Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » See It Shoot It; Menguak Program Mematikan CIA

See It Shoot It; Menguak Program Mematikan CIA

Written By Unknown on Jumat, 01 Desember 2017 | Desember 01, 2017


“Kemajuan peradaban yang memberi kita teknologi dengan kemampuan untuk menyerang separuh dunia sebenarnya menuntut kita untuk disiplin dalam membatasi kekuatan itu, atau sebaliknya, selalu ada risiko menyalahgunakannya” (Barrack Obama)

Petikan kalimat dari Barrack Obama tersebut muncul di dalam Bab Penutup, dalam buku See It/Shoot It: The Secret History of the CIA’s Lethal Drone Program. Buku ini ditulis oleh Christopher J. Fuller, seorang peneliti di bidang kebijakan luar negeri dan kontraterorisme AS. Christopher J. Fuller adalah dosen sejarah Amerika modern di Departemen Sejarah di University of Southampton. Dia memegang kewarganegaraan Inggris dan AS, dan telah meneliti dan mengajar kebijakan luar negeri AS sejak tahun 2000.

Strategi drone Amerika Serikat, yang dirumuskan oleh John Brennan, mantan direktur CIA di masa pemerintahan Obama telah mengubah cara Amerika Serikat dalam melakukan operasi kontraterorisme. Namun dampak keseluruhan ternyata jauh melampaui apa yang diperkirakan dalam agenda besar Perang Melawan Teror.

Di masa pertama pemerintahan Obama, program drone menjadi andalan Amerika dalam menjalankan Perang Melawan Teror-nya. Di masa itu, setidaknya, ada tiga tujuan utama dari kampanye serangan udara melalui drone ini, seperti yang disebutkan oleh Fuller;
1. Membunuh petinggi AL Qaeda dan Taliban yang bersembunyi di Afghanistan-Pakistan. AS berharap, dengan terbunuhnya petinggi mereka, terorisme bisa diredam, akibat dari runtuhnya moral anggota Al Qaeda dan Taliban. Pada rentang tahun 2008 hingga 2016, serangan drone AS diklaim telah membunuh 65 orang penting di antara jajaran petinggi Al Qaeda dan Taliban.
2. Mencegah Al Qaeda dan Taliban membuat tempat-tempat persembunyian.
3. Melindungi kepentingan tentara internasional NATO di Afghanistan-Pakistan.

Buku ini penuh dengan studi yang membuka mata. Di antaranya, mengungkap sejarah instrumen kontraterorisme AS yang paling penting saat ini: drone. Pesawat tanpa awak tapi bersenjata. Salah satu kesimpulan yang disebutkan oleh penulis adalah bahwa program drone CIA bukanlah produk yang muncul sebagai akibat langsung dari peristiwa 9/11. Sejatinya, ini adalah hasil praktik kontra-terorisme AS yang merujuk kembali kepada ide-ide dari kelompok pembuat kebijakan yang berpengaruh dalam pemerintahan Reagan.

Sejak Reagan menandatangani NSDD (National Security Decision Directive) nomer 138 pada tanggal 3 April 1984, Amerika Serikat menganggap terorisme sebagai ancaman keamanan nasional yang dengannya sah untuk menggunakan kekuatan militer yang mematikan untuk secara preemptif menetralisir kelompok teroris anti-Amerika di manapun di dunia ini, bahkan secara sepihak, jika perlu.

Dalam penelusuran terhadap evolusi kebijakan kontraterorisme dan teknologi, sang penulis, Christopher J. Fuller menunjukkan bagaimana George W. Bush dan Obama hanya mengambil dan memilah-milah strategi dari era Reagan dan Clinton sesuai dengan preferensi orang-orang di sekitarnya, tingkat ancaman yang dirasakan, dan kemajuan teknologi. Kemudian, dalam penelitiannya terhadap serangkaian strategi kontraterorisme, dia mengungkapkan mengapa program drone CIA menjadi alat pilihan Amerika Serikat untuk mengejar tujuan yang masih sama dengan tujuan masa lampau, yaitu mencegah aksi teroris anti-Amerika di seluruh dunia.

Fuller berasumsi bahwa ketakutan terhadap adanya serangan teroris kepada warga Amerika adalah sebuah pandangan atau visi yang berbahaya, yang telah menjadi “pemangsa” ide dan pikiran para pembuat kebijakan di pemerintahan Amerika Serikat. Hal ini terjadi sejak peristiwa penyanderaan warga Negara AS di Iran pada tahun 1979-1981, yang menunjukkan kemampuan terorisme untuk membuat kekuatan superpower Amerika Serikat terlihat tidak berdaya untuk melindungi warganya.

Keinginan untuk mencegah kejadian semacam itu telah mendorong aspirasi para pembuat kebijakan Amerika untuk melacak dan melenyapkan musuh-musuh Amerika, yang akhirnya melahirkan kampanye serangan drone, yang menargetkan musuhnya secara global dan jarak jauh, tanpa batas.

Pada waktunya, pesawat tak berawak, yang begitu identik dengan kontroversi Perang Melawan Teror gubahan Amerika, akan merevolusi bukan hanya cara kita berperang dan mati tapi juga cara kita bekerja sama dan hidup.


Review buku

Judul: See It/Shoot It: The Secret History of the CIA’s Lethal Drone Program

Penulis: Christopher J. Fuller

ISBN: 9780300218541

Terbitan: April 2017

(Seraa-Media/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: