Warga Kristen Palestina di Bethlehem telah mulai menggelar pesta ulang tahun kelahiran Yesus hari dengan mengangkat slogan “Yerusalem ibu kota Palestina”.
Menurut penuturan Anton Salman, wali kota Bethlehem, sekalipun penjajahan dan penindasan masih terus berlanjut, kota Bethlehem masih tetap menekankan pesan kemanusiaan yang mengusung perdamaian dan cinta kasih.
“Sekalipun aneka kesulitan dan kesengsaraan sedang menimpa, warga Kristen Bethlehem tetap membela keberhakan rakyat Palestina untuk membangun sebuah negara independen dengan ibu kota Yerusalem,” ujat Salman.
Di halaman Gereje Al-Mahd, warga menggelar pesat dan tontonan dari pagi tadi dan berlangsung hingga malam hari.
Warga Kristen Palestina telah merias kantor wali kota, jalanan, dan bundaran-bundaran kota guna menyambut pesta ulang tahun kelahiran Yesus Kristus. Mereka memasang papan besar di pintu gerbang kota dan halaman gereja yang berisi tulisa dengan dua bahasa: Arab dan Inggris, “Yerusalem Ibu Kota Palestina”.
Ziyad Al-Bank, penasihat kepala Lembaga Otoritas Palestina (PLO), menyatakan, hari raya tahun ini mengusung pesan haran, perdamaian perlawanan, dan muqawamah.
“Lantaran keputusan Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, warga Palestina sedang menjalani masa yang sulit. Akan tetapi, rakyat kita tetap berkomitmen untuk melawan setiap bentuk konspirasi,” ujarnya.
Pesta kelahiran Yesus tahun ini, uja Al-Bank lebih lanjut, mengangkat slogan “Yerusalem Ibu Kota Palestina”.
(Anatoli/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar