Oleh: Ustad Miqdad Turkan
Seorang santri bertanya kepada Kiyai: “Maaf Kiyai, saya ingin tahu, apakah saya ini termasuk orang yang mencintai dunia, ataukah orang yang mencintai akhirat?”
Dengan tenang sang Kiyai menjawab: “Apabila ada yang datang kepadamu dan memberi sejumlah harta, lalu datang orang lain meminta sedekah kepadamu, mana di antara dua orang ini yang membuat dirimu gembira?”
Santri itu menundukkan kepala dan terdiam.
“Apa bila kedatangan orang yang memberimu sejumlah harta membuat dirimu gembira, ketahuilah bahwa kamu termasuk pecinta dunia. Tapi, apabila yang meminta sedekah kepadamu membuat dirimu gembira, ketahuilah bahwa kamu termasuk pecinta akhirat.” Lanjut sang Kiyai.
“Subhanallah, Maha suci Allah.”kata santri itu terheran-heran.
“Oleh sebab itu, sebagian orang shaleh apabila didatangi peminta sedekah, dia menyambutnya dengan gembira dan bertaka, `Selamat datang, wahai orang yang akan membawa kebaikanku hingga ke akhirat tanpa biaya.” tegas Kiyai.
“Kami milik Allah dan kelak kami akan kembali kepada-Nya.” Guman santri tersebut sambil tertegun.
Lalu sang kiyai pun menyampaikan nasehat-nasehatnya:
Pertama, jangan putus asa dari rahmat Allah.
Kedua, berjalanlah di jalan orang-orang shaleh, niscaya kamu kelak akan bergabung dengan mereka. Jika tidak bisa menjadi seperti mereka, paling tidak contohlah mereka, karena mencontoh orang-orang mulia adalah keberuntungan.
Ketiga, apabila datang kepadamu orang yang susah, dengarkanlah keluhannya…
Jika datang kepadamu orang yang meminta maaf, maka terimalah maafnya…
Keempat, apabila datang kepadamu orang yang membutuhkan, berilah infak kepadanya.
“Ingatlah, Allah tidak mengharapkanmu selalu menyimpan alquran dalam sakumu, tapi yang diharapkan kamu mampu menjadikan prilakumu sebagai ayat-Nya (tanda kebesaran Allah).” Pungkas sang Kiyai.
Kawan! Sungguh beruntung orang yang menanam kebaikan di antara sesama manusia. Buatlah orang yang apabila melihat dirimu, akan selalu berdoa untuk orang yang telah mendidikmu. Kebeningan dan kesucian hati bukanlah kebodohan, melainkan kelebihan yang Allah titipkan kepada yang dicintai-Nya.
Selamat berlomba dalam kebaikan.
(Darut-Taqrib/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar