Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Ulama Sunni, Mamusta Makruf Khalid: Persatuan Umat Islam Cukup Menjadi Penentu Dalam Kemenangan Kelompok Islam Muqawama Atas Kelompok Teroris Takfiri ISIS

Ulama Sunni, Mamusta Makruf Khalid: Persatuan Umat Islam Cukup Menjadi Penentu Dalam Kemenangan Kelompok Islam Muqawama Atas Kelompok Teroris Takfiri ISIS

Written By Unknown on Minggu, 03 Desember 2017 | Desember 03, 2017


Imam jumat kota Divandareh, Iran, dalam wawancaranya dengan Avai Amin, “Persatuan Umat Islam Cukup Menjadi Penentu dalam Kemenangan Kelompok Islam Muqawama atas Kelompok Teroris Takfiri ISIS.”

Imam jumat kota Divandareh, Iran, menjelaskan bahwa persatuan, kebersamaan dan kekompakan umat Islam sangat memiliki peran atas kemenangan kelompok Muqawamah Islam dalam menghadapi dan melumat habis kelompok teroris takfiri kaki tangan Zionis Israel, ISIS, dan juga ia cukup menjadi penentu dalam kemenangan tersebut.

Mamusta Makruf Khalid dalam perbincangannya dengan wartawan Avai Amin, dengan menyinggung masalah peran dan kedudukan para syahid dari kalangan alim ulama dalam mensosialisasikan tujuan, cita-cita dan aspirasi-aspirasi Agama Islam, mengungkapkan bahwa para syahid dari komunitas Alim Ulama merupakan pelanjut stafet perjuangan para nabi dan pengikut hakiki Rasulullah saw dan mereka senantiasa menyampaikan serta mensosialisasikan di mimbar-mimbarnya segala apa yang ditekankan oleh para nabi.

Beliau menambahkan, menyebarkan dan mensosialisasikan hakikat ajaran agama, berjuang melawan orang-orang yang berbuat zalim dan aniaya terhadap masyarakat, melawan ketidakadilan dan mengatakan yang hak itu hak dan yang batil itu batil, adalah diantara aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh para syahid dari kalangan alim ulama Kurdistan yang membuat para pelaku kejahatan dan orang yang buta hati terdorong dan termotifasi melakukan pembantaian dan pembunuhan terhadap mereka (alim-ulama).

Mamusta Khalid, dengan menyebutkan usaha-usaha dan kerja keras yang telah dilakukan dalam menyebarkan dan mendakwahkan agama Islam, meneruskan bahwa mereka yang tidak memahami kedalaman agama akan melakukan praktek-praktek semacam ini (seperti apa yang telah diperbuat kelompok teroris ISIS) dan alasan utamanya adalah wawasan dan pandangannya yang sempit dan picik terhadap agama.

Imam jumat kota Divandareh ini menambahkan, jikalau saja kalangan alim ulama dan para Mamusta yang ada di tengah-tengah kita memiliki pengetahuan ala kadarnya terhadap agama dan tidak pernah menimba atau menuntut ilmu serta tidak belajar dari berbagai ulama dan guru-guru besar maka sudah pasti akan menjadi seorang ulama jahat dan seratus persen akan melangkah di jalan yang sesat dan keliru.

Beliau menyebutkan, mereka yang mengklaim penyebar pemikiran-pemikiran dan akidah-akidah baru yang kemudian diketahui kalau keyakinan dan akidah tersebut ternyata sesat dan menyesatkan, hanya menelaah beberapa sumber dan referensi atau sejumlah CD program dan buku dan atau hanya dengan beberapa pertemuan serta kajian kelompok, lalu kemudian dengan sangat disayangkan mereka langsung mengklaim dirinya sebagai seorang ulama dan akhirnya mendakwakan agama dengan cara-cara tidak benar.

Mamusta Khalidi dengan menekankan bahwa tidak semua yang dari aspek lahiriahnya nampak seperti ulama adalah ulama, menuturkan bahwa alim ulama dan mamusta kita adalah orang-orang yang seperti Syahid Mamusta Syaikh al-Islam, Syahid Mulla Burhan Ali, Syahid Mamusta Dzabihi dan lain-lain, yang mana mereka memiliki pemahaman yang benar terhadap agama.

Imam jumat kota Divandareh ini menambahkan, sangat disayangkan para penyebar khurafat di era modern ini yang menganggap diri mereka sebagai alim ulama yang sempurna telah menjadi penyebab tersebarnya berbagai kesesatan dan kekeliruan karena mereka tidak memahami dan tidak mengerti akan kedalaman agama dan juga sangat disayangkan karena hal tersebut telah menyeret masyarakat dan anak-anak muda ke arah kehancuran.

Beliau menganggap bahwa kelompok teroris takfiri ISIS merupakan hasil yang digelontorkan oleh pola-pola pemikiran sesat dan keyakinan-keyakinan keliru semacam ini. Ia berkata, kelompok teroris takfiri ISIS inilah yang telah menjadi bencana bagi Islam dan melukai ajaran Islam sampai-sampai luka yang dibuatnya tidak pernah juga sembuh hingga bertahun-tahun.

Mamusta Khalidi menerangkan, untungnya kendati kelompok teroris takfiri ISIS telah membuat kerusakan besar dan sangat banyak di negara seperti Suriah, Irak dan negara-negara lainnya, namun pada akhirnya dengan perlawanan yang tangguh dan kokoh yang dimainkan oleh para pejuang muqawamah Islam dan bimbingan-bimbingan pemimpin tertinggi Revolusi Islam Iran maka mereka pun hancur dan takluk dan berita ini pun diumumkan oleh jenderal pemberani kita, Qasim Sulaimani.

Imam jumat kota Divandareh ini menjelaskan, persatuan, kebersamaan dan kekompakan umat Islam sangat memiliki peran atas kemenangan kelompok Muqawamah Islam dalam menghadapi dan melumat habis kelompok teroris takfiri kaki tangan Zionis Israel, ISIS, dan juga ia cukup menjadi penentu dalam kemenangan tersebut.

(Shafei-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: