Wanita Yaman yang tengah berada dalam perawatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa epidemi kolera Yaman dapat meningkat dalam beberapa bulan ke depan.
Meskipun penyebaran penyakit ini telah terkandung sejak wabah pada tahun 2016, diperkirakan curah hujan dalam beberapa bulan mendatang dapat menyebabkan lonjakan kasus kolera , menurut badan PBB tersebut.
“Masalah sebenarnya adalah kita memasuki fase lain dari musim hujan,” wakil direktur WHO untuk Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat, Peter Salama, kepada wartawan.
“Biasanya kasus kolera meningkat sesuai dengan musim hujan, jadi kita mengharapkan satu gelombang pada bulan April, dan potensi kenaikan lainnya di bulan Agustus.”
Penyakit ini menyebar melalui air dan makanan yang telah dikonsumsi oleh orang yang terkontaminasi dan kemudian diteruskan dan dibagi dengan orang lain.
Penyakit yang bisa dicegah
Dengan angka kematian antara 0,2 dan 0,3 persen, penyakit ini secara luas dianggap dapat dicegah. Manifestasinya biasanya akibat buruknya infrastruktur sanitasi dan limbah.
Yaman telah terperosok dalam perang proxy yang mengadu pada pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi yang didukung didukung Saudi melawan pejuang Ansharallah Houthi.
Konflik tersebut telah menyebabkan degradasi yang signifikan dari sistem perawatan kesehatan sederhana di negara ini.
“Kami sangat khawatir kita akan beralih dari sistem kesehatan yang gagal ke orang yang gagal yang akan menelurkan penyakit menular dan lebih banyak lagi penderitaan,” kata Salama.
Jumlah kasus kolera berujung angka satu juta pada akhir Desember tahun lalu dan telah menewaskan lebih dari 2.200 orang.
PBB juga telah menyuarakan keprihatinan atas kekurangan pangan, yang menurutnya dapat menyebabkan kelaparan jika konflik tersebut tidak diakhiri.
(Sputnik/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar