Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Guntur Romli Perjuangkan Kartu Santri dan Ekonomi Berbasis Pesantren

Guntur Romli Perjuangkan Kartu Santri dan Ekonomi Berbasis Pesantren

Written By Unknown on Minggu, 19 November 2017 | November 19, 2017

Mohamad Guntur Romli dalam test wawancara Bakal Calon Legislatif DPR RI di Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu 19 November 2017.

Mohamad Guntur Romli, putera asli daerah Tapal Kuda Jawa Timur akan perjuangkan Kartu Santri saat ditanya programnya dalam test wawancara Bakal Calon Legislatif DPR RI di Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu 19 November 2017.

Menurut Guntur Romli Pemerintah saat ini tidak berpihak pada pesantren dan madrasah, “Siswa-siswa di sekolah-sekolah umum negeri memperoleh beasiswa melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), maka seharusnya siswa di madrasah dan pesantren juga memperoleh beasiswa dalam bentuk Kartu Santri,” kata Guntur di hadapan dewan juri independen, Saparinah Sadli (Tokoh Perempuan dan Hak Asasi Manusia), Henny Supolo (Tokoh Pendidikan dan Pendiri Sekolah Al-Izhar, Jakarta Selatan) dan Sumardy (Ketua DPP PSI) yang mendampingi Dewan Juri.

Selain Kartu Santri, Guntur Romli yang studi di Universitas Al-Azhar, Cairo Mesir dari tahun 1998-2004 juga akan memperjuangkan program ekonomi berbasis komunitas pesantren.

“Ekonomi akan bergerak dan bangkit kalau sudah jelas antara produsen dan kosumen, nah dalam komunitas yang berbasis pesantren ini sudah terpenuhi, karena pesantren itu tidak hanya terkait dengan siswa dan pengajar di lembaga pesantren, tapi kita juga akan berbicara jaringan alumni dan masyarakat sekitar. Semestinya Pemerintah harus peduli dan berpihak pada program pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas pesantren ini, karena inilah jantung ekonomi umat Islam, UKM, dan masa depan ekonomi ke depan. Kalau di Jawa Timur Pesantren Sidogori bisa jadi contoh dengan jaringan bisnisnya dengan jaringan Basmalah Mart, Pemerintah bisa adopsi ini untuk contoh pemberdayaan berbasis pesantren. Saat ini sangat menyedihkan di kantong-kantong ekonomi umat Islam, yang sekarang banyak justeru mart-mart tapi keuntungannya tidak masuk ke pesantren, padahal pembelinya umat Islam.” kata Guntur Romli putera dari KH Achmad Zaini Romli, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Aitam, Jangkar, Situbondo.

“Untuk memberdayakan ekonomi berbasis pesantren sebenarnya mudah, tinggal buat kebijakan dan program bantuan likuditas dan pelatihan untuk mitra-mitra,” Tegas Guntur yang dikenal sebagai “anak ideologis” Gus Dur.

Selain Kartu Santri dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren, Guntur Romli juga menyiapkan program Kartu untuk guru, kyai, ustadz dan pengajar di madrasah, pesantren, musola dan masjid.

“Negara harus peduli pada madrasah dan pesantren yang terafiliasi pada NU, karena Negara ini masih ada dan tegak karena pembelaan NU, Madrasah dan Pesantren, jangan sampai Negara salah membesarkan basis, ini radikalisme muncul di basis-basis sekolah umum yang dibiayai negara, tapi NU, Madrasah dan Pesantren yang cinta Negara ini malah diabaikan.” Tutup Guntur Romli yang akan maju sebagai Calon Legislatif DPR RI (Pusat) melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: