Presiden Libanon Michel Aun meminta Hariri tetap bertahan hingga perdana menteri baru terpilih dan membentuk pemerintahan.
Pengunduran diri mengejutkan oleh Perdana Menteri Libanon Saad Hariri berlangsung beberapa hari setelah dia lolos dari usaha pembunuhan.
Al-Arabiya melaporkan usaha pembunuhan terhadap Hariri itu terjadi beberapa hari lalu di Ibu Kota Beirut, Libanon, namun berhasil digagalkan. Tapi tidak disebutkan siapa pihak bertanggung jawab atas rencana ini.
Hariri mengumumkan pengunduran dirinya hari ini melalui televisi dari Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi. Dia kembali mengunjungi negara Kabah tersebut kemarin setelah awal pekan ini bertemu Menteri Urusan Teluk Arab Saudi Thamir as-Sabhan.
Dalam pidatonya, Hariri menyalahkan Iran dan Hizbullah, milisi terkuat di Libanon, sebagai pembuat kekacauan dan kerusakan di kawasan Timur Tengah. Dia juga merasa nyawanya terancam.
Berhentinya Hariri sebagai kepala pemerintahan Libanon berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Arab Saudi dan Iran. Hariri yang Sunni lebih dekat kepada Saudi, sedangkan Hizbullah, beraliran Syiah, akrab dengan Iran.
Presiden Libanon Michel Aun meminta Hariri tetap bertahan hingga perdana menteri baru terpilih dan membentuk pemerintahan. Sesuai konstitusi Libanon, jabatan perdana menteri menjadi hak orang Sunni. Sedangkan Syiah kebagian jatah ketua parlemen dan Kristen menjadi presiden.
Pengunduran diri Hariri ini kian memperburuk situasi tidak menentu di Libanon.
(Al-Arabiya/Haaretz/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Perdana Menteri Libanon Saad Hariri mengumumkan pengunduran dirinya di Arab Saudi pada 4 November 2017. (Foto: Arab News)
Pengunduran diri mengejutkan oleh Perdana Menteri Libanon Saad Hariri berlangsung beberapa hari setelah dia lolos dari usaha pembunuhan.
Al-Arabiya melaporkan usaha pembunuhan terhadap Hariri itu terjadi beberapa hari lalu di Ibu Kota Beirut, Libanon, namun berhasil digagalkan. Tapi tidak disebutkan siapa pihak bertanggung jawab atas rencana ini.
Hariri mengumumkan pengunduran dirinya hari ini melalui televisi dari Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi. Dia kembali mengunjungi negara Kabah tersebut kemarin setelah awal pekan ini bertemu Menteri Urusan Teluk Arab Saudi Thamir as-Sabhan.
Dalam pidatonya, Hariri menyalahkan Iran dan Hizbullah, milisi terkuat di Libanon, sebagai pembuat kekacauan dan kerusakan di kawasan Timur Tengah. Dia juga merasa nyawanya terancam.
Berhentinya Hariri sebagai kepala pemerintahan Libanon berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Arab Saudi dan Iran. Hariri yang Sunni lebih dekat kepada Saudi, sedangkan Hizbullah, beraliran Syiah, akrab dengan Iran.
Presiden Libanon Michel Aun meminta Hariri tetap bertahan hingga perdana menteri baru terpilih dan membentuk pemerintahan. Sesuai konstitusi Libanon, jabatan perdana menteri menjadi hak orang Sunni. Sedangkan Syiah kebagian jatah ketua parlemen dan Kristen menjadi presiden.
Pengunduran diri Hariri ini kian memperburuk situasi tidak menentu di Libanon.
(Al-Arabiya/Haaretz/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar