Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Situs Sunni: Wawancara Khusus Bersama Ulama Terkemuka Ahlusunnah, Maulawi Dr. Muhammad Ishak Madani

Situs Sunni: Wawancara Khusus Bersama Ulama Terkemuka Ahlusunnah, Maulawi Dr. Muhammad Ishak Madani

Written By Unknown on Jumat, 15 Desember 2017 | Desember 15, 2017






Maulawi Dr. Muhammad Ishak Madani berkata, sebaik-baik jalan dan solusi adalah bertakwa kepada Allah Swt dan bahwa kita sentiasa memikirkan berbagai keuntungan dan kerugian yang lahir dari perpecahan, maka itu lantaran dimana dan kapan saja kaum Muslimin berpecah dan bertikai disitu pula akan muncul serta disaksikan begitu banyak problematika.

Menurut laporan kantor berita Shafei-News yang dinukil dari kantor Dewan Perencanaan Sekolah-sekolah Ilmu Keagamaan Ahlussunnah yang juga ia peroleh informasi dari kantor Wakil Wali Fakih untuk urusan Ahlusunnah Provinsi Busyehr, Maulawi Dr. Muhammad Ishak Madani, salah satu ulama besar dan kenamaan Ahlusunnah provinsi Sistan dan Balucistan (Iran) dan juga penasehat presiden dari sejak awal revolusi Islam Iran dalam urusan Ahlusunnah, serta usaha beliau dalam berbagai kegiatan dan aktifitas pendekatan mazhab-mazhab.

Maulawi Madani juga menjadi anggota dewan Majlis Syura Republik Islam Iran dan beberapa kali terpilih sebagai anggota Majlis Khubregan Rahbari (Dewan Pakar Kepemimpinan).

Berikut ini hasil wawancara kantor Wakil Wali Fakih Provinsi Busyehr dengan Maulawi Dr. Muhammad Ishak Madani seputar masalah pendekatan mazhab dan persatuan, juga dari sini anda akan mengenal berbagai pemikiran dan keyakinan tokoh agama ini.

Sambil mengucapkan selamat datang kepada tokoh dan ulama ini atas kedatangan beliau di provinsi Busyehr, kabupaten Kangan dan Asaluyeh.

Kami sangat bangga dan merasa bahagia karena tokoh dan orang besar seperti anda turut hadir di tengah-tengah kaum Muslimin Syiah dan Ahlusunnah provinsi Busyehr dan juga telah membuat kami senang dengan pertemuan-pertemuan serta berbagai diskusi yang dilaksanakan sepanjang siang malam bersama anda. Kami punya beberapa pertanyaan kepada anda terkait peringatan “Pekan Persatuan” dan kami senang anda memberikan bimbingan dan wejangan mengenai persoalan ini kepada kami.

Karena kita dalam suasana pekan persatuan, apa kira-kira solusi dan rancangan yang anda usulkan untuk menciptakan sikap kebersamaan di tengah-tengah umat Islam?

Persatuan adalah sebuah kategori yang pada dasarnya disamping merupakan hal yang rumit juga termasuk persoalan yang cukup mudah. Dari satu sisi dianggap cukup mudah karena kita ini adalah kaum Muslimin. Persatuan adalah perintah dari Allah Swt yang jika kita mengamalkan dan mengaplikasikannya maka tidak hanya akan mendatangkan kerugian tapi malah sebaliknya, ia bahkan mendatangkan serta melahirkan berbagai keuntungan dan manfaat.

Dianggap problem dan rumit, lantaran musuh-musuh kita semua berbuat sedemikian rupa dan menciptakan berbagai mediator penghalang untuk mencegah kita bisa bersatu sehingga kemudian sangat sulit bagi kita untuk menumbangkan dan mendobrak lalu melintasi penghalang-penghalang tersebut, hal ini menuntut bahwa saudara-saudara kita dari kalangan Muslim Syiah dan juga Muslim Sunni hendaknya mempersiapkan diri bersatu dan mengedepankan sikap takwa kepada Allah Swt, karena ketika al-Qur’an menyatakan bersatulah kalian, ayat takwa disebutkan sebelum kalimat “Berpegang teguhlah kalian”. Sangat jelas bahwa berpegang teguh kepada tali Allah Swt tanpa disertai takwa tidak akan membawa hasil apa-apa.

Apabila kalian bertakwa, baik Muslim Syiah dan juga Muslim Sunni, dan jika kita merasa bertanggungjawab dan kita tahu bahwa persatuan merupakan kebutuhan primer dan sangat urgen bagi masyarakat Islam, sebagaimana yang disampaikan semalam, Nabi Muhammad saw ketika sampai di Madinah, hal pertama dan terbesar yang beliau lakukan adalah menciptakan persatuan dan persaudaraan antara kaum Muslimin. Sesuatu yang diisyaratkan secara transparan oleh al-Qur’an.

Allah Swt berfirman dalam surah Ali-‘Imran ayat 103:

إِذْ كُنْتُمْ أَعْداءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ

Artinya, “…Ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu…”

Hal terbesar yang dilakukan Nabi Muhammad saw adalah mempersatukan dua kelompok Aus dan Khazraj. Mereka sama sekali tidak mampu menciptakan perdamaian dan persaudaraan diantara mereka, tapi Islam inilah yang mempersaudarakan mereka dan mewujudkan persaudaraan diantara mereka.

Konsekuensi persatuan pada hakikatnya adalah ikhlas dan takwa serta kita mesti merasa takut kepada Allah Swt. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa sebagian dosa-dosa menyebabkan perpecahan, yakni perpecahan itu sendiri merupakan azab dan siksaan, amal perbuatan kita yang menyebabkan Allah Swt tidak senang dan tidak ridha menjadi sebab munculnya perpecahan, ketika kita berpecah maka disitu baru jelas dan disadari kalau kita sedang mendapat azab dan siksaan dari Allah Swt.

Menurut pendapat saya, jalan terbaik adalah bertakwa kepada Allah Swt dan solusi kedua, merenungi dan memikirkan tentang keuntungan-keuntungan serta kerugian yang ditimbulkan akibat perpecahan. Karena itu, dimana dan kapan saja kaum Muslimin berpecah dan bertikai maka disitu pula akan muncul serta disaksikan begitu banyak problematika.

Pada hakikatnya diantara keberkahan persatuan adalah adanya ketenangan dan ketentraman, mesjid-mesjid menjadi makmur begitu pula pasar-pasar kaum Muslimin menjadi ramai, pikiran tenang dan kalau kita renungkan produk yang dihasilkan dari persatuan dan kerugian yang ditimbulkan darinya, maka solusi-solusinya adalah memperkokoh persatuan dan kesatuan.

Sejatinya bahwa kita tidak melihat adanya peperangan di kalangan musuh-musuh kita tapi yang ada adalah peperangan antara kita dan musuh-musuh kita, mereka telah membuat kita saling memerangi dan membantai, mereka melihat kaum Muslimin saling membantai dan memerangi satu sama lain. Yahudi dan Masihi saling bergandengan tangan dan bersatu karena keuntungan itu hanya ada dalam persatuan.

Betapa besar perbedaan antara Yahudi dan Masihi, nabi dan kitab serta agama mereka tidak sama, permusuhan mereka sampai pada titik dimana kaum Yahudi telah membunuh nabi umat Kristiani. Tapi saat ini mereka bersatu dan bersama-sama dalam satu barisan membangun kekuatan untuk menghancurkan kita. Kita yang tidak memiliki perbedaan cukup tajam seperti yang ada diantara Yahudi dan Nasrani (Masihi), betul kita memang punya perbedaan tapi perbedaan itu tidak sampai membuat kita saling memerangi. Persamaan-persamaan yang dapat menyebabkan kita bersatu lebih banyak dibanding perbedaan-perbedaan kita. Perbedaan itu pun tidak seberapa, galibnya perbedaan itu dalam masalah fikih dan hukum syar’i yang hal ini juga terjadi di antara empat mazhab Ahlusunnah dan begitu pula perbedaan semacam ini ditemukan di dalam mazhab Syiah, dan pada dasarnya persatuan itu tidak berarti harus menyatukan pemikiran-pemikiran kita, tidak ada seorang pun yang mendefinisikan “Persatuan” itu seperti ini, tapi setiap orang mesti beramal sesuai mazhabnya dengan tetap menghormati orang-orang yang memiliki mazhab berbeda dengannya sehingga tidak tercipta permusuhan.

Menurut anda, kaum Muslimin untuk lebih bersatu maka mesti mereview kembali cara dan metode hidup dan kehidupannya?

Kaum Muslimin sebelum Islam datang adalah fakir dan buta huruf atau kasarnya mereka itu kaum yang buas, lalu Nabi saw mengumpulkan mereka semua dan berkat Islam maka mereka yang tadinya tidak tahu apa-apa berubah menjadi guru dunia dan menyebarkan Islam ke seluruh pelosok dunia.

Berkat Islam, mereka yang tadinya tidak punya kemampuan apa-apa berubah menjadi manusia-manusia yang mumpuni, yang tadinya fakir kini berubah menjadi orang-orang kaya raya. Kita sebagai seorang Muslim, saat ini tidak punya kemampuan maka itu jelas menunjukkan kalau ada sesuatu yang hilang dari di tengah-tengah kita dan hal itu adalah mengamalkan ruh Islam, apabila kita betul-betul mengamalkan dan mengaplikasikan ruh Islam dan ajaran-ajarannya maka sudah tentu akan kembali ke masa kejayaan dan keagungan itu.

Kita telah mengesampingkan pemikiran-pemikiran dan ide-de cemerlang Islam, makanya kita mengalami kondisi semacam ini dan jika tidak maka sudah tentu kaum Muslimin tidak akan pernah fakir dan menjadi miskin.

Pekan persatuan kali ini kita mulai disaat kelompok teroris takfiri ISIS hancur dan porak-poranda berkat perjuangan dan pengorbanan para pejuang Muqawamah negara-negara Islam. Segala puji bagi Allah, negara-negara Islam khususnya Suriah, Irak dan Iran, menyatukan barisan dan bersama bangkit melawan kelompok teroris takfiri ISIS yang merupakan perpanjangan tangan rezim Zionis yang berujung pada kemenangan di pihak Muqawamah. Kira-kira apa usulan anda untuk mencabut sampai ke akar-akarnya pemikiran-pemikiran seperti pemikiran kelompok teroris takfiri ISIS ini?

Solusi terbaik dan paling tepat sebagai langkah preventif terhadap gerakan-gerakan ini adalah pencerahan, yakni kita mesti menjelaskan prinsip Islam kepada mereka (masyarakat), tentunya setiap individu dengan cara dan metodenya masing-masing sebagaimana yang kaum Muslimin pilih dan mereka yakini (baca: sesuai mazhab masing-masing). Persoalan-persoalan ini pada umumnya bersumber dari ketidak pahaman dan kurangnya pengetahuan serta informasi yang benar.

Kalangan muda yang tertarik dan ikut bergabung dengan kelompok-kelompok teroris takfiri ini punya motif baik, mereka bergerak atas nama Islam, apabila mereka mengetahui Islam sebenarnya maka sudah tentu mereka tidak akan tertarik dan terjerumus pada keyakinan-keyakinan dan doktrin-doktrin palsu dan rekayasa tersebut.

Mereka tertipu dan terkelabui disaat mereka tidak mengetahui hakikat Islam yang sebenarnya. Jalan terbaik untuk kemudian ditempuh dalam rangka mencegah pola-pola pemikiran sesat seperti pemikiran kelompok teroris takfiri adalah menjelaskan hakikat Islam dan melakukan gerakan pencerahan, dan tentunya ini bukan hal yang mudah.

(Shafei-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: