Sebuah kelompok rasis radikal Belanda menuliskan ungkapan penghinaan anti Islamdi pintu masuk Masjid Amir Sultan.
Masjid Amir Sultan terletak di kota Amsterdam, Belanda.
Menurut laporan media-media lokal setempat, sebuah kelompok garis keras radikal yang bernama Adfirezit menyatakan bertanggung jawab atas serangan rasis terhadap masjid yang merupakan milik Institut Wakaf dan Agama Turki tersebut.
Ungkapan-ungkapan kebencian yang ditulis di pintu tersebut antara lain adalah “kami tidak menginginkan masjid”.
Qanbar Syanar mengecam aksi tersebut dengan keras. Menurut pengakuannya, para pelaku penyerangan tersebut telah membuat warga setempat selalu khawatir.
Syanar mengaku, wali kota Amsterdam telah menyatakan solidaritas terhadap warga muslim melalui sebuah pernyataan telpon.
“Kami telah melaporkan peristiwa ini kepada pihak kepolisian. Mereka pun telah mulai melakukan pelacakan atas peristiwa ini,” ujar penanggung jawab Masjid Amir Sultan.
Pada bulan September tahun lalu, kelompok radikal tersebut juga telah melakukan serangan terhadap Masjid Al-Tawhid. Mereka menggantungkan sebuah papan yang bertuliskan ungkapan-ungkapan rasis di menara masjid yang masih sedang dibangun itu.
Dari seluruh warga muslim Belanda, 38 persen keturunan Turki, 31 persen berdarah Maroko, 26 persen keturunan Asia dan Afrika, 4 persen keturunan Eropa selain Belanda, dan 1 persen pribumi Belanda.
Belanda memiliki 400 bua masjid yang aktif. 200 buah masjid dibangun oleh Turki, 140 buah masjid milik keturunan Maroko, 50 buah masjid milik keturunan Somalia, dan 10 buah masjid milik warga muslim Belanda yang lain.
(Al-Ra’y-Al-Yaum/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar