Pada acara pembukaan konferensi dunia “Bela Yerusalem”, Syaikh Al-Azhar Syaikh Ahmad Thayyib mengusulkan supaya tahun 2018 ini diberi nama “Tahun Yerusalem”. Tahun ini bisa mendorong semangat untuk memberikan bantuan material dan spiritual untuk warga kota ini.
Di hadapan para utusan 86 negara dunia yang menghadiri konferensi internasional “Bela Yerusalem” itu, Syaikh Thayyib menegaskan, “Israel dari sejak tahun 1948 tidak berhasil mengalahkan kita. Kitalah yang telah menciptakan kekalahan-kekelahan tersebut untuk Israel.”
“Kita memang menginginkan perdamaian. Akan tetapi, pada saat yang sama, kita juga harus memegang kekuatan sehingga musuh memperhitungkan kita. Dengan demikian, sebelum melakukan pelanggaran dan kejahatan, mereka akan memperhitungkan seluruh akibat dan efek yang akan muncul,” tandas Syaikh Thayyib.
Syaikh Ahmad Thayyib menandaskan, “Setiap bentuk penjajahan pasti akan musnah, lambat atau cepat. Ini adalah sebuah hakikat permanen dan sunnah Ilahi. Kita bisa merujuk sejarah umat manusia.”
Syaikh Thayyib menukaskan, “Konferensi sekarang ini sangat berbeda dengan seminar dan konferensi-konferensi yang pernah digelar sebelum ini, karena diselenggarakan dalam kondisi yang sangat sulit dan sensitif. Lebih dari itu, hitungan terbalik untuk memecah belah kawasan dan menyatakan Israel sebagai polisi serta pengawas seluruh kawasan ini telah berjalan.”
Syaikh Ahmad Thayyib berharap, konferensi tersebut bisa mengeluarkan informas dan deklarasi yang bisa membuat jutaan bangsa Arab dan muslim sadar akan posisi Yerusalem.
(Voice-Of-Palestina/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar