Gedung Putih telah menjanjikan akan memberlakukan tekanan-tekanan ekonomi yang lebih parah terhadap Iran. Akan tetapi, hingga kini masih belum bisa dipastikan bahwa maksud dari kebijakan pemerintah Amerika ini adalah mendorong Iran supaya melakukan perundingan nuklir baru sesuai pernyataan terbaru Donald Trump ataukah sebuah usaha untuk mengganti rezim di Negeri Mulla itu?
Lantaran pernyataan terbaru Donald Trump di Twitter, hubungan Tehran dan Washington semakin lebih buruk dibandingkan dengan sebelum ini. Trump berkata kepada Hasan Ruhani, “Jangan sekali-kali mengancam Amerika lagi. Jika tidak, maka kamu akan menyaksikan akibat buruk yang sangat jarang disaksikan oleh sejarah.”
Dengan mengulangi bahasa dan ancaman serupa, John Bolton, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, telah menyatakan dukungan terhadap pernyataan-pernyataan anti Iran yang telah dilontarkan oleh Trump tersebut.
Pernyataan Trump tersebut dilontarkan setelah Hasan Ruhani memberikan peringatan sembari menyatakan, “Amerika harus camkan dengan baik bahwa perang melawan Iran adalah induk seluruh perang dan perdamaian dengan Iran adalah induk seluruh perdamaian.”
Perang mulut antara dua petinggi negara ini merupakan peningkatan tensi perang mulut ketika tensi pertikaian sehubungan dengan kesepakatan nuklir 2015 sedang meningkat.
Betulkan perang mulut ini akan menjadi perang nyata ataukah tidak? Tentu, kedua pihak tidak bermaksud menyulut perang militer.
Sudah 18 bulan berlalu dari masa kekuasaan Trump. Ia sekarang sedang berusaha mewujudkan janji pemilu yang ingin lebih mengungkung Iran.
Gedung Putih memang telah menjanjikan tekanan ekonomi yang lebih buruk. Akan tetapi, tidak bisa dipastikan apakah janji ini bisa terwujud ataukah tidak.
(The-Independent/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar