Contoh kedua dalam perjalanan suci Ahlulbait as yang telah menyuguhkan paradigma terindah dalam memandang kemaslahatan Islam adalah sejarah hidup Fathimah Zahra as , putri Rasulullah Saw dan istri wasi beliau Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as salam riwayat kehidupan sehari-hari nya terpampang jelas prinsip Ahlulbait perihal maslahat Islam.
Rasulullah Saw sendiri sudah menyiapkan keadaan bagi peran putrinya dengan menjelaskan keistimewaan kedudukan fathimah disisi beliau, beliau berpesan kepada umat supaya menaruh perhatian kepada Fathimah , mengindahkan kedudukannya dan mengakui kebenaran nya karena dia adalah sosok " al-Shadiqah al-muhaddatsah " ( wanita yang paling jujur tutur katanya ) beliau meminta umat merunduk dihadapannya dan menghormati kedudukannya
Banyak sekali hadis baik dari kalangan Syi'ah maupun Sunni yang memperlihatkan secara gamblang keagungan tiada Tara sosok Fathimah as hadis hadis itu antara lain sebagai berikut :
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Saw bersabda:
و إنما سماها فاطمة لأن الله فطمها و محبيها عن النار
" Dia diberi nama fathimah karena Allah sudah menjamin menjauhkan dia dan para pecintanya dari api neraka " « Fadhail al-khamsah, jilid 3 hal.155 »
Rasulullah Saw bersabda:
فاطمة بضعة مني من سرها فقد سرني و من ساءها فقد ساءني فاطمة أعز الناس علي
" Fathimah adalah bagian dariku barangsiapa membuatnya gembira dia telah membuat ku gembira dan barangsiapa menyakiti nya dia telah menyakitiku " « Biharul al-Anwar jilid 43, hal.23, hadis ke-17 »
Beliau juga bersabda:
أول شخص يدخل الجنه فاطمة
" Orang yang pertama akan masuk surga adalah Fathimah " « Fadhail al-khamsah, jilid 4 hal.204 »[1]
Catatan Kaki:
[1] Dikutip dari: buku kemaslahatan Islam bab 3 hal.179-180
(Karimah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar