Foto: @WartaNU
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Usamah bin Muhammad menegaskan bahwa Pemerintahannya bertekad mengembangkan Islam moderat. Hal ini ia sampaikan langsung kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Sirajd di kediaman Dubes, Jakarta, 14 November.
“Yang lalu biarlah berlalu. Mari kita bekerjasama mengembangkan Islam moderat,” kata Usamah seperti dikutip oleh akun Twitter Warta Nahdlatul Ulama, 15 November. Sang Dubes seolah menyadari, sejauh ini negaranya dipersepsi identik dengan Wahabisme – ajaran yang menurut Kiai Said tidak cocok dengan keislaman di Indonesia.
Seperti diberitakan Harian Duta tahun lalu, Kiai Said bilang, pengikut Wahabi memang bukan teroris, tapi ajarannya mendorong ekstremisme. Tanpa tedeng aling-aling, kiai yang juga pernah menimba ilmu di Umm Al Qura Saudi ini menyebut, semua teroris di Indonesia pengikut Wahabi.
Namun, Kiai Said menjelaskan kepada Usamah, bahwa dirinya tidak mempersoalkan Pemerintah Saudi. “Yang saya tentang selama ini Wahabi, alumni Saudi yang mensyirik-syirikkan, mengkafir-kafirkan, membid’ah bid’ahkan Muslim Indonesia,” ujar Alumni Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.
Gayung pun bersambut, Kiai menanggapi ajakan Saudi bekerjasama. Kiai Said mengundang Dubes ke Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar NU yang bakal digelar di Lombok. Di forum itu, kata Ketua PBNU, Dubes dapat menyampaikan langsung kepada para kiai bahwa Saudi bertekad mengusung Islam moderat.
(Harian-Duta/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar