Ritual ibadah politik salat Jumat di kota suci Qom, Republik Islam Iran, hari ini dipimpin oleh Ayatullah Sayyid Muhammad Sa’idi.
“Para penyulut fitnah tidak akan mampu berbuat apa-apa, dan mereka harus ditindak secara tegas,” ujar Ayatullah Sa’idi dalam khutbah Jumat hari ini.
Ayatullah Sa’idi menegaskan keagungan Revolusi Islam kepada masyarakat luas. “Setelah 39 tahun berlalu, hingga kini kebesaran dan keagungan revolusi ini belum dijelaskan secara gamblang kepada seluruh lapisan masyarakat. Banyak masyarakat yang masih belum mengetahui bahwa revolusi kita ini merupakan jenis revolusi para nabi yang berlandaskan pada keinginan rakyat dan kesetiaan kepada pemimpin,” ujarnya.
Ayatullah Sa’idi melanjutkan, “Revolusi kita berbeda dengan sistem tagut dan sangat demokratis. Pada masa kekuasaan sistem tagut, ketakadilan merajalela. Aristokrasi dan perampasan harta rakyat sudah menjadi sistem negara. Hasil dari semua ini adalah merasa perlu dan bergantung kepada negara asing.”
Ayatullah Sa’idi kembali menegaskan, “Tindakan yang telah dilakukan oleh Imam Khomeini ra adalah beliau telah membebaskan rakyat Iran dari menjadi hamba sahaya tagut dan menciptakan keamanan dan kemuliaan untuk seluruh Iran.”
Menurut penegasan Ayatullah Sa’idi, salah satu manifestasi demokrasi dalam sistem Iran adalah pemilu yang selalu dimeriahkan oleh partisipasi masyarakat luas. Partisipasi luas rakyat inilah yang hingga kini telah mampu mencegah usaha musuh untuk menciderai negara ini.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar