Setelah terjadi aksi serangan bom bunuh yang menerjang sebuah gereja di Quetta, Pakistan, pada hari Ahad lalu, para petinggi mengambil keputusan dan kebijakan baru untuk menjamin keamanan masjid dan pusat-pusat keagamaan.
Pengamanan ketat ini diberlakukan di sekitar kawasan masjid, pusat keagamaan, tempat-tempat ibadah, dan gereja.
Ahsan Iqbal, Menteri Negara Pakistan, meminta kepada pihak yang berwenang supaya memberlakukan pengamanan ketat di area luar dan dalam tempat-tempat ibadah dan tempat-tempat lain yang memiliki nilai penting bagi nonmuslim. Ia berharap, dengan pengamanan ini, seluruh kemungkinan serangan teroris bisa dicegah dan diantisipasi.
Iqbal juga meminta supaya pengamanan ketat ini juga diberlakukan di sekitar masjid, makam suci, dan tempat-tempat ibadah yang lain.
Menurut pengakuan salah seorang petinggi di Kementerian Negara Pakistan, seluruh dunia sekarang telah menambah personel keamanan dan kepolisian untuk kepentingan itu.
Menurut laporan yang dimuat oleh media-media informasi Pakistan, untuk menjalankan program pengamanan tempat-tempat ibadah, masjid, dan gereja ini telah dianggarkan budget sebesar 400 juta rupiah Pakistan.
Para petinggi berwenang di Pakistan menegaskan telah memasang CCTV di lebih dari 1.200 tempat ibadah kawasan Sind.
Mereka berkeyakinan, tujuan utama serangan-serangan bom bunuh diri tersebut adalah mengacaukan pesat Krismas di seluruh kawasan Pakistan.
Pada hari H Krismas, pihak Pakistan telah merencakan pengamanan khusus supaya keamanan umat Kristen bisa terjamin dengan baik.
(Al-Syarq-Al-Awsath/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar