Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Paling Rendahnya Derajat Orang Yang Bersyukur

Paling Rendahnya Derajat Orang Yang Bersyukur

Written By Unknown on Selasa, 12 Desember 2017 | Desember 12, 2017


Imam Shadiq as berkata “setiap nafas yang kau hirup maka ribuan rasa syukur wajib dilakukannya, dimana paling bawahnya derajat syukur ialah mengetahui bahwa nikmat hanya milik Allah swt, tidak ada yang lain, ridha terhadap apa yang telah diberikan-Nya, dan tidak melanggar apa-apa yang dilarangnya.”

Shabestan News Agency, Imam Shadiq as dalam sebuah riwayatnya berkata “barang siapa yang memiliki niat yang tulus maka ia akan memiliki hati yang bersih, karena hati yang bersih akan membersihkan khayalan yang batil dan menggantinya dengan niat yang ikhlas kepada Allah swt.”

Allah swt berfirman “akan datang suatu hari dimana harta dan anak tidak akan ada gunanya sama sekali, kecuali ia yang datang kepada Allah swt dengan hati yang bersih.”

Imam Shadiq as berkata “setiap nafas yang kau hirup maka ribuan rasa syukur wajib dilakukannya, dimana paling bawahnya derajat syukur ialah mengetahui bahwa nikmat hanya milik Allah swt, tidak ada yang lain, ridha terhadap apa yang telah diberikan-Nya, dan tidak melanggar apa-apa yang dilarangnya.”

Jika orang-orang yang mampu bersyukur kepada Allah swt maka Allah akan memperhatikannya, sementara jika orang yang faqir menjaga kesuciannya maka Allah swt akan memperhatikannya, maksud dari menjaga kesucian di sini ialah qana’ah, dengan demikian hiasan manusia ialah kesucian,

Dan jika dalam keadaan faqir maupun berkecukupan seseorang tetap bersyukur kepada Allah swt maka ini adalah perbuatan yang sangat agung, karena dalam keadaan tersebut ia sama dengan menjauhkan setan dari dirinya.

Sebagai tambahan, Salah satu makna dari kehidupan yang baik berdasarkan kitab-kitab tafsir ialah qana’ah dan keridhaan atas rezeki yang ditetapkan oleh Allah swt, karena dalam kehidupan ini terdapat ujian ketamakan dan merasa tidak puas atas sesuatu yang pada akhirnya akan diperoleh dengan dosa dan dari yang haram dan dengan merampas hak-hak orang lain.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: