Seorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad saw dan mengeluh sedang kelaparan. Kemudian Nabi menyuruhnya untuk pergi ke rumah istri-istri beliau. Sesampainya disana, istri-istri nabi berkata, “Kami tidak memiliki apapun kecuali air.”
Kemudian Nabi bertanya, “Lalu siapa yang akan menjamunya malam ini?”
Imam Ali as menjawab, “Aku yang akan menjamunya wahai Rasulullah.”
Setelah berbicara dengan Nabi, Imam Ali segera mendatangi Sayyidah Fatimah Az-Zahra as dan bertanya, “Apa yang kau miliki wahai putri Rasulullah saw?”
“Kita tidak memiliki apapun kecuali makanan untuk anak-anak , namun kita akan mendahulukan tamu kita.” jawab Az-Zahra.
“Wahai putri Rasulullah, tidurkanlah anak-anak dan matikanlah lampu.” kata Imam Ali as.
Pada esok harinya, ketika pagi menjelang Imam Ali as mendatangi Rasulullah dan mengabarkan apa yang terjadi. Tak lama kemudian turunlah ayat,
وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan mereka mengutamakan (orang lain) atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS.al-Hasyr:9)
Mari kita hadiahkan solawat untuk Nabi Muhammad beserta keluarganya yang suci.
Sumber: Haliyatul Abrar, hal 213.
(Khasanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar