Ritual ibadah politik salat Jumat Tehran dipimpin oleh Ayatullah Sayyid Ahmad Khatami.
Dalam khutbah Jumat kali ini, Ayatullah Khatami menilai bahwa partisipasi rakyat dalam parade peringatan Hari Quds Dunia adalah sebuah ibadah dari kategori politik.
“Partisipasi ini menurut Al-Quran memiliki lima titel. Titel pertama adalah langkah untuk melawan musuh. Tentu, langkah dan slogan-slogan yang telah didengungkan oleh seluruh rakyat merupakan sebuah amal salih,” tukas Ayatullah Khatami.
Ayatullah Khatami melanjutkan, “Al-Quran menilai bahwa baiat kepada Rasulullah sama dengan baiat kepada Allah. Dan baiat kepada Rasulullah ini tidak mengenal ruang dan waktu. Gerakan rakyat hari ini untuk melawan Israel dan membela rakyat tertindas Palestina adalah baiat kepada gerakan untuk melawan kelaliman.”
“Titel lain untuk partisipasi rakyat hari ini adalah gerak menuju jihad. Tentu, jihad tidak hanya berbau senjata dan militer. Setiap usaha dan jerih payah untuk menggapai hak orang yang tertindas adalah sebuah jihad. Mampus Amerika dan mampus Israel adalah jihad melawan Amerika,” tutur Ayatullah Khatami.
“Amerika dan Netanyahu berangan-angan suatu kelak rakyat Iran sudah tidak lagi mendengungkan slogan-slogan tersebut. Ketahuilah bahwa selama mereka masih mengemban misi imperialis, slogan-slogan ini pasti senantiasa berdengung,” tandas Ayatullah Khatami.
Menurut penegasan Ayatullah Khatami, hari ini, musuh Islam yang paling gamblang adalah Donald Trump. Sementara itu, musuh Islam yang paling pengecut dan sudah berada di ambang kehancuran adalah Benjamin Netanyahu.
“Sekarang Netanyahu berkeliling Eropa bak seorang pengemis politik. Ia meminta supaya paling tidak slogan mampus Israel tidak terdengar di London. Ini adalah puncak untuk kehinaan politik,” tandas Ayatullah Khatami.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar