Imam as berkata “subhanallah, jika kalian tidak membutuhkannya maka berilah buah tersebut kepada orang-orang yang membutuhkannya, karena lebih baik kalian memberi makan pada orang yang butuh dari pada membuangnya.”
Shabestan News Agency, bertepatan dengan hari syahdahnya Imam Ali Ridha as ada baiknya kita mengenal kehidupan dan sirah Imam Ridha as.
Salah seorang pelayan Imam Ridha as menceritakan bahwa suatu hari para pelayan Imam as sedang memakan buah-buahan, namun mereka tidak memakannya dengan benar dan kemudian membuangnya, saat melihat hal itu Imam as berkata “subhanallah, jika kalian tidak membutuhkannya maka berilah buah tersebut kepada orang-orang yang membutuhkannya, karena lebih baik kalian memberi makan pada orang yang butuh dari pada membuangnya.”
Imam Ali bin Musa ar-Ridha as, sebagaimana para Imam Maksum as lainnya dihiasi dengan keutamaan-kkeutamaan akhlak dan kesempurnaan jiwa, dan sepenuhnya terbebas dari keburukan, kerendahan dan ketercelaan akhlak. Di lintasan ini, beliau adalah suri tauladan bagi seluruh manusia dalam perkataan dan perbuatan.
Beliau adalah satu-satunya orang yang paling zuhud, takwa dan abid, di masanya. Gemerlap dunia dan jabatan-jabatan sosial maupun pemerintahan, sama sekali tak ada nilainya ketika diperhadapkan dengan maqam ubudiyah dan ketakwaannya.
Muhammad bin Ibad, mengenai kezuhudan dan kesederhanaan Imam Ridha as mengatakan: Pada musim panas, beliau duduk di atas tikar, sementara pada musim dingin duduk di atas karpet kasar. Pakaian beliau juga kaku dan kasar, namun saat berada di tengah-tengah masyarakat, beliau akan mengenakan baju yang biasa dikenakan oleh mereka.
Ali bin Musa ar-Ridha, memiliki keakraban yang khas dengan al-Quran, setiap tiga hari sekali, beliau akan mengkhatamkannya, dan berkata, jika mau, akupun bisa mengkhatamkannya kurang dari tiga hari, namun aku tak pernah membaca satupun ayatnya tanpa merenungkan dan memikirkan tentang topik dan waktu diturunkannya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar