Al-Aqsa Mosque in East Jerusalem al-Quds.
Gerakan perlawanan Palestina, Hamas mengatakan Zionis Israel "tidak memiliki lahan" dan tentu saja tidak berhak menunjuk "ibukota". Pengumuman tersebut diumumkan sesaat sebelum pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang pengakuan Yerusalem al-Quds sebagai "ibukota" Zionis Israel.
Juru Bicara Hamas Sami Abu Zuhri men-tweet pernyataan tersebut pada hari Rabu (6/12), tak lama setelah Trump dilaporkan "menginformasikan" pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas tentang niatnya untuk memindahkan kedutaan besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem al-Quds.
Trump diharapkan akan menyatakan bahwa AS akan mengakui Yerusalem al-Quds sebagai "ibukota" Zionis Israel dalam sebuah pidato pada hari Rabu (6/12), dalam kemungkinan besar akan menjadi momen euforia bagi pejabat Zionis Israel.
Tapi rakyat Palestina, dan seluruh dunia, menentang pengakuan semacam itu. Rakyat Palestina menginginkan Yerusalem al-Quds, yang merupakan situs tersuci ketiga Islam, sebagai bagian dari negara Palestina masa depan.
Zuhri, juru bicara Hamas, menambahkan bahwa pengakuan semacam itu "akan membahayakan Zionis Israel" dan akhirnya membuatnya "menyesal."
'Melintasi setiap garis merah'
Pada hari Selasa (5/12), tokoh Hamas Ismail Haniyeh memperingatkan Amerika Serikat bahwa potensi relokasi kedutaan AS akan melintasi "garis merah."
Dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada para pemimpin Muslim dunia, Haniya mengatakan, "Memindahkan kedutaan besar Amerika ke Yerusalem adalah eskalasi yang berbahaya dan memberikan perlindungan bagi pemerintah ekstrimis (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu untuk melaksanakan rencana Yudanisasi-nya di kota Yerusalem. "
Dalam sebuah pernyataan terpisah, Hamas meminta warga Palestina untuk "membuat Jumat sebuah hari kemarahan melawan pendudukan, menolak pemindahan kedutaan besar Amerika ke Yerusalem dan menganggapnya sebagai ibukota entitas Zionis." Mereka meminta para pemuda di Tepi Barat untuk bangkit dan "menanggapi keputusan Amerika yang menargetkan Yerusalem kita dengan segala cara yang mungkin."
Gambar-gambar Trump dibakar
Sementara itu, orang-orang, berkumpul di kota Bethlehem di selatan Tepi Barat yang diduduki Zionis Israel untuk memprotes prospek tersebut, membakar gambar Trump dan Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar