Assyrian Archbishop Ramzi Garmou (C) leads Mass rituals on Christmas Eve at the Saint Joseph Chaldean-Assyrian Catholic church in Tehran, Iran.
Gereja Assyro-Chaldean di Iran telah mengecam pernyataan "intervensionis" para pejabat AS tentang situasi minoritas agama di Republik Islam, menyerukan kepada Washington untuk prihatin tentang catatan hak asasi manusianya yang buruk di dalam dan di luar negeri bukannya mencucurkan "air mata buaya" untuk yang lain.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa (14/8), gereja-gereja itu menolak tuduhan AS atas pelanggaran hak asasi terhadap minoritas agama di Iran, mengatakan semua agama ilahi di negara itu memiliki perwakilan mereka sendiri di parlemen (Majlis) Iran, yang menikmati hak yang sama dengan sesama anggota parlemen.
Dalam pemerintahan Islam, kata pernyataan itu, gereja-gereja merasa bebas untuk mengadakan upacara keagamaan dan festival budaya-olahraga sambil melestarikan bahasa Asiria. Ia menambahkan bahwa anggaran khusus telah dialokasikan untuk komunitas agama Iran.
Ini adalah "contoh-contoh komitmen pemerintahan Islam Republik Islam Iran untuk masalah agama ilahi dan pengikut mereka dan untuk melindungi nilai-nilai moral dan sosial mereka," kata pernyataan itu.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar