Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Sayyid Nasrallah: Palestina Adalah Prioritas Utama Sumbu Perlawanan Setelah Kemenangan Atas Takfiri

Sayyid Nasrallah: Palestina Adalah Prioritas Utama Sumbu Perlawanan Setelah Kemenangan Atas Takfiri

Written By Unknown on Selasa, 12 Desember 2017 | Desember 12, 2017

Sayyed Nasrallah- Al-Quds.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah meyakinkan pada hari Senin (11/12) bahwa keputusan Presiden AS Donald Trump adalah awal dari kehancuran Israel dan meminta rakyat Palestina untuk mengumumkan kemunculan intifadah (pemberontakan) yang didukung oleh negara-negara Arab dan Islam.

Berpidato dihadapan kerumanan demonstrans di Pinggiran Selatan Beirut untuk nolak keputusan AS yang menyatakan Al-Quds adalah ibu kota entitas Zionis Israel sang penjajah, Sayyid Nasrallah meminta rakyat Palestina untuk ‘memegang hak’ mereka dan menolak keputusan ini dengan segala cara yang mungkin , membenarkan bahwa Al-Quds adalah ibukota abadi Palestina.

"Sikap rakyat Palestina adalah kunci untuk semua periode yang akan datang," katanya, menambahkan: "Kami memperbarui sumpah kami untuk tetap bersama Palestina, Al-Quds, dan semua kesucian Islam dan Kristen, seperti yang kita saksikan Intifadah (pemberontakan) sejati hari ini di mana umat Islam dan Kristen bersatu untuk membela kesucian. "

Beliau menunjukkan bahwa respon utama saat ini harus memboikot Zionis Israel, menghentikan perundingan, dan melumpuhkan semua jenis normalisasi dengannya, dan meminta orang-orang Palestina secara khusus untuk "menendang setiap delegasi yang datang dengan maksud untuk menormalisasi hubungan dengan Zionis Israel dan katakan kepada mereka bahwa tidak akan ada negosiasi atau penyelesaian sebelum Trump menarik kembali keputusannya ".

Sayyid Nasrallah menekankan bahwa Liga Arab dan Komite Kerjasama Islam harus mengakhiri proses perdamaian, dengan menunjukkan bahwa "di Lebanon, kami bangga dengan persatuan nasional kita di sekitar Al-Quds dan Palestina dan melawan keputusan Trump, dan kami bangga, dengan sikap Presiden Michel Aoun, Ketua Parlemen Nabih Berri dan anggota, Perdana Menteri Saad Hariri, dan faksi politik yang berbeda, di samping pernyataan khusus Menteri Luar Negeri Gebran Bassil dalam pertemuan AL (Liga Arab) di Kairo. "

Sekretaris Jenderal Hizbullah mencatat bahwa akan ada beberapa pelanggaran seperti delegasi Bahrain yang mengunjungi Al-Quds ... namun dia meyakinkan: "Delegasi ini tidak mewakili Rakyat atau kehendak warga Bahrain, ini hanya mewakili otoritas penindas Bahrain yang membawa surat "damai dan koeksistensi" dari raja kepada Zionis Israel atau Yahudisasi-al Quds, dan yang juga menindas dan menembaki orang-orang Bahrain yang menunjukkan solidaritas dengan orang-orang Palestina. "

"Dua kelompok masyarakat telah berdiri di bawah ancaman tembakan untuk mengekspresikan dukungan mereka kepada Al-Quds, mereka adalah rakyat Palestina dan Yaman yang dibombardir oleh serangan udara Saudi-Amerika ... Keuntungan dari keputusan Amerika ini adalah bahwa hal itu mengungkapkan kejahatan yang terjadi di dunia Arab dan Islam kita," Sayyid Nasrallah menegaskan, dengan mencatat bahwa keputusan ini tidak terpisah karena ini adalah bagian dari rencana AS / Israel yang terus berlanjut untuk "mendukung kelompok teroris terutama ISIL untuk menghancurkan masyarakat kita, dan mengakhiri tujuan Palestina sehingga suatu hari nanti kita semua akan melupakan Palestina. "

Beliau meyakinkan bahwa "AS bukanlah sponsor perdamaian di Palestina dan wilayah ini, melainkan pendiri Zionis Israel dan sponsor teror, pendudukan, yahudisasi, dan penghancuran. Ini adalah pendiri kelompok ISIL dan Takfiri dan sikap bersama semua bangsa seharusnya: "Death to America" (Mampus Amerika)

Sayyid Nasrallah menyampaikan apresiasinya kepada semua aparat negara, presiden, dan pemerintah yang menolak keputusan Trump, mencatat bahwa "Trump berpikir bahwa jika dia mengumumkan Al-Quds, sebagai ibu kota Israel, seluruh dunia akan tunduk kepadanya, namun dia hanya memiliki Zionis Israel yang ada disisinya yang sangat dia hargai. "

Dalam konteks ini, Sekjen Hizbullah menyatakan: "Saya berbicara hari ini atas nama semua sumbu perlawanan - orang, negara bagian, dan faksi - sumbu perlawanan telah mengatasi fase sebelumnya dan hari ini, dia berdiri kuat dan menang saat menyelesaikan pertempurannya, dan mengalahkan elemen AS dan Israel, dan sekarang Palestina, rakyatnya, dan Al-Quds akan kembali menjadi prioritas utamanya. "

Dia selanjutnya berbicara kepada rakyat Palestina: "Anda seharusnya percaya pada janji Allah, bahwa Dia akan memberikan kemenangan untuk siapa pun yang membela hak ... dengan kita berdiri teguh memegang tanggung jawab, Allah akan memberi kita kemenangan. Percayalah kepada Allah dan dalam perlawanan yang telah menang dalam setiap pertempuran yang dilakunya. "

"Mereka ingin keputusan ini menjadi awal dari akhir perjuangan Palestina, dan saya menyerukan agar keputusan ini menjadi awal dari akhir Zionis Israel," kata Sayyid Nasrallah, sambil meneriakkan slogan dan orang banyak mengulangi "Kita menuju Al-Quds... kita akan menjadi jutaan martir ".

"Kita telah bersama Palestina sejak tahun 1940an dan kita akan tetap bersama Palestina sampai orang-orang Muslim dapat salat di Al-Aqsa dan orang-orang Kristen dapat berdoa di gereja Kebangkitan," pungkasnya.

(Al-Manar/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: