Acara yang diklaim sebagai acara maulid yang diselenggarakan di monas 2 Desember kemarin bisa jadi merupakan acara maulid terburuk sedunia. Sebab, sama sekali tidak mencerminkan kata-kata dan perilaku Rasulullah Saw. Kata-kata “dancok, matamu picek, kecebong”, hingga olok-olok terhadap menteri agama dengan entengnya keluar dari para penceramahnya.
Saya paham banyak dari para penceramahnya yang dulunya mungkin anti maulid. Tapi bisakah mereka tidak rusak acara maulid yang sudah kami lakukan turun-temurun? Bisakah mereka menjaga kesakralan acara maulid yang sudah bertahun-tahun kami jaga walaupun kami harus menanggung akibatnya yang berupa tuduhan sebagai pelestari bid’ah?
Saya sebagai bagian umat Islam, khususnya warga Nahdliyyin, sungguh miris melihat acara maulid yang harusnya dilantunkan kata-kata indah yg tertulis dalam kitab-kitab maulid, diceritakan akhlak, perjalanan, cara hidup dan perjuangan Rasulullah Saw, agar kita meniru akhlak beliau.
Bukan malah diisi ceramah hujatan, kata-kata kotor, dan cacian kepada saudara seiman, hanya untuk nafsu dan syahwat politik mereka.
Diambil dari facebook kiai Kuswaidi Syafi’ie https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2014479888788547&id=100006796668730
(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar