Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Menengok Isi Catatan Tangan Osama Bin Laden

Menengok Isi Catatan Tangan Osama Bin Laden

Written By Unknown on Selasa, 21 November 2017 | November 21, 2017


Catatan setebal 255 halaman, yang merupakan buku harian Osama bin Laden, telah ditemukan oleh Amerika kala menyergap persembunyian orang nomer satu di Al Qaeda tersebut, di Pakistan. Buku catatan harian ini merupakan temuan berharga yang berisi perjalanan pemikiran seorang tokoh berpengaruh dalam dunia jihadisme.

Halaman demi halaman yang berisi tulisan tangan Osama ini mendokumentasikan reaksi dan tanggapannya terhadap kejadian yang terjadi di dunia Arab selama dua bulan, dimulai pada tanggal 5 Maret 2011. Halaman terakhir ditulis pada subuh dan petang tanggal 1 Mei, tampaknya beberapa jam sebelum serangan yang menyebabkan terbunuhnya Osama di Abbottabad pada pukul satu dini hari berikutnya.

Selama dua bulan menulis catatan pribadinya tersebut, Osama bin Laden mengemukakan pandangannya tentang pergerakan yang terjadi di Timur Tengah pada tahun 2011 dan bagaimana para jihadis seharusnya bereaksi terhadap pergerakan massa tersebut. Dalam beberapa kasus, dia memuji narasi Al-Qaeda karena dapat menjadi acuan “revolusi” dan memaksa Amerika Serikat bereaksi terhadap mereka.

Halaman-halaman tersebut mengutarakan pemahaman mendalam tentang pikiran seorang pemimpin jihad yang hanya diketahui melalui sesekali pernyataan yang muncul, wawancara langka dengan wartawan, dan kesaksian orang-orang yang berhubungan dengannya. Hal yang sangat penting karena komentarnya berpengaruh signifikan terhadap perkembangan di wilayah Timur Tengah.

Dalam menelusuri tulisan tangan berhalaman-halaman ini, yang sangat sulit dibaca, sebenarnya sama halnya dengan mengamati seseorang yang sedang berbicara tentang apa yang ada dalam pikirannya. Pola pikir kontemplatif muncul dalam pernyataan yang sering ia tulis, seperti “sebuah ide hinggap di pikiran saya” saat dia mendengarkan sebuah pernyataan atau memikirkan sebuah draft untuk pernyataan atau pidato berikutnya.

Sebagian besar halaman dalam buku catatan tersebut membahas kejadian yang dia ikuti melalui saluran satelit Arab. Selain itu, buku catatan tersebut sesekali juga menyebut referensi langsung tentang keyakinan dan sudut pandang Bin Laden tentang isu-isu di dunia. Dalam konteks ini, hubungannya dengan Islamisme patut mendapat perhatian khusus. Setidaknya, mengingat kecenderungan para akademisi untuk mengabaikan akar masalah ini dan bagaimana mereka bermain dalam warisan yang ditinggalkannya.

Di halaman-halaman awal, Bin Laden mengatakan bahwa dia dibesarkan dalam keluarga biasa, yang hanya menganggap Islam sebatas praktik keagamaan yang harus diikuti setiap Muslim, seperti doa, puasa dan berbuat baik. Dia mengatakan bahwa dia pertama kali “berkomitmen”, sebuah kata yang bisa berarti berubah menjadi lebih religious, lebih konsisten dengan gaya hidup yang ketat dan sistematis, melalui afiliasinya kepada Ikhwanul Muslimin.

Namun, dia menekankan bahwa pengaruh religius Ikhwanul Muslimin terhadapnya tidak begitu banyak. Pernyataan terakhir ini sering menjadi alasan mengapa akademisi mempelajari sebagian besar isu ini secara abstrak, dan bukan melalui interaksi dan pengamatan yang ketat, mengecilkan aspek pengaruh pada para jihadis.

Mereka seperti gagal memperoleh jawaban yang diinginkan, karena kontribusi politik Islam terhadap jihadisme tidak ada kaitannya dengan pengaruh teologis atau agama. Sebaliknya, ini lebih tentang ideologi politik dan revolusioner yang membutuhkan pengetahuan lebih dekat tentang kaum revolusioner – dalam hal ini jihad – dan konteks dan lingkungan di mana mereka beroperasi.

Ketika Bin Laden membahas masalah ini, dia menyebutkan kata ilmi, yang berarti teologis atau religius. Kata Ulama dalam bahasa Arab, misalnya, mengacu pada salafisme tradisional, sebagai salafiyah ilmiyah, yang berlawanan dengan salafisme aktivis (salafi harakiyah), yang mengadopsi aspek revolusioner. Oleh karena itu, Bin Laden mengatakan bahwa dia dibesarkan dalam Ikhwanul Muslimin namun dia tidak mendapatkan banyak pendidikan religi tradisional (ilmu) dari organisasi tersebut.

Dia juga menyebut Necmettin Erbakan, mantan perdana menteri Turki sekaligus Bapak Islamisme Turki modern, sebagai sumber inspirasi saat dia memulai perjalanan “radikalisme”-nya. Di halaman akhir, dia menyebutkan sejumlah ulama berpengaruh dalam konteks mempromosikan ideologi Al Qaeda. Ulama-ulama tersebut sangat banyak berasal dari gerakan sahwa yang berlangsung di Arab Saudi dan negara-negara lain di tahun 1970-an, yang menggabungkan gagasan revolusioner Islam politik dengan konsep salafi tradisional.

Saat mengikuti jejak pemikiran Bin Laden melalui lembaran-lembaran yang ditulis tangan, seseorang terkadang bisa lupa bahwa orang yang berbicara adalah seorang pemimpin jihad. Dia bisa saja dianggap keliru oleh kelompok Islam lain. Sepanjang halaman, dia menuliskan kegembiraan atas meningkatnya peran aktivis Islam di wilayah Timur Tengah.

Dia mengemukakan bahwa peran mereka yang menonjol adalah mengembalikan posisi kelompok Islam ke posisi semula dalam kehidupan masyarakat di Timur Tengah. Dia bahkan ingat bahwa sebuah pidatonya pada tahun 2004, saat ia berpendapat bahwa umat Islam dapat memilih atau menyingkirkan pemimpin mereka, bertentangan dengan pandangan umum di dalam salafisme, tetapi memiliki kesamaan seperti yang terjadi pada Arab spring.

Komentar-komentarnya menunjukkan sebuah perjalanan melalui proses pemikirannya yang tidak dapat dijumpai di tempat lain, kecuali oleh orang-orang yang menemaninya. Buku harian tersebut juga menangkap sebuah suasana yang tidak bisa disampaikan oleh judul buku dan pidato jihadis manapun, sebuah ideologi dan cara pandan terhadap persoalan dunia yang sangat dipengaruhi oleh aliran politik Islami.

Tentu saja, jihadisme Bin Laden dan kelompok Islamis politik berbeda pada isu-isu kunci, seperti aktualisasi jihad sebagai cara hidup dan status kemurtadan penguasa Muslim. Saat kedua perbedaan ini masih dapat diterima oleh beberapa kelompok Islam non-jihad di dalam konteks tertentu, tetapi dengan Al Qaeda, dan terlebih dengan ISIL, perbedaan ini menginformasikan adanya ideologi yang sistematis dan lebih luas yang menolak keterikatan dengan cara damai dalam tatanan politik yang tidak Islami.

Terlepas dari perbedaan yang signifikan ini, kesamaan utama antara kelompok jihadis dan Islam politik tetap ada. Termasuk inspirasi dan cara pandang, yang dibentuk oleh pendidikan awal yang diperoleh Bin Laden dan banyak pemimpin jihad modern.

Lalu ada ideologi politik yang membenarkan apa yang tidak dapat dibenarkan salafisme tradisional, termasuk pemboman pencari syahid dan penggunaan kekerasan politik secara sistematis. Pembenaran tindakan semacam itu sering diberikan melalui penalaran yang mudah dilakukan yang melibatkan kebutuhan militer dan dinamika kekuasaan, yang oleh kaum salafi tradisional ditolak berdasarkan teks-teks agama.

Buku catatan Bin Laden seharusnya mampu membantu memikirkan kembali asumsi yang terlanjur dipercaya, dan seringkali dengan keras kepala, di antara para akademisi dan pengamat tentang jihadisme. Pemahaman kita tentang jihadisme saat ini cenderung dibentuk oleh pekerjaan yang ditulis satu dekade yang lalu, ketika para ilmuwan hanya tahu sedikit tentang fenomena misterius jihadisme.

Tahun-tahun sejak pemberontakan Arab dan kebangkitan jihadisme di wilayah kita, telah membawa tumpukan data dan wawasan baru. Beberapa dari mereka tersedia dalam tulisan tangan yang buruk, yang lain dalam kejadian terisolasi dan tidak disadari atau dalam kesaksian lisan. Para ilmuwan harus bekerja keras lagi, menggulung lengan baju mereka, untuk memahami mengapa alternative sudut pandang dari jihadis selalu berhasil menemukan anggota baru, meski perang melawan teror telah berlangsung selama 16 tahun.


Simak catatan ini:

(The-National/Seraa-Media/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: