Turki mengatakan, Sabtu, keputusan Amerika Serikat untuk membuka kedutaannya di Yerusalem pada Mei merupakan bentuk ketidakpedulian terhadap keputusan PBB dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta menunjukkan bahwa AS terus merusak perdamaian.
Dalam suatu pernyataan, Menteri Luar Negeri Turki mengatakan keputusan tersebut "sangat mengkhawatirkan".
Departemen Luar Negeri AS pada Jumat mengatakan pihaknya akan membuka kedutaan besar di Yerusalem pada Mei, bersamaan dengan peringatan ke-70 tahun berdirinya Israel.
Pada Desember, Presiden Tayyip Erdogan menyelenggarakan pertemuan puncak 50 negara anggota OKI di Istanbul.
Pada pertemuan itu, para pemimpin Muslim mengecam keputusan AS yang memberikan pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
(Antara/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar