Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » , » Waspadalah, Ada Politisasi Masjid Bermodus Gerakan Subuh Berjemaah

Waspadalah, Ada Politisasi Masjid Bermodus Gerakan Subuh Berjemaah

Written By Unknown on Rabu, 28 Februari 2018 | Februari 28, 2018

Ilustrasi, Takmir se-Jakarta Tolak Politisasi Masjid Demi Merawat NKRI Peringatanan satu tahun Aksi Bela Islam 411 berlangsung di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Foto: CNN Indonesia/Andika Putra)

Forum Silaturahmi Bangsa (FSB) Jawa Barat mencermati upaya politisasi masjid jelang Pilkada 2018. Ketua FSB Jabar Muhidin mengatakan, ada gerakan salat subuh berjemaah yang selanjutnya diisi ceramah keagamaan dengan materi berisi ujaran kebencian demi mendukung salah satu kandidat.

“Kami menolak politik praktis masuk masjid dengan bungkus apa pun. Misalnya salat subuh berjemaah, tapi ujung-ujung dipakai untuk mengajak pilih si A atau si B,” kata Ketua FBS Jawa Barat Muhidin dalam pengajian kebangsaan bertema Fungsi Masjid sesuai Syariat Islam di Masjid Sabilus Salam, Bandung, Senin (26/2).

Menurutnya, ada fenomena tentang mimbar masjid yang kerap digunakan untuk penyebaran agitasi politik, provokasi menebar kebencian bahkan adu domba. Memasuki tahun politik yang sudah di depan mata, katanya, hal itu seperti sudah menjadi tren.

“Salat subuh, ya salat subuh saja. Jangan dicampur-campur dengan politik yang nantinya bisa memecah belah umat,” ungkap Muhidin.

Sementara pimpinan Aswaja Center Jawa Barat KH A Dasuki menambahkan, umat Islam harus mengembalikan fungsi masjid sesuai syariat. Masjid, kata dia, tidak boleh menjadi tempat pemecah belah bangsa.

“Jangan terjebak pada kehidupan keduniawian. Ketika sudah sifatnya politik praktis maka harus dijauhi. Mari datangkan kemaslahatan dan jauhi kerusakan,” kata Dasuki.

Sejumlah tokoh agama dan organisasi Islam se-Bandung yang tergabung dalam Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) lantas menggelar deklarasi. Isinya, pertama menolak politisasi masjid.

Kedua, menolak segala bentuk ujaran kebencian. Ketiga, menguatkan masjid sebagai tempat untuk menyampaikan pesan-pesan toleransi.

Berikutnya, menolak segala bentuk ceramah provokatif untuk kepentingan politik kelompok tertentu dan segala bentuk intoleransi ataupun radikalisme. Terakhir, meminta masyarakat untuk turut menjaga masjid sebagai tempat beribadah dan menyampaikan ajaran-ajaran tentang Islam yang rahmatan lil alamin.

(JPNN/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: