“Para petinggi negara harus mencatat pernyataan yang hendak dikeluarkan dan membacanya. Kejelian dan ketelitian seperti ini harus ada supaya kita tidak tertimpa kesusahan.”
Demikian hal ini ditegaskan oleh Ayatullah Makarim Syirazi di pembukaan kuliah ijtihad hari ini yang diselenggarakan di Masjid A’zham Qom.
“Banyak perdebatan tentang pernyataan salah seorang petinggi negara, karena peryataan ini dimiringkan sehingga terkesan imam maksum juga bisa dikritik. Pernyataan ini akhirnya juga ditepis. Banyak telpon dan surat yang telah saya terima. Mereka memprotes mengapa saya hanya berdiam diri ketika kehormatan para imam maksum dicoreng. Saya tekankan bahwa saya tidak berdiam diri,” ujar Ayatullah Makarim Syirazi.
“Dengan mengesampingkan kandungan sejati pernyataan petinggi negara tersebut, kami tegaskan bahwa para imam maksum as adalah garis merah kita. Kemaksuman mereka dari dosa dan kesalahan adalah keyakinan pasti Mazhab Syiah,” ujar Ayatullah Makarim.
“Ketika ingin menjelaskan bahwa semua orang bisa dikritik, mengapa Anda pasti menyinggung pada imam maksum? Tidak perlu memberikan contoh dengan menyebutkan garis merah tersebut. Ketika masyarakat kita sedang membutuhkan persatuan, mengapa harus keluar pernyataan yang membuat masyarakat membara?” ujar Ayatullah Makarim.
Ayatullah Makarim menegaskan, “Jelaskanlah bahwa para petinggi negara bisa dikritik. Akan tetapi, mengapa harus menyinggung imam maksum? Mengapa Anda membikin masalah untuk diri Anda sendiri? Dalam kondisi seperti ini, tindak melemahkan tiga lembaga tinggi negara sangat tidak benar. Akan tetapi, kadang-kadang mereka sendiri membikin masalah.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar