Zaadit Taqwa (Foto: Yulida/detikcom)
Capture cuitan akun Twitter @Zaaditt yang memuat pernyataan ‘promosi PKS’ disebar tak lama setelah aksi ‘kartu kuning’ untuk Jokowi. Cuitan itu diiringi isu Ketua BEM UI Zaadit Taqwa yang memberi kartu kuning ke Presiden Jokowi adalah kader PKS. Zaadit meluruskan salah paham soal tweet itu.
Zaadit mengakui akun Twitter @Zaaditt itu miliknya. Akun itu sempat ditutup, lalu namanya diubah menjadi @hatoy123.
“Sebenarnya itu mencegah itu sih, karena ada yang men-screenshot-screenshot. Bercandaan doang sama teman dan nggak ada hubungannya juga dengan PKS sih,” kata Zaadit kepada wartawan di gedung Pusgiwa UI, Depok, Jumat (2/2/2018).
Zaadit lalu menunjukkan riwayat percakapan dengan rekannya, Ahmad Nashihuddien, yang memiliki akun Twitter @nashihu, teman SMA-nya. Dilihat dari riwayat percakapan itu, maka bisa disimpulkan bahwa tweet ‘promosi PKS’ yang dikicaukan @Zaaditt merupakan retweet (RT) dari @nashihu. Namun memang tulisan RT dihapus karena keterbatasan karakter.
“Itu postingan bulan Maret 2014. Tahun 2014 kan awal masuk, bahkan belum masuk kuliah. Kuliahnya kan baru mulai bulan Agustus,” ujarnya.
Zaadit menegaskan dia bukan kader PKS. Aksi ‘kartu kuning’ untuk Jokowi, kata Zaadit, murni inisiatif mahasiswa.
“Penegasan bahwa bukan kader PKS, nggak ada hubungannya dengan PKS dan aksi ini pure mahasiswa yang bikin, mau tuntutannya seperti apa, aksinya bagaimana (murni dari mahasiswa),” ujarnya.
(Detik/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar