Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » , » PBB Mengecam Kekerasan Terhadap Umat Muslim Sri Lanka

PBB Mengecam Kekerasan Terhadap Umat Muslim Sri Lanka

Written By Unknown on Minggu, 18 Maret 2018 | Maret 18, 2018


PBB mengecam serangan terhadap muslim dan kekerasan etnis, termasuk pembakaran masjid dan bisnis muslim di Kandy, Sri Lanka, yang menewaskan setidaknya dua orang dan melukai puluhan lainnya.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs Aljazeera, PBB mengatakan dalam sebuah statemen bahwa wakil sekretaris jenderal organisasi tersebut Jeffrey D. Feltman, selama kunjungan mereka ke Sri Lanka mengecam pelanggaran hukum dan peraturan serta serangan terhadap umat muslim dan harta benda mereka.

Feltman juga meminta pemerintah Sri Lanka untuk mengadili mereka yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB dalam sebuah pertemuan guna menyatakan solidaritas dengan para pemimpin muslim kawasan tersebut meminta implementasi segera dan lengkap dari komitmen pemerintah untuk memanggil para pelaku kekerasan dan promotor kebencian terhadap umat muslim ke pengadilan dan mengambil langkah-langkah perlu untuk mencegah terulang kembali kejadian semacam itu.

Serangan kekerasan terhadap umat muslim terjadi di Kandy pekan lalu. Kekerasan, yang terjadi setelah seorang pria Buddha Sinhala meninggal oleh sekelompok muslim dalam sebuah perselisihan jalanan, menewaskan sedikitnya dua orang, kebakaran dan penghancuran masjid, puluhan rumah dan tempat kerja umat muslim.

Dalam kasus kekerasan tersebut, puluhan orang terluka dan pemerintah terpaksa mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan peraturan hilir mudik, namun muslim Sri Lanka masih takut akan kesinambungan serangan.

Kendati ada tindakan polisi dan penangkapan beberapa pelaku kekerasan baru-baru ini, ketakutan akan ketidakstabilan di kalangan masyarakat negeri ini masih terus berlanjut setelah hampir tiga dekade perang internal sipil.

(Al-Jazeera/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: