Kelompok pembela hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) menuduh Arab Saudi terus melakukan penggerebekan kepada gerakan hak asasi manusia, sementara sejumlah rincian muncul terkait penangkapan dua pegiat lagi.
HRW menyatakan Nouf Abdelaziz dan Mayaa al-Zahrani ditangkap permulaan bulan Juni setelah menyatakan solidaritas kepada sejumlah pegiat terkemuka yang ditangkap pada bulan Mei.
"Saya bukan provokator, juga bukan seorang teroris atau pengkhianat," tulis Nouf Abdelaziz lewat sebuah surat pernyataan keprihatinan terhadap perlakuan yang dialami rekan-rekannya.
Kelompok penekan ini menyatakan larangan perjalanan juga diterapkan pada beberapa pegiat Saudi lainnya.
"Arab Saudi sepertinya sangat berkeinginan untuk tidak memberikan warganya hak menyatakan dukungan solidaritas," demikian dikatakan Sarah Leah Whitson, direktur Timur Tengah HRW.
Orang-orang yang ditangkap itu dituduh melakukan hubungan mencurigakan dengan para musuh di luar Arab Saudi.
Kebanyakan dari mereka memainkan peran penting dalam kampanye pemberian hak mengemudi kepada perempuan.
Sejumlah suratkabar Saudi melaporkan adanya pengkhianatan terkait dengan orang-orang yang ditahan.
Penangkapan ini kembali memicu kecaman terhadap pendekatan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam melakukan reformasi mendiversifikasi ekonomi negara itu.
Badan hak asasi manusia PBB, UNHRC, telah menyatakan keprihatinan terkait dengan penangkapan sekitar 12 pegiat terkemuka ini.
Hari Minggu (24/06) perempuan Saudi akan diizinkan untuk mulai mengemudi kendaraan, setelah pada tanggal 4 Juni untuk pertama kalinya Arab Saudi mengeluarkan surat izin mengemudi (SIM) untuk perempuan.
(VIVA/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar