Air Mata Musuh
Setelah Imam Ali as syahid, ada seorang bernama Dhirar, sahabat beliau berhadap-hadapan dengan Muawiyah.
Muawiyah berkata kepadanya, "Saya ingin engkau menceritakan tentang Ali selama engkau bersamanya!"
Dhirar menjawab, "Suatu malam saya melihat Imam Ali as berada di mihrab tempat ibadahnya. Saya menyaksikan di mihrab itu beliau seperti orang yang dipagut ular dan badannya melingkar karena takut kepada Allah. Beliau menangis seperti orang yang tenggelam dalam kesedihan. Imam Ali berkata, ‘Ah, ah dari api neraka."
Mendengar apa yang diceritakan Dhirar, Muawiyah ikut menangis. (Qatreh-i az Darya (Dastanha-ye Barguzide-ye al-Ghadir), jilid 1, hal 17-18)
Seperti Nabi Saw
Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang ingin melihat Adam dengan ilmunya, Nuh dengan ketakwaannya, Ibrahim dengan pandangannya yang jauh ke depan, Musa dengan kewibawaannya dan Isa dengan ibadahnya, maka hendaknya ia melihat Ali bin Abi Thalib as. (Sireye Alawi, hal 67)
Ibadah Tanpa Wilayah
Suatu hari Rasulullah Saw memperhatikan Imam Ali as dan berkata, "Wahai Ali! Allah Swt menurunkan ayat "Ya Ayyuhar Rasul Balligh Ma Unzila Ilaika Min Rabbika" kepadaku dan maksudnya berkenaan dengan wilayahmu. Apa yang telah diperintahkan kepadaku berkaitan dengan wilayahmu. Bila saya tidak menyampaikannya, maka ajaran yang kubawa ini batil. Barangsiapa yang bertemu dengan Allah tanpa wilayahmu, maka amalannya adalah batil. Wahai Ali! Saya tidak berbicara melainkan firman Allah." (Payam Ghadir, hal 40)
Bila ...
Nabi Muhammad Saw bersabda, "Bila semua manusia berkumpul dan mencintai Ali as, Allah Swt tidak akan menciptakan api neraka. (Yanabi al-Mawaddah, jilid 1, hal 547)
Hari Ghadir
Imam Ridha as berkata, "Di manapun engkau berada, tapi ketika tiba Hari Ghadir, maka hendaklah engkau berada di dekat Imam Ali as. Karena sesungguhnya di hari ini Allah Swt mengampuni 60 tahun dosa laki-laki dan perempuan mukmin dan muslim serta membebaskan orang-orang yang berdosa dari api neraka dua kali lipat dari yang dibebaskan di bulan Ramadhan." (Payam Ghadir, hal 45)
Di Masa Kecil
Ketika Imam Ali as berusia 10 tahun, beliau telah beriman kepada Rasulullah Saw. Nabi Saw membawanya ke gurun pasir yang berada di sekitar kota Mekah, tempat dimana tidak ada orang yang melihat mereka berdua dan di sanalah mereka melaksanakan shalat. (Sirat Rasulullah Saw, hal 16)
Seribu Rakaat
Imam Shadiq as berkata, "Imam Ali as di akhir-akhir usianya melaksanakan shalat seribu rakaat sehari semalam." (Sire-ye Alawi, hal 79)
Ucapan Muawiyah
Suatu hari Muawiyah berkata kepada Amr bin Ash, "Demi Allah! Saya mengetahui bahwa bila saya membunuh Ali, pasti saya akan digiring ke api neraka dan bila ia membunuh saya, tetap saja saya juga akan masuk api neraka." (Amali Shaduq, hal 73-74)
Ghadir dan Penduduk Langit
Imam Ridha as berkata, "Hari Ghadir lebih dikenal oleh penduduk langit, ketimbang di antara penduduk bumi." (Payam Ghadir, hadis 45)
Ali Menurut Ali
Imam Ali as berkata, "Saya adalah hamba Allah dan saudara Rasulullah Saw. Saya pemimpin para washi dan khalifatullah. Saya ayah anak-anak yatim dan miskin. Pembagi surga dan neraka. Saya adalah Hablullah yang kokoh dan pembawa bendera hidayah. Saya adalah budak dari budak-budak Muhammad Saw. Saya penghancur berhala dan pejuang melawan orang-orang Kafir. Saya tidak pernah mundur dari medan tempur. Tidak ada orang yang bangkit ingin bertempur denganku, kecuali aku membuat bumi kenyang dengan darahnya." (Mizan al-Hikmah, jilid 1, hal 202-225)
Sumber: Hossein Deilami, Ghadir Khourshide Velayat, 1388, Qom, Moasseseh Entesharat Haram.
(AB-Perlak1/IRIB/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar