Menteri Luar Negeri Palestina menegaskan, setelah keputusan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Yerusalem, para tokoh Palestina akan menyusun program untuk melawan keputusan Donald Trump.
“Ya. Para tokoh Palestina akan menyusun program baru untuk menentang keputusanTrump mengakuai Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” tukas Riyadh Maliki.
Maliki menukaskan kemarin, program baru Palestina ini akan diangkat di tingkat Sidang Umum PBB, Dewan Keamanan PBB, Pengadilan Kriminal Internasional Amsterdam, dan Dewan HAM PBB.
Maliki melanjutkan, Palestina akan menindaklanjuti kasus pengakuan negara Palestina di tingkat dunia, terutama negara-negara Eropa.
Menlu Palestina sangat optimis akan tercapai keberhasilan dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.
Pada hari Kamis lalu, Sidang Umum PBB menetapkan sebuah resolusi yang menentang keputusan Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dengan 128 suara setuju.
Riyadh Maliki menilai resolusi tersebut sebagai sebuah kemenangan besar bagi rakyat Palestina dan kekalahan telak bagi Amerika Serikat.
Di permulaan bulan Desember ini, Donald Trump telah menyatakan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dalam sebuah pidato resmi. Ia juga telah mengeluarkan perintah supaya keduataan besar Amerika dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem. Keputusan dan perintah Trump ini telah membangkitkan amarah luas di negara-negara Arab dan Islam.
(Sky-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar