“Masyarakat masa kini kurang memiliki resistensi. Ini berarti ajaran Sayyidah Fatimah Zahra as belum merasuki relung kehidupan kita.”
Demikian hal ini disampaikan oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Dr. Arzani dalam pertemuan dengan para pegawai Lembaga Tinggi Budaya dan Seni Masjid Iran hari ini.
Dr. Arzani mengingatkan bahwa keberhasilan dan keberlanjutan setiap lembaga sangat bergantung pada AD/ART yang ada dalam lembaga ini. “Alhamdulillah. AD/ART Dewan Tinggi Budaya dan Seni Masjid Iran telah disahkan oleh Dewan Tinggi Revolusi Budaya dan dalam beberapa minggu mendatang akan diresmikan oleh presiden,” ujarnya.
Dr. Arzani melanjutkan, keberhasilan sebuah lembaga juga sangat bergantung pada definisi detail tentang tujuan-tujuan lembaga ini.
Pada kelanjutan orasi, Dr. Arzani menguraikan sisi-sisi kepribadian Sayyidah Fatimah Zahra as.
“Keagungan Sayyidah Zahra as bukan hanya lantaran beliau adalah putri Rasulullah saw, istri Amirul Mukminin as, ataukah lantaran ibunda para imam maksum Ahlul Bait as,” tandas Arzani.
Menurut Arzani, keagungan Sayyidah Zahra as lebih berpijak pada kepribadian wujud beliau sendiri. Sisi ini bisa dicermati dalam bidang individual, etika, dan sosial. “Menurut pengakuan kitab-kitab referensi Ahli Sunnah sendiri, Sayyidah Zahra adalah wanita terbaik di dunia ini,” tukasnya.
Arzani kembali menegaskan, Sayyidah Zahra as adalah figur wanita dalam mendidik anak dan menjadi istri ideal. Model kehidupan beliau adalah pelajaran adab, ketegasan, akhlak, menghormati orang yang lebih tua, berinteraksi dengan seluruh generasi, dan keseragaman langkah dalam kehidupan rumah tangga.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar