Otoritas Arab Saudi kembali menangkap dua aktivis hak-hak perempuan. Penangkapan dilakukan hanya beberapa hari sebelum kerajaan tersebut menghapuskan larangan mengemudi mobil bagi kaum perempuan.
Organisasi HAM Human Rights Watch (HRW) melaporkan, kedua aktivis perempuan bernama Nouf Abdelaziz dan Mayaa al-Zahrani ditangkap awal bulan ini, menyusul penahanan setidaknya 14 aktivis hak-hak perempuan lainnya.
"Otoritas Saudi telah menangkap dua lagi aktivis hak-hak perempuan ... dalam apa yang tampaknya merupakan tindakan keras tak henti-hentinya terhadap gerakan hak-hak perempuan," demikian disampaikan HRW seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (21/6/2018).
"Para aktivis Saudi telah melaporkan bahwa otoritas telah menerapkan larangan perjalanan bagi banyak orang lainnya sejak 15 Mei," imbuh HRW yang berbasis di New York, Amerika Serikat.
Belum ada komentar dari otoritas Saudi mengenai pernyataan HRW ini.
Awal bulan ini, pemerintah Saudi menyatakan telah menahan 17 orang karena mengganggu keamanan kerajaan tersebut. Tidak disebutkan nama-nama ke-17 orang tersebut. Menurut kelompok-kelompok HAM, banyak dari mereka yang ditahan itu merupakan pegiat hak-hak perempuan untuk mengemudi.
HRW menyatakan, aktivis sekaligus penulis, Abdelaziz ditangkap setelah dia secara terang-terangan mengungkapkan solidaritas untuk para aktivis yang ditahan tersebut. Temannya, Zahrani, ditangkap beberapa hari kemudian. HRW menambahkan, kedua perempuan itu ditahan tanpa bisa berkomunikasi.
"Pemerintah Saudi tampaknya bertekad untuk tidak memberikan ruang bagi warganya bahkan untuk hanya menunjukkan dukungan retorika bagi para aktivis yang dipenjara dalam tindakan keras tak kenal ampun terhadap perbedaan pendapat ini," ujar direktur Timur Tengah HRW, Sarah Leah Whitson.
"Satu-satunya kejahatan Nouf Abdelaziz dan Mayaa al-Zahrani tampaknya hanyalah mengungkapkan solidaritas untuk rekan-rekan aktivis mereka yang dipenjara," imbuhnya.
(AFP/Detik/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar