Dalam Al-Qur’an Allah swt menjelaskan bahwa mengenai taubat terdapat empat rukun yang harus dilakukan, yang pertama ialah menyesali dosa-dosa yang telah dilakukan, Istighfar atau memohon ampunan secara lisan, beramal dengan ikhlas dan yang terakhir berjanji untuk tidak megulangi dosa-dosa dan maksiat yang sebelumnya.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Khoujah Karimi dalam kajian akhlaqnya di hauzah ilmiah Ahlul Bait as. Dijelaskannya melakukan dosa dan maksiat adalah sebuah keadaan yang ada dalam diri seseorang yang berfikir bahwa baginya taubat dan ampunan tidak ada artinya dan Allah swt tidak akan mengampuni apa yang telah ia lakukan.
Dalam Al-Qur’an Allah swt menjelaskan bahwa mengenai taubat terdapat empat rukun yang harus dilakukan, yang pertama ialah menyesali dosa-dosa yang telah dilakukan, Istighfar atau memohon ampunan secara lisan, beramal dengan ikhlas dan yang terakhir berjanji untuk tidak megulangi dosa-dosa dan maksiat yang sebelumnya, terangnya.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Karimi menuturkan, saat seseorang memutuskan untuk bertaubat, setan berusaha untuk menggodanya dan membisiki bahwa Allah swt tidak akan mengampuni dosa-dosanya serta dosa-dosa yang ia lakukan sangatlah besar sehingga taubatpun tidak akan ada manfaatnya. Godaan dan was-was yang dilakukan setan ini membuat seseorang yang ingin bertaubat putus asa, padahal Allah swt dalam Al-Qur’an berjanji bahwa Dia akan menerima taubat hamba-hamba-Nya.
Buah yang bisa dirasakan dari taubat ialah bahwa jika seseorang ingin dekat dan dicintai Allah swt dan hujjah-Nya maka hal ini bisa didapat melalui taubat, karena Allah swt di dalam Al-Qur’an berkata “sesungguhnya Aku mencintai orang-orang yang bertaubat.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar