Kelompok Anshar yang mengetahui bahwa kaum Muhajirin dulu banyak yang terluka oleh Imam Ali as sehingga mereka tidak akan membiarkan khilafah jatuh ke tangan Imam Ali as, namun dalam masalah ini tidak ada upaya yang dilakukan kaum Anshar.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Ali Ridha Panahian dalam kajian akhlaqnya saat menjelaskan tentang kebanyakan ayat-ayat Al-Qur’an yang mengisyaratkan tentang politik dan hanya sedikit sekali mengisyaratkan tentang pembahasan akhlaq.
Ia menambahkan, setelah wafatnya Rasulullah saww kaum muslimin kembali pada keadaan yang sebelumnya, mereka tidak mentaati perintah Allah swt yang telah menetapkan Imam Ali as sebagai khalifahnya, namun mereka malah memilih khalifahnya sendiri.
Sebelumnya kelompok Anshar berjanji kepada Rasulullah saww untuk melindungi nabi saww di Madinah, namun setelah Rasulullah saww wafat kaum Anshar di pertemuan Tsaqifah berupaya mencegah kaum Muhajirin agar jangan sampai kekuasaan jatuh ke tangan mereka, jelasnya.
Kelompok Anshar yang mengetahui bahwa kaum Muhajirin dulu banyak yang terluka oleh Imam Ali as sehingga mereka tidak akan membiarkan khilafah jatuh ke tangan Imam Ali as, namun dalam masalah ini tidak ada upaya yang dilakukan kaum Anshar.
Padahal dalam riwayat disebutkan Jabir bin Yazid Al-Ju’fi berkata: aku mendengar dari Jabir bin Abdullah Al-Anshari yang mengatakan bahwasanya: saat Allah swt berkata kepada Rasul-Nya “Hai orang- orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu.” Aku berkata: wahai Rasulullah! Kami telah tahu tentang Allah dan Rasul-Nya, namun siapa ulil amri yang harus kami taati?
Rasul berkata “wahai Jabir! Mereka adalah khalifahku, dan Imam-Imam setelahku, yang pertama ialah Ali bin Abi Thalib as dan Imam-Imam dari keturunannya.”
(Shabestan/Berbaga-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar