Inilah 5 Tokoh “Presiden Besar” Hizbut Tahrir Indonesia yang pernah memiliki wewenang berhubungan langsung dengan Amir HTI: Abu Rasytah. Jika Amir ingin supaya Hizbut Tahrir tegak di Indonesia, ya orang-orang ini yang diajak ngopi dan udud bareng.
Tapi, nama dan wajah mereka ini disamarkan agar bisa “menyusup” ke aksi-aksi itu tuh. Hehe
Mukmatad Hizbut Tahrir (Pimpinan HT) di Indonesia
Ada beberapa tokoh “Presiden Besar” Hizbut Tahrir Indonesia yang pernah memiliki wewenang berhubungan langsung dengan Amir HTI: Abu Rasytah. Jika Amir ingin supaya Hizbut Tahrir tegak di Indonesia, maka orang-orang inilah yang diajak berbicara. Tapi, nama dan wajah mereka ini sebagian disamarkan agar bisa “menyusup” ke berbagai aksi..
HT adalah partai politik yang bertujuan membentuk negara Khilafah. Dengan kata lain, menghilangkan negara-negara bangsa seperti Indonesia dan lain sebagainyya. Oleh sebab itu, keikut sertaan HT dalam #AksiBelaPalestina misalnya, dengan mengusung slogan “Save Palestine with Khilafah” merupakan slogan yang paradoks, itu sama saja menghilang negara Palestina yang justru diperjuangkan oleh rakyatnya kemudian diganti menjadi negara Khilafah versi HT.
Tokoh Hizbut Tahrir
Amir HT adalah Atha’ bin Khalil Abu Rasytah, disebut sebagai Mas’ulul ‘Amm
(Penanggung Jawab Umum), disingkat MA atau Muktamad (معتمد).
Muktamad ini adalah wakil resmi dari pimpinan (amir) HT di tiap wilayah
. Jalur komunikasi ke Amir HT hanya bisa melalui Muktamad.
Di Indonesia, ada beberapa tokoh HT yang pernah menjadi Muktamad. Mereka dirahasiakan dari publik. Berikut nama tokoh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang tidak banyak diketahui peran pentingnya karena memang sengaja dimasturkan oleh orang-orang HTI . Mereka ini disebut Mu’tamad Hizbut Tahrir.
1. Ust. Ahmad Saifullah atau Abu Fuad
Tidak banyak yang tahu tentang sosok Abu Fuad, bahkan anggota HT pun (apalagi sekedar Daris) tidak banyak tahu tentang Abu Fuad. Padahal ia adalah Muktamad paling penting di masa Orde Baru, yang menjadi dari tahun 1980-an hingga akhir 1990-an.
Ia adalah mentor generasi pertama HT setelah Abdurrahman Al-Baghdadi (sekarang sudah menjadi mantan HT).
a. Abdurrahman Al Baghdadi, pembawa HT dari Australia ke Indonesia. Orang yang pertama kali melakukan pengkaderan HT di Indonesia tapi keluar dari Hizbur Tahrir.
Abdurrahman Al Baghdadi.
Abu Fuad adalah tokoh HT yang disembunyikan dari dulu hingga kini. Ia jarang menghadiri acara HT, tetapi dikabarkan mengelola penerbitan buku bernama Pustaka Thariqul Izzah
yang beralamat Taman Pegelaran Jl. Gabus No. 19 Ciomas Bogor.
Penerbit Hizbut Tahrir
Abu Fuad pernah menyunting buku terjemahan HT berjudul Strategi Dakwah Hizbut Tahrir.
Abu Fuad
Bagi HT di Indonesia, Abu Fuad merupakan tokoh rujukan (marja’)
Generasi awal HT sering bertemu dalam halaqah-halaqah yang dirintis oleh Abu Fuad. Abu Fuad merintis tandhim HT di indonesia pada akhir 80-an. Saat itu, ia leluasa berkeliling kampus-kampus di Bogor, Yogyakarta, Malang, Jember, Surabaya dan lainnya demi merekrut anggota dan mengisi halaqah HT.
b. Suwarno alias M. Anwar Iman, merupakan Mudzir Maktb HT di Indonesia, yang diketahui juga sebagai Direktur Agricultural Policy Watch dan Ketua DPP HTI.
DPP HTI M. Anwar Iman
DPP HTI M. Anwar Iman
Suwarno yang berasal dari Semarang dan pindah ke Bogor itu disebut-sebut memegang data-data internal penting HTI dari jaman Abu Fuad sampai tahun 2012.
c. Tun Kelana Jaya, orang yang bertanggung jawab media HT internasional di Indonesia.
Penerbit buku yang menjadi bagian dari jaringan internal HTI yaitu
1. Al-Azhar Press
2. Al-Azhar Freshzone
3. Pustaka Thariqul Izzah
4. HTI Press
5. Fikrul Mustanir
6. Daarul Falah
7. Irtikaz
8. Khilafah Press, dan
9. WADI Press.
2. Muhammad Al-Khaththat, nama asli Gatot Saptono, menggantikan posisi Abu Fuad sebagai Muktamad. Ia menjabat sebagai Muktamad dari awal 2000 sampai pertengahan 2004.
Pada tahun 2008, Gatot dikeluarkan / memilih keluar dari HT, memilih aktif di FUI (Forum Umat Islam) sebagai Sekjend. Kemudian membentuk HDI (Hizbud Dakwah Indonesia).
Dari tahun 2004-2008, Gatot menjadi Penanggung Jawab Lajnah Fa’aliyah Hizbut Tahrir (lembaga yang menangani tokoh-tokoh nasional).
Setelah Gatot keluar dari HTI, Lajnah Fa’aliyah dipegang penuh oleh Ust. Rahmat Kurnia dengan TAMBAHAN WEWENANG yaitu diperbolehkan berkomunikasi langsung dengan Amir HT yang dirahasiakan itu.
Gatot dikeluarkan dari HT karena memilih tetap di FUI serta akhirnya menerima demokrasi, terbukti pada tahun 2014 mencalonkan diri sebagai anggota legislatif melalui Partai Bulan Bintang (PBB) tapi gatot alias gagal total.
Setelah Gatot keluar dari HTI, maka Muktamad digantikan oleh:
3. Muhammad Maghfur Wahid alias Hafidz Abdurrahman.
Ia cukup lama menjadi Muktamad HT, selama 6 tahun, 2004 – 2010.
Pada tahun 2010, Lajnah Thalabun Nushrah,
semacam lembaga pencari suaka mulai dibentuk HTI untuk menjalin HUBUNGAN GELAP dengan militer. Hafidz Abdurahman memiliki kewenangan untuk berkomukasi langsung dengan Amir HT
meskipun hanya mengenal Abu Rasytah melalui audio suara saja.
Pada tahun 2010 pula, perwakilan media resmi HT Internasional dibentuk, dipegang langsung oleh Tun Kelana Jaya. Sekarang Hafidz Abdurrahman sibuk mengurusi ma’hadnya yang berpusat di Bogor yaitu Ma’had Syaraful Haramain.
Sesekali ia turun ke jalan dan ikut berorasi dalam demo-demo HT.
4. M. Rahmat Kurnia, dikenal sebagai akademisi, menjadi dosan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia sempat naik jabatan menjadi MUKTAMAD HT sementara pada tahun 2008.
Ia menggantikan MUKTAMAD aktif Hafidz Abdurrahman yang kala itu menunaikan ibadah Haji.
5. Rohmat S. Labib, menggantikan Hafidz Abdurrahman. Ia menjabat dari 2010-2012. Ia ditunjuk langsung oleh amir HTI.
Simak video berikut ini:
(HWMI-Cyber-Team/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar