Gaduh penggagalan pengajian tokoh HTI, Felix Siauw, Sabtu (04/11/2017) berbuntut panjang dengan derasnya berita-berita bohong alias hoax yang menyerang Barisan Serba Guna (Banser). Ormas yang berada di bawah naungan NU itu diserang bertubi-tubi dengan fitnah, hujatan, cacian dan adu domba dengan ormas lain bahkan dengan TNI.
Berikut berita-berita hoax yang menyerang Banser yang berhasil dihimpun Serambimata :
1. Panglima TNI Menyatakan Banser NU Rasis.
Salah satu kabar di sosial media (sosmed) teruma Facebook yang banyak disebar untuk menyerang Banser dengan judul berita, “Soal Pembubaran Pengajian Akbar Umat Muslim Dari Ust Felix Siauw, Jendral Gatot Nurmantyo : Banser Adalah Kelompok Yang Sangat Rasis Dan Radikal, Tidak Jauh Beda Dengan Komunis”
Judul berita yang ditulis oleh blog bernama Suarapribumi-Indonesia.blogspot.com itu selanjutnya menulis kalimat-kalimat provokatif dengan menyebut Banser sebagai gerombolan yang hobby membubarkan tabligh akbar
“Pengajian Ust Felix Siauw Bertajuk Antara Wahyu dan Nafsu yang Pagi ini dilaksanakan batal digelar, jamaah membludak yang sudah menunggu ust Cina yang santun ini nampak kecewa sekali. terutama kepada Gerombolan yang memang hobi membubarkan pengajian yang menggagalkan tabligh Akbar di masjid manarul ilmi”.
Tak cukup sampai disitu, pemelintiran berita terus dilakukan agar pembaca dapat terpengaruh oleh kesan yang sangat buruk pada Banser dengan memberitakan seolah Banser anti Al Qur’an.
“Setelah kemarin Tokoh, Pemda dan Ormas Islam bersepakat tetap melaksanakan Pengajian Ust Felix Siauw Ternyata Banser GP Anshor tidak terima begitu saja. Di Hari ini, ketika Pengajian Beranjak mulai, datang puluhan gerombolan banser berdemo di depan masjid. Bahkan Ayat2 Al Quran yang terdengarpun tak digubrisnya. Berikut detik detik Banser teriak teriak di depan masjid”, tulisnya.
Hingga pada akhir pemberitaan tersebut, penulis tak segan mencatut nama Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dengan pernyataan dusta bahwa sang Jendral telah mengatakan bahwa Banser tak jauh beda dengan PKI.
“Bahkan Jendral Gatot Nurmantyo mengkritik keras atas tindakan ini, Jendral mengatakan ini tidak jauh beda dengan Komunis, sebenarnya merekalah yang Anti Pancasila”.
Berita itupun disebar oleh suarapribumi-indonesia.blogspot dan pada saat screen shoot itu diambil 365 kali di medsos facebook.
Sumber Hoax:
http://suarapribumi-indonesia.blogspot.pe/2017/11/soal-pembubaran-pengajian-akbar-umat.html
Salinan chace google =
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://suarapribumi-indonesia.blogspot.com/2017/11/soal-pembubaran-pengajian-akbar-umat.html
Sumber Facebook:
https://m.facebook.com/groups/1921594318099631?view=permalink&id=2084502821808779&_rdr
Atas berita bohong yang terlanjur tersebar tersebut, langsung dibantah oleh TNI. Tidak hanya menyatakan kalau berita itu hoax, bahkan melalui akun resmi twitter TNI @Puspen_TNI akan menindak tegas blog suarapribumi yang diduga juga berkonten pornografi dan adu domba dab akun-akun lainnya yang serupa.
Sumber:
https://mobile.twitter.com/Puspen_TNI/status/927081616136052736?s=04
Akun twitter @Puspen_TNI adalah akun resmi yang telah memiliki tanda verifikasi (centang biru).
2. Banser Makan Bersama Usai Menggagalkan Felix Show di Bangil Pasuruan.
Berita palsu lainnya yang sengaja disebar untuk mendiskreditkan Banser adalah hoax mengenai Banser yang tampak makan bersama.
Dikutip dari jawapos.com, foto itu banyak disebarkan dengan caption, ’’Upah nasi bungkus setelah habis ngusir Ustad Felix Siauw’’. Salah satu penyebarnya adalah akun Facebook Balkie Al Afriki. Dia mem-posting sebuah foto yang menggambarkan anggota Banser tengah duduk seperti bersiap akan makan bersama pada 4 November 2017. Tanggal tersebut tepat ketika terjadi peristiwa penolakan ceramah Felix Siauw.
Beberapa warga NU langsung membantahnya kalau foto tersebut hoax. Karena ternyata yang tergambar dalam foto itu tidak berkaitan dengan penolakan Banser terhadap kegiatan Felix Siauw di Bangil.
Foto itu diambil saat Kiai Bi’in Abdussalam, ketua PCNU Lamongan, bersama Banser dalam acara halaqah alim ulama dan istighotsah kubro. Saat itu hadir pula Rais Am PB NU sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin di Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.
3. TNI akan Mengamankan Tabligh Akbar oleh Ustadz Bahtiar Natsir di Garut.
Hanya berselang tiga hari usai heboh penggagalan ceramah Felik Siauw di Pasuruan. Media-media ahlul fitnah pendukung sumbu pendek kembali berulah setelah merasa berhasil memutarbalikkan fakta penolakan Felix Siauw di Bangil Pasuruan, media-media tersebut beralih ke kasus penolakan Bactiar Nasir di Garut. Gerakan mereka sama. Ingin mengobok-obok Banser dan TNI.
Maka dibuatlah berita palsu bahwa pengajian Bactiar Nasir akan dijaga TNI. Berita hoax yang dibuat portal online harokah berjudul “Ditolak PCNU, Cara Tabligh Akbar Ustadz Bahtiar Nasir di Garut Akan Dijaga TNI”. Portal online kabarsahih dan islaminews membuat berita berjudul“TNI Akan Mengamankan Tablihg Akbar Oleh Ustad Mahtiar Nasir di Garut”.
Berita yang dibuat dan diposting di tiga media tersebut terungkap kebohongannya setelah dibantah langsung oleh Pusat Penerangan TNI melalui akun twitternya @Puspen_TNI, Selasa (07/11/2017)
”BreankingNews..jangan pernah percaya atas berita-berita seperti yang di bawah ini ya yuips.. its HOAX!,” tulis akun Pusat Penerangan TNI.
Berikut bukti klarifikasi dari Pusat Penetangan TNI:
4. Pernyataan Mahfud MD, Banser Melanggar Hukum.
Jejak hoax lainnya muncul dari salah satu media online Gema Rakyat. Dengan mengutip pernyataan palsu Prof. Mahfud MD, media ini menuduh Mahfud MD Melanggar hukum. Padahal mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu tidak menyebut bahwa Banser melanggar hukum. Namun, oleh situs ini Mahfud MD difitnah menyebut “Banser melanggar hukum”.
Beria hoax iu dibuat mengacu pada tanggapan Mahfud MD di akun twitternya @mohmahfudmd pada postingan akun Ayah Bitha dengan alamat @Firmanelfaruq.
Berikut kutipas asli tanggapan Mahfud MD soal penolakan Felix Siau di Bangil.
Dari kalimat tersebut jelas bisa dilihat bahwa Mahfud MD tidak menyebut kata “Banser” sama sekali. Mahfud MD juga tidak menuduh Banser melanggar hukum. Dia menanggapi respon Ayah Bitha dengan ucapan “kalau melanggar hukum”. Ini artinya Mahfud MD tidak mengatakan bahwa banser telah melanggar hukum.
Sebaliknya, di akhir kalimat tersebut, Mahfud MD masih bertanya kepada Ayah Bitha, “Apa masalahnya?”. Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa Mahfud MD belum tahu persoalan yang sebenarnya. Bagaimana mungkin dia langsung menuduh Banser melanggar hukum?
Jangan mau di provokasi dan diadu domba oleh media yang gemar mengumbar kabar hoax. Banser hanya menjalankan tugas menjaga Pancasila dan NKRI dari ulah oknum yang kerap mengatas namakan agama melakukan gerakan yang ingin merubah ideologi negara dan mencabik-cabik persatuan dan kesatuan bangsa.
(Serambi-Mata/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar