Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Raja Maroko ke Indonesia Bulan Depan

Raja Maroko ke Indonesia Bulan Depan

Written By Unknown on Minggu, 12 November 2017 | November 12, 2017

Raja Muhammad dijadwalkan menghadiri Forum Demokrasi Bali.

Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir saat bertemu Menteri Luar Negeri Maroko Nasir Burita di Ibu Kota Rabat, Maroko, 3 November 2017. (Biro Pers Kementerian Luar Negeri)

Raja Muhammad dari Maroko dijadwalkan menghadiri Forum Demokrasi Bali, digelar di Bali pada 7 Desember mendatang. Rencana ini disampaikan Menteri Luar Negeri Maroko Nasir Burita dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir di kantornya kemarin di Ibu Kota Rabat.

Burita memastikan lawatan Raja Muhammad setelah Fachir menyampaikan undangan dari Presiden Joko Widodo buat penguasa negara Arab maghribi tersebut, untuk menghadiri Forum Demokrasi bulan depan, seperti dilansir siaran pers Kementerian Luar Negeri diterima Albalad.co hari ini.

Dia mengharapkan kedua negara membuat persiapan sebaik-baiknya agar lawatan Raja Muhammad membuahkan hasil konkret. "Rencana kunjungan tersebut akan menjadi bersejarah karena merupakan kali pertamanya kunjungan raja Maroko ke Indonesia," kata Burita.

Fachir menekankan pentingnya bagi negara-negara muslim untuk saling berbagi praktek terbaik dalam mengelola demokrasi bersifat lokal dan berdasarkan nilai Islam luhur. Dia menilai kehadiran Raja Muhammad sebagai momentum untuk menggaungkan kesuksesan sang raja dalam mengelola aspirasi rakyat dan memajukan demokrasi di Maroko. "Indonesia mengundang Maroko sebagai salah satu negara mampu menunjukkan keharmonisan dalam Islam dan demokrasi," ujarnya.

Menurut Fachir, hubungan harmonis kedua negara perlu diterjemahkan dalam kerja sama dan kesepakatan di berbagai bidang berorientasi kepada kebutuhan rakyat, termasuk kerja sama keamanan, perdagangan, dan keagamaan.

Khusus di bidang ekonomi, Indonesia dan Maroko sepakat untuk mendorong perundingan Preferential Trade Agreement untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara. Sejauh ini salah satu kendala perdagangan disebabkan tarif bea masuk impor tinggi.

Total nilai perdagangan kedua negara tahun lalu sebesar US$ 157 juta, dengan surplus bagi Indonesia sejumlah US$ 33 juta.

Hubungan diplomatik Indonesia dan Maroko dimulai pada 19 April 1960 dan diresmikan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Soekarno pada 2 Mei 1960. Lawatan ini merupakan kunjungan kepala negara asing pertama setelah Maroko merdeka.

(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: