Dalam doa Nudbah disebutkan bahwa Allah swt memberikan syarat kepada kita dan kitapun menerima syarat tersebut, dan karena Allah swt mengetahui bahwa kita tidak menepati janji maka kita tidak diberikan kedudukan, dengan demikian orang yang suka berbuat dosa bagaimana bisa meminta kedudukan dari Allah swt.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Muhsin Qiraati dalam kajiannya di Tehran, kemarin. Dijelaskannya, terkadang ada yang mempertanyakan tentang apakah Imam Shadiq as sampai kepada kedudukan yang tinggi tersebut karena dirinya sendiri atau Allah swt yang melakukannya. Dan jika Allah swt yang melakukannya apakah maqam seperti itu tidak bisa diberikan juga kepada kita?
Untuk menjawab pertanyaan ini maka kita bersandar pada surat An-nahl ayat 120 yang menyebutkan “Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali- kali bukanlah dia termasuk orang- orang yang mempersekutukan (Tuhan-Nya).”
Karena sifat-sifat dan kelayakan yang dimiliki nabi Ibrahim as Allah swt memberikan derajat dan kedudukan yang sangat tinggi, dengan adanya hal ini maka manusia menjadi seperti Imam Shadiq as atas kehendak Ilahi, akan tetapi ia harus menaikan potensi yang ada dalam dirinya sehingga Allah swt akan memberikan kedudukan yang sesuai dengan dirinya.
Dalam doa Nudbah disebutkan bahwa Allah swt memberikan syarat kepada kita dan kitapun menerima syarat tersebut, dan karena Allah swt mengetahui bahwa kita tidak menepati janji maka kita tidak diberikan kedudukan, dengan demikian orang yang suka berbuat dosa bagaimana bisa meminta kedudukan dari Allah swt, demikian jelas Hujjatul Islam Qiraati.
(Shabestan/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar