Muhammad bin Salman di Demo di Inggris
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman disambut aksi demonstrasi dalam lawatannya ke Inggris. Para demonstran berkumpul di luar kediaman Perdana Menteri Inggris Theresa May. Walauapun Arab Saudi adalah sekutu keamanan Inggris. kabar soal lawatan Pangeran Mohammed telah menuai kecaman dari pemimpin oposisi Inggris Jeremy Corbyn.
Satu Pria di tangkap saat protes iring-iringan kendaraan Pangeran Mohammed tiba di kediaman PM May di Downing Street 10, seperti di beritakan Reuter. Bahkan anggota parlemen Inggris juga memberikan cacatan serius terhadap kunjungan MBS dan pelanggaran HAM di Yaman (Video dan teks dibawah).
Muhammad bin Salman ke Inggris dan Amerika Serikat (AS) secara khusus untuk menjajakan saham ARAMCO, yang dianggap sebagai saham paling menjanjikan dalam sejarah. Inggris dan AS sangat tertarik untuk ambil bagian dalam saham ARAMCO.
Para aktivis HAM dan lainnya memprotes bahwa Koalisi pimpinan Arab Saudi dalam melakukan intervensi militer di Yaman dengan cara yang brutal, di mana perang saudara telah menewaskan sekitar 10 ribu orang. Kritik terhadap Riyadh menyatakan serangan-serangan Saudi di Yaman sejak 2015 itu menggunakan senjata yang dipasok dari Inggris.
Walaupun Inggris bekerjasama dengan Saudi, tetapi kita kata seorang anggota parlemen tidak bisa menutup mata dan memberikan karpet merah pada Saudi.
Demo Pura Mahkota Saudi di Inggris
Meski ditingkahi aksi demo yang mengecam peran kedua negara dalam perang Yaman, Inggris dan Arab Saudi menyepakati sasaran investasi dan perdagangan senilai 65 miliar poundsterling di Inggris.
Video dan Teks
THORNBERRY Anggota Parlemen Inggris Mengatakan:
Kami ingin memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi yang baik dengan Arab Saudi, tetapi seperti hubungan baik pasti ada kejujuran yang baik dan yang terpenting kami harus mengatakan kepada mereka bahwa selama mereka terus melakukan pemboman tanpa pandang bulu di wilayah pemukiman, peternakan, pasar di Yaman, selama mereka terus membatasi aliran makanan, obat-obatan dan bahan bakar ke populasi yang menderita epidemi gizi malnutrisi dan kolera, maka mereka seharusnya tidak mengharapkan dukungan kami dalam perang. Putra Mahkota mereka tidak layak untuk memiliki karpet merah yang digulung.
Inggris dan mungkin Saudi adalah arsitek serangan udara dan blokade di Yaman serta mendanai kelompok jihad dalam perang sipil Suriah. Pemerintah Saudi lewat pengawalnya melakukan penganiayaan dan pemukulan Perdana Menteri Libanon.
Dan dalam 8 bulan sejak ia menjadi Putra Mahkota, ia meningkatkan jumlah eksekusi di Arab Saudi, Walaupun itu kita pura-pura dengan mengatakan bahwa tidak seharusnya mengabaikan karena Saudi mengizinkan wanita menyetir.
Pemerintah Inggris berpura-pura peduli dengan hak asasi manusia dan kejahatan, tetapi ketika sampai dengan perilaku Arab Saudi dan Yaman, keheningan yang memalukan terjadi.
Kita tidak seharusnya hanya berfikir tentang pertubuhan perdagangan dan ekonomi walaupun itu perlu, tetapi sampai kapan kita tegas dan mampu menggunakan pengaruh kita di PBB untuk genjatan senjata dan perundingan damai, untuk mengahiri perang yang mengerikan dan memalukan ini.
(Russia-Today/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar