh kalimat-Mu adalah sempurna. Ya ‎Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh kalimat-Mu.‎


اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ كَمالِكَ بِأَكْمَلِهِ، وَكُلُّ كَمالِكَ كامِلٌ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِكَمالِكَ كُلُّهِ،

Ya Allah, aku memohon kpd-Mu kesempurnaan-Mu, dan ‎seluruh kesempurnaan-Mu adalah ‎sempurna. Ya Allah, aku ‎memohon kpd-Mu demi seluruh kesempurnaan-Mu.‎


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ أَسْمائِكَ بِأَكْبَرِها، وَكُلُّ أَسْمائِكَ كَبِيرَةٌ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَسْمائِكَ كُلِّها

Ya Allah, aku memohon asma-Mu yg terbesar, dan seluruh asma-Mu adalah besar. Ya Allah, aku ‎memohon kpd-Mu demi seluruh asma-Mu.‎


، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ عِزَّتِكَ بِأَعَزِّها، وَكُلُّ عِزَّتكَ عَزِيزَةٌ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِعِزَّتِكَ كُلِّها،

Ya Allah, aku memohon kemuliaan-Mu semulia-mulianya, dan seluruh keuliaan-Mu adalah mulia. Ya ‎Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh kemuliaan-Mu.‎


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ مَشِيَّتِكَ بِأَمْضاها، وَكُلٌ مَشِيَّتِكَ ماضِيَةٌ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمَشِيَّتِكَ كُلِّها،

Ya Allah, aku memohon kehendak-Mu seterlaksana-terlaksananya, dan seluruh kehendak-Mu pasti ‎terlaksana. Ya Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh kehendak-Mu.‎


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ قُدْرَتِكَ بِالقُدْرَةِ الَّتِي اسْتَطَلْتَ بِها عَلى كُلِّ شَيْء، وَكُلُّ قُدْرَتِكَ مُسْتَطِيلَةٌ، اللّهم إِنّي أسألُك بقدرتِك كلِّها،

Ya Allah, aku memohon kekuatan-Mu yg dengannya Engkau kuasai segala sesuatu, dan seluruh ‎kekuatan-Mu menguasai. Ya Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh kekuatan-Mu.‎


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ عِلْمِكَ بِأَنْفَذِهِ، وَكُلُّ عِلْمِكَ نافِذٌ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِعِلْمِكَ كُلِّهِ

Ya Allah, aku memohon ilmu-Mu yg paling berpengaruh, dan seluruh ilmu-Mu adalah berpengaruh. Ya ‎Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh ilmu-Mu.‎


، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ قَوْلِكَ بِأَرْضاهُ، وَكُلُّ قَوْلِكَ رَضِيُّ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِقَوْلِكَ كُلِّهِ،

Ya Allah, aku memohon firman-Mu yg paling diridhai, dan ‎seluruh firman-Mu adalah diridhai. Ya Allah, ‎aku memohon ‎kpd-Mu demi seluruh firman-Mu.‎


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ مَسائِلِكَ بِأَحَبِّها إِلَيْكَ، وَكُلُّها إِلَيْكَ حَبِيبَةٌ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمَسائِلِكَ كُلِّ

Ya Allah, aku memohon kpd-Mu dari permohonan-Mu yg paling Kau cintai, dan seluruh permohonan-‎Mu Kau cintai. Ya Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh permohonan-Mu.‎


ها، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ شَرَفِكَ بِأَشْرَفِهِ، وَكُلُّ شَرَفِكَ شَرِيفٌ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِشَرَفِكَ كُلِّهِ

Ya Allah, aku memohon kemuliaan-Mu semulia-mulianya, dan seluruh kemuliaan-Mu adalah mulia. Ya ‎Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh kemuliaan-Mu.‎


، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ سُلْطانِكَ بِأَدْوَمِهِ، وَكُلُّ سُلْطانِكَ دائِمٌ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِسُلْطانِكَ كُلِّهِ

Ya Allah, aku memohon kekuasaan-Mu seabadi-abadinya kekuasaan, dan seluruh kekuasaan-Mu ‎adalah abadi. Ya Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh kekuasaan-Mu.‎


، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ مُلْكِكَ بِأَفْخَرِهِ، وَكُلُّ مُلْكِكَ فاخِرٌ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُلْكِكَ كُلِّهِ،

Ya Allah, aku memohon semegah-megahnya kerajaan-Mu, dan seluruh kerajaan-Mu adalah megah. Ya ‎Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh kerajaan-Mu.‎


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ عُلُوِّكَ بِأَعْلاهُ، وَكُلُّ عُلُوِّكَ عالٍ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِعُلُوِّكَ كُلِّهِ،

Ya Allah, aku memohon ketinggian derajat-Mu setinggi-tingginya, dan seluruh derajat-Mu adalah ‎tinggi. Ya Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh ketinggian derajat-Mu.‎


اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ مَنِّكَ بِأَقْدَمِهِ، وَكُلُّ مَنِّكَ قَدِيمٌ، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمَنِّكَ كُلِّهِ،

Ya Allah, aku memohon karunia-Mu seqadim-qadimnya, dan seluruh karunia-Mu adalah qadim. Ya ‎Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh karunia-Mu.‎


اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ آياتِكَ بِأَكْرَمِها، وَكُلُّ آياتِكَ كَرِيمَةٌ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِآياتِكَ كُلِّها،

Ya Allah, aku memohon semulia-mulianya ayat-ayatMu, dan seluruh ayat-ayatMu adalah mulia. Ya ‎Allah, aku memohon kpd-Mu demi seluruh ayat-Mu.‎


اللّهُمَّ إِنِّي‌أَسْأَلُكَ بِما أَنْتَ فِيهِ مِنَ الشَّأْنِ وَالجَبَرُوتِ، وَأَسْأَلُكَ بِكُلِّ شَأْنٍ وَحْدَهُ وجَبَرُوتٍ وَحْدَها

Ya Allah, aku memohon kedudukan dan kekuasaan yg Kau miliki dan aku memohon kpd-Mu setiap ‎kedudukan yg utuh dan demi setiap kekuasaan-Mu yg utuh.‎


، اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِما تُجِيبُنِي حِينَ أَسْأَلُكَ، فَأَجِبْنِي يااَللهُ.

Ya Allah, aku memohon demi apa yg Engkau menjawabku ketika aku memohon kpd-Mu. Maka, jawablah aku, Ya Allah….


** 

Setelah itu, mintalah setiap keperluan yg Anda miliki, dan keperluan itu akan Dia kabulkan

**

(Al-Hassanain/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Membimbing Umat Dengan Jalan Doa Dan Munajat


Setelah Imam Sajjad As menetap di Madinah, beliau secara ketat diawasi oleh orang-orang Yazid, yang ingin mencari tahu kalau-kalau Imam Sajjad As memulai kegiatan yang merongrong pemerintahan Yazid.

Imam Ali Zainal Abidin As bertugas untuk mengajarkan dan membimbing kaum Muslimin, dan ia melakukannya dengan berbagai cara.

Imam Sajjad As dikenal oleh para ulama sebagai seorang yang ahli dalam bidang hadits Nabi Muhamamd Saw. Banyak ulama datang ke hadiratnya untuk menuntut ilmu darinya.

Salah satu jalan yang ditempuh oleh Imam untuk membimbing umat adalah melalui jalan doa dan munajat kepada Allah Swt. Ia membaca doa dan umat akan ikut serta bersamanya berdoa. Pada saat yang sama umat dapat belajar banyak tentang Islam berkat doa-doa yang memuat banyak pesan dan ajaran itu.

Sebagai hasilnya, hari ini kita memiliki kumpulan doa dalam sebuah buku yang disebut sebagai, “as-Sahifah al-Kamilah al-Sajjadiyah.” Imam Ali Zainal Abidin As dikenal sebagai as-Sajjad.

Kitab doa ini juga dikenal sebagai Zabur Ahlul Bait As.”

Salah satu doa yang terkenal dari kitab doa ini adalah Makarimul Akhlaq.

Dalam satu bait doanya, Imam Sajjad As bersenandung:

Allahummah (Ya Allah)!

Sampaikan salawat dan salam ke atas Muhamamad dan keluarganya yang kudus,

Janganlah Engkau angkat aku satu derajat pun di hadapan manusia,

Tanpa Engkau turunkan aku juga semisal dengan itu dalam diriku,

Dan jangan Engkau datangkan kepadaku kemegahan lahir

Tanpa Engkau berikan kerendahan batin dalam diriku

Demikianlah doa yang dilantunkan oleh Imam kita yang mulia.

(Sahifah as-Sajjadiyah, Doa No. 20, Makarimul Akhlaq)

(ICC-Jakarta/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Doa Untuk Ibu Hamil (Teks Lengkap dan Terjemahannya)


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرّحِيْمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ

Ya Allah, curahkanlah Shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad


اللَّهُمَّ سَهِّلْ حَمْلَهُ وَسَهِّلْ وِلاَدَتَهُ وَيَسِّرْ سَبِيْلَهُ.

Ya Allah, mudahkan kehamilan dan kelahirannya, serta mudahkanlah perjalanan (kehidupan)nya.


أَنْتَ الَّذِيْ خَلَقْتَهُ وَأَنْتَ الَّذِيْ أَنْشَأْتَهُ وَسَوَّيْتَهُ،

Engkau Yang menciptakannya, menumbuhkannya dan menyempurnakannya.


إِبْرَاءً إِلَيْكَ مِنْ حَوْلِيْ وَقُوَّتِيْ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ.

Tiada daya dan kekuatan bagiku, sungguh tidak ada Tuhan kecuali Engkau.


اللَّهُمَّ احْفَظْهُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ وَعَنْ يَمِيْنِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ.

Ya Allah, jagalah ia dari arah depannya, dari arah belakangnya, dari sebelah kanan dan kirinya.


اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ مُؤْمِناً مُسْلِماً.

Ya Allah, jadikanlah dia seorang yang mukmin dan muslim.


اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَهُ مِنَ الَعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَمِنَ الدُّعَاةِ الْمُخْلِصِيْنَ.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk menjadikannya seorang ulama yang mengamalkan ilmunya, dan menjadikannya seorang penyeru yang ikhlash (kepada agama-Mu).


اللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ وَلاَ تَضُرَّهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ قُرَّةَ عَيْنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَلِوَالِدَيْهِ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ.

Ya Allah, berkatilah dia, jangan celakakan dia, dan jadikanlah ia buah hati Nabi saww, kedua orangtuanya dan kaum muslimin.


اللَّهُمَّ أَعِنَّي عَلَى حُسْنِ تَرْبِيَّتِهِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Ya Allah, bantulah aku untuk memberinya pendidikan yang terbaik. Wahai Yang Maha Pengasih di antara para pengasih.


وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ الطَاهِرِيْنَ

Shalawat dari Allah Semoga selalu tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad


والحمد لله رب العالمين.

Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.


Keterangan:

Dibaca sambil ibu atau ayahnya mengusap-usap perut ibu. diamalkan sesering mungkin, terutama setiap kali seusai shalat.

(All-About-Ahlulbait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Doa Dalam Mazhab Ahlul Bait


Disebuah forum diskusi yang konon diadministratori oleh seorang habib, lagi-lagi mazhab ahlulbait menjadi sasaran empuk. Penanya mengatakan bahwa Doa Kumail berisi laknat terhadap sahabat. Mungkin member di forum itu belum pernah melihat apalagi membaca Doa Kumail, jadi bicaranya salah. Atau mungkin ada Kumail yang lain?

Hadis-hadis yang diriwayatkan oleh ahlulbait as. mengenai doa dan keutamaannya sangat banyak. “Doa merupakan senjata kaum Mukmin”, “Ibadah paling utama adalah berdoa”, “Perbuatan yang paling dicintai Allah di bumi ini adalah berdoa”, “Sesungguhnya doa adalah obat bagi segala penyakit”.

Di antara ciri dari doa yang diajarkan Ahlulbait adalah pengakuan. Segala keburukan yang dilakukan manusia bersumber dari nafsu yang ada dalam diri manusia. Maka pengakuan atas dosa dan menyadarinya untuk kemudian berserah diri dan memohon ampunan dan taubat dari Allah.

Dalam Doa Abu Hamzah ats-Tsumali dapat dibaca:

ويحملني ويجرئني على معصيتك
حلمك عني ويدعوني الى قلة الحياء سترك علي
ويسرعني الى التوثب على محارمك
معرفتي بسعة رحمتك وعظيم عفوك

Sikap lembut-Mu padaku telah membuatku berani melakukan maksiat.
Tirai-Mu atas dosaku membawaku memiliki sedikit rasa malu.
Pengetahuanku akan luasnya rahmat-Mu serta besarnya ampunan-Mu,
Mempercepat diriku untuk melanggar banyak larangan-Mu.

Ciri lain dari doa yang diajarkan ahlulbait adalah metode “argumentasi” kepada Allah untuk meminta maaf dan memohon ampun kepada-Nya.

وَليت شِعري يَا سيِّدي وإلهِي ومَولايَ
اَتُسَلِّطُ النَّار على وُجُوه خَرَّتْ لِعظمتِكَ سَاجِدَة
و على اَلْسُن نَطَقَت بِتَوحِيدِكَ صادِقَة
وبِشُكرِكَ مَادِحَة
وَعلى جَوَارِح سَعَتْ اِلَى اَوْطَانِ تَعَبُّدِكَ طَائِعَة
واشَارَتْ بِاسْتِغفَارِكَ مُذْعِنَة
مَا هَكذا الظُّنُّ بِكَ
وَلاُخبَرْنا بِفَضْلِكَ عَنْكَ

Aduhai diriku, wahai Junjunganku, Tuhanku, Pelindungku.
Apakah Engkau akan melemparkan ke neraka,
Wajah-wajah yang bersujud atas keagungan-Mu,
Lidah-lidah yang dengan jujur menyebut keesaan-Mu,
Dan selalu memuji-Mu dengan bersyukur kepada-Mu,

Organ-organ tubuh yang selalu menghamba kepada-Mu,
Dan dengan rendah hati selalu memohon ampunan dari-Mu?
Sungguh bukan demikian sangkaan kami tentang-Mu,
Sementara kami telah tahu akan keutamaan-Mu. 


Doa Kumail

Nama lain dari doa ini adalah Doa Nabi Khidir as. Nama Kumail diambil dari Kumail bin Ziad, salah seorang sahabat Imam Ali bin Abi Thalib kw. Ketika sedang berkumpul bersama sahabatnya, Imam Ali ditanya tentang tafsir ayat: “Pada malam itu dijelaskan segala yang penuh hikmah (QS. Ad-Dukhân : 4).

Imam Ali menjawab, “Ayat ini turun mengenai Nisfu Syakban. Orang harus memohon kepada Allah pada malam itu. Ia harus membaca Doa Khidir.” Diskusi itu berakhir dan Imam kembali ke rumah. Di tengah malam, Kumail pergi menuju rumah Imam Ali untuk meminta diajarkan Doa Khidir. Imam Ali pun mengajarinya dan menasehati untuk dibaca setiap malam Jumat.

Entah informasi dari mana bahwa dalam Doa Kumail ada cacian terhadap syaikhain.

Padahal Doa Kumail mengandung berbagai macam makrifat tentang Allah dan nasihat keagamaan, selain memiliki tata bahasa Arab yang tinggi.

Kita bisa lihat dalam kutipan doa tersebut yang bernada “dialog argumentatif”:

فَهَبنِي يَاالَهِي وسَيِّدِي ومَولاي ورَبِّي
صَبَرْتُ عَلى عَذَابِك
فَكَيفَ اصْبِرُ عَلى فِرَاقِكَ
وهَبنِي صَبَرتُ عَلى حَرِّ نَارِك
فَكَيْفَ اصْبِر عَنِ النَّظَر اِلَى كَرَامَتِك

Oh… seandainya aku, wahai Tuhanku, Junjunganku, Tuanku, Pemeliharku!
Sekiranya aku dapat sabar menerima siksa-Mu,
Mana mungkin aku mampu sabar untuk berpisah dari-Mu?
Dan seandainya aku bisa sabar menahan panasnya api neraka,
Bagaimana mungkin aku bisa sabar untuk tidak menyaksikan keagungan-Mu?

Sebagaimana yang kita pahami dari baris doa di atas, kecintaan dan kenikmatan dekat dengan Allah lebih baik di sisi Allah daripada syafaat yang diterima oleh seorang pendosa.

Selain dari doa-doa di atas (yang termaktub di dalam Mafâtîh Al-Jinân), juga terdapat buku doa yang berisi kalimat-kalimat suci nan agung yang dimunajatkan oleh Imam Ali Zainal Abidin, Shahîfah Sajjadiah.

Di antara nilai-nilai penting yang terdapat dalam untaian doa Imam Ali Zainal Abidin adalah:
1. Pengenalan kepada Allah Swt. tentang keagungan, kesucian, keesaan dan kemampuan-Nya.
2. Merenungkan keutamaan Allah Swt. atas para hamba-Nya dan ketidakmampuan hamba dalam menjalankan seluruh kewajibannya.
3. Pengenalan tentang pahala, siksa, surga, neraka, dan bahwa semua pahala Allah adalah keutamaan, dan juga seorang hamba berhak menerima siksa-Nya, sekecil apapun maksiat yang dilakukannya.
4. Mengajak pendoa dengan doa-doa tersebut agar dapat meninggalkan perbuatan dan sifat buruk, sehingga hati dan jiwa menjadi bersih dan suci.
5. Memotivasi agar menjadi manusia yang mulia di hadapan yang lain dan tidak hina dihadapan mereka, tidak menggantungkan hajatnya kepada siapapun selain Allah.
6. Mengajarkan kepada manusia agar memperhatikan hak-hak orang lain serta saling menolong, berbuat baik antar sesama, mendahulukan orang lain di atas kepentingannya sebagai eksistensi makna ukhuwah islâmiah.

Wallâhua’lâm.

Sumber: Disarikan dari ‘Aqâ’id al-Imâmiah karya Syekh Ridha Al-Muzhaffar

(Eja-Jufri/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Doa Malam Kedua Puluh Tiga Ramadhan (II)


دعاء آخر لظهوره أرواحنا فداه

في الليلة الثالثة والعشرين من شهر رمضان

قال العلّامة المجلسي: عن محمّد بن عيسى بن عبيد بإسناده عن الصالحين‏ عليهم السلام‏ قال:

وكرّر في ليلة ثلاث وعشرين من شهر رمضان قائماً وقاعداً، وعلى كلّ حال، والشهر كلّه، وكيف أمكنك، ومتى حضرك في دهرك، تقول بعد تمجيد اللَّه‏تعالى والصلاة على النبيّ وآله:

أَللَّهُمَّ كُنْ لِوَلِيِّكَ الْقائِمِ بِأَمْرِكَ، مُحَمَّدِ بْنِ الْحَسَنِ الْمَهْدِيِّ، عَلَيْهِ وَعَلى آبائِهِ أَفْضَلُ الصَّلاةِ وَالسَّلامِ، في هذِهِ السَّاعَةِ وَفي كُلِّ ساعَةٍ، وَلِيّاً وَحافِظاً وَقائِداً وَناصِراً وَدَليلاً وَمُؤَيِّداً، حَتَّى تُسْكِنَهُ أَرْضَكَ طَوْعاً، وَتُمَتِّعَهُ فيها طُولاً وَعَرْضاً، وَتَجْعَلَهُ وَذُرِّيَّتَهُ مِنَ الْأَئِمَّةِ الْوارِثينَ.

أَللَّهُمَّ انْصُرْهُ وَانْتَصِرْ بِهِ، وَاجْعَلِ النَّصْرَ مِنْكَ عَلى يَدِهِ، وَاجْعَلِ النَّصْرَ لَهُ وَالْفَتْحَ عَلى وَجْهِهِ، وَلا تُوَجِّهِ الْأَمْرَ إِلى غَيْرِهِ. أَللَّهُمَّ أَظْهِرْ بِهِ دينَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ، حَتَّى لايَسْتَخْفِيَ ‏بِشَيْ‏ءٍ مِنَ الْحَقِّ مَخافَةَ أَحَدٍ مِنَ الْخَلْقِ.

أَللَّهُمَّ إِنّي أَرْغَبُ إِلَيْكَ في دَوْلَةٍ كَريمَةٍ تُعِزُّ بِهَا الْإِسْلامَ وَأَهْلَهُ، وَتُذِلُّ بِهَا النِّفاقَ وَأَهْلَهُ، وَتَجْعَلُنا فيها مِنَ الدُّعاةِ إِلى طاعَتِكَ، وَالْقادَةِ إِلى سَبيلِكَ، وَآتِنا فِي الدُّنْيا حَسَنَةً وَفِي‏ الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنا عَذابَ النَّارِ، وَاجْمَعْ لَنا خَيْرَ الدَّارَيْنِ، وَاقْضِ عَنَّا جَميعَ ما تُحِبُّ فيهِما، وَاجْعَلْ لَنا في ذلِكَ الْخِيَرَةَ بِرَحْمَتِكَ وَمَنِّكَ في عافِيَةٍ، آمينَ رَبَّ الْعالَمينَ، وَزِدْنا مِنْ ‏فَضْلِكَ وَيَدُكَ الْمَلَأُ، فَإِنَّ كُلَّ مُعْطٍ يَنْقُصُ مِنْ مُلْكِهِ، وَعَطاؤُكَ ‏يَزيدُ في مُلْكِكَ.(1)

ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ

1) بحار الأنوار: 349/97، إقبال الأعمال: 357.

Allamah Majlisi ra. menukil dari Muhammad bin Isa bin Ubaid, menisbatkan do’a ini kepada salah satu dari Maksumin as. beliau bersabda:

Bacalah do’a berikut dan ulangilah pada malam ke dua puluh tiga bulan Ramadhan dalam keadaan berdiri, duduk dan dalam keadaan apapun, selama bulan ramadhan atau kapan saja apabila memungkinkan sepanjang masih hidup.

Setelah memuji Tuhan dan bershalawat kepada nabi Muhammad saw, bacalah:

Ya Allah! Jadilah Engkau sebagai penjaga, pemelihara, pelindung, penolong, petunjuk serta penguat di saat ini, bagi wali-Mu yang menjalankan aturan-Mu, Muhammad putra Hasan Al-Mahdi, semoga sebaik-baiknya shalawat dan salam tercurah kepadanya dan para datuknya, sehingga Engkau serahkan kepadanya bumi-Mu dengan ridha dan Kau berikan kebahagiaan di mana pun ia berada dan Engkau jadikan ia serta keturunannya sebagai Imam yang menjadi pewaris (kenabian).

Ya Allah! Tolonglah ia dan dengannya tolonglah kami, berikan kemenangan dari sisi-Mu kepadanya, tampakkanlah kemenanga nsempurna di wajahnya dan jangan Kau serahkan urusan (pemerintahan) kepada selainnya.

Ya Allah! Tanpakkan dengannya agama-Mu dan sunah nabi-Mu, sehingga tidak tersembunyi sedikitpun dari kebenaran, karena takut kepada salah seorang dari makhluk-Mu. Ya Allah! Sesungguhnya aku merindukan kepada-Mu dalam negeri yang mulia, disana Islam dan pengikutnya dimuliakan, sedang orang munafik serta pengikutnya dihinakan, jadikan kami disana sebagai penyeru kepada ketaatan kepada-Mu dan pemimpin menuju jalan-Mu, berilah kebaikan kepada kami di dunia dan akherat, jagalah kami dari api neraka, berikan kepada kami apa yang baik di dunia dan di akherat, limpahkan kepada kami semua yang Engkau cintai di sana, jadikan kami di sana sebagai orang yang terpilih dengan rahmat-Mu dalam keselamatan, amiin rabb al‘alamin.

Tambahkan kepada kami karunia dari tangan-Mu yang penuh kebaikan, sementara setiap yang memberi berkurang dari apa yang dimilikinya, tetapi pemberian-Mu menjadikan apa yang Engkau miliki melimpah “.[1]


__________________________________

[1] Bihar al-Anwar jilid 97 hal.349 dan Iqbal al-A’mal hal.357.

(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: