Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Akhirnya Ustadz Somad Bersedia Mencium Bendera Sang Saka Merah Putih

Akhirnya Ustadz Somad Bersedia Mencium Bendera Sang Saka Merah Putih

Written By Unknown on Minggu, 10 Desember 2017 | Desember 10, 2017


Oleh: Jemima Mulyandari

Sejak kemarin banyak beredar pemberitaan “Bali Menolak Ustad Abdul Somad Berceramah Di Bali”. Itu semua adalah pemberitaan yang salah dan menyesatkan. Beginilah kronologis cerita yang sebenarnya.

1. Ustad Abdul Somad datang ke Bali untuk berceramah pada hari Jumat, 7 Desember 2017.

2. Bali menyambut baik siapapun juga yang datang ke Bali termasuk Ustad Abdul Somad. Mau berceramah juga silakan, karena Islam adalah salah satu agama yang diakui secara sah di NKRI.

3. Namun dikarenakan sepak terjang dan ceramah Ustad Abdul Somad di masa lalu dan sampai kini yang seperti itu (tak perlu diterangkan lagi kita pasti sudah tahu sama tahu. Ada banyak videonya sudah beredar dimana-mana. Silakan dicek sendiri di youtube), maka Bali merasa sangat perlu untuk menyatukan komitmen, visi dan misi dengan Ustad Abdul Somad. Visi dan misi tersebut adalah komitmen bahwa kita semua termasuk Ustad Abdul Somad adalah anak bangsa yang cinta NKRI, Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika dan Sang Saka Merah Putih.

4. Ternyata Ustad Abdul Somad menolak mencium Sang Saka Merah Putih. Kenapa beliau menolak? Silakan menanyakan alasannya kepada Ustad Abdul Somad sendiri. Bukan kapasitas saya untuk menjawabnya. Yang jelas, bukanlah hal yang sulit dan berlebihan bagi setiap anak bangsa untuk mencium bendera negaranya sendiri. Para atlet yang akan berlaga, anggota Paskibraka dan banyak moment lainnya sudah lazim melakukan prosesi mencium Sang Saka Merah Putih. Tak ada yang aneh dan tak ada yang sulit dengan itu semua. Justru Ustad Abdul Somadlah yang mempersulit dirinya sendiri dengan menolak permintaan yang semudah itu. Itupun sudah melalui proses negosiasi panjang yang melelahkan sampai berjam-jam di dalam ruangan tertutup di Hotel Aston, Gatsu Barat, Denpasar, Bali. Hal mudah dibuat jadi sulit. Itulah yang terjadi saat itu.

5. Bali tidak berhak memaksa. Jika Ustad Abdul Somad memang tidak bisa menyamakan komitmen, visi dan misi sebagai anak bangsa yang cinta NKRI, ya berarti silakan pulang. Keputusan ada di tangan Ustad Abdul Somad sendiri mau pulang atau tidak.

6. Ustad Abdul Somad tetap menolak mencium Sang Saka Merah Putih. Itu artinya Ustad Abdul Somad sendirilah yang memilih untuk pulang dan tidak melanjutkan acara ceramahnya di Bali.

7. Saat berita nomer 6 diketahui masyarakat Bali yang berkumpul di depan Hotel Aston, suasana menjadi ramai meminta Ustad Abdul Somad agar segera pulang. Point nomer 7 inilah yang diberitakan sana sini bahwa Ustad Abdul Somad diusir dari Bali. Padahal Ustad Abdul Somad sendiri yang sudah memilih untuk pulang.

8. Akhirnya Ustad Abdul Somad berubah pikiran. Ustad Abdul Somad mau menyanyikan lagu Indonesia Raya, mau mengakui NKRI, Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tungga Ika sebagai 4 pilar kebangsaan Indonesia yang sudah final dan tidak dapat diubah dan tidak dapat diganggu gugat, sekaligus mau mencium Sang Saka Merah Putih sebagai tanda kecintaannya kepada NKRI. Semua prosesi ini dilakukan di depan Hotel Aston, dihadapan semua masyarakat Bali yang berkumpul di sana.

9. Karena komitmen, visi dan misi sudah sama, Bali mempersilakan Ustad Abdul Somad melanjutkan tujuannya datang ke Bali untuk berceramah. Ustad Abdul Somad malah dikawal dengan baik oleh perwakilan masyarakat Bali dan anggota keamanan, sehingga acara ceramahnya bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Demikianlah tulisan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya.

Tertanda:
Jemima Mulyandari
Denpasar, 8 Desember 2017

(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: