Senator Sayed Taj Haider, senator majlis senat Pakistan pada Perayaan sepuluh hari Keramat, dari hari kelahiran Sayidah Makshumah (sa) hingga hari kelahiran Imam Ridha (as) di Rumah Budaya Iran di Karachi, Pakistan, menyebut Imam Ridha (as) sebagai panutan terbaik bagi para politisi dan penguasa.
Menurut laporan IQNA dilansir dari situs kebudayaan dan komunikasi Islam, acara ini terselenggara atas prakarsa afiliasi kebudayaan Iran dengan dihadiri oleh Hujjatul Islam Suleimani, Kepala Kantor Perwakilan Rahbar di Karachi, Kamanghad, Wakil Konsulat dan Mohammad Reza Bagheri, Kepala Rumah Budaya Iran di Karachi, staf-staf markas Iran di Karachi, Hujjatul Islam Sayed Razi Jafari Naghavi, rohaniawan Pakistan, Sayed Taj Haider Zaidi, senator majelis senat Pakistan dan sejumlah rohaniawan, pengurus dan pelajar hauzah ilmiah dan sejumlah tokoh ilmiah kebudayaan dan sosial Karachi.
Tilawah Alquran, madah, pemutaran dua film dalam menyanjung Imam Ridha (as) dan Sayidah Makshumah (sa), ceramah, pembacaan puisi oleh Farhat Hussein dan Kautsar Naghavi termasuk program acara tersebut.
Mohammad Reza Bagheri, afiliasi budaya dan penanggung jawab Rumah Budaya Iran di Karachi, dalam pidatonya menyampaikan keberkahan dan karunia eksistensial dan spiritual Imam Ridha (as) dan Sayidah Fatimah Makshumah (sa) serta beberapa keberkahan untuk umat muslim, khususnya komunitas Syiah dan masyarakat Iran.
“Kota suci Qom dengan keberkahan pusara dan makam beliau (sa) sekarang menjadi pusat utama untuk publikasi dan pengembangan ilmu Islam Nabi Muhammad,” ucapnya.
Hadis Silsilah Dzahab
Senator Sayed Taj Haider, seorang ilmuwan ahli dan politikus kenamaan Pakistan, adalah pembicara berikutnya di acara tersebut, yang mengatakan bahwa hadis terkenal Silsilah Dzahab dari Imam Ridha (as), yang dibaca bersama dengan banyak muslim di kota Neyshabur, sejatinya adalah penyempurna hadis Ghadir. Yakni agama suci Islam dimulai dengan tauhid dan disempurnakan dengan wilayah para imam pemberi petunjuk.
Di bagian lain dari pidatonya, ia menggambarkan keberadaan Imam Ridha (as) sebagai tauladan terbaik untuk semua muslim, terutama politisi dan penguasa.
Hujjatul Islam Sayed Razi Jafari Naghavi, seorang ulama terkenal Pakistan sebagai pembicara terakhir dari acara tersebut, yang mengatakan bahwa dalam sejarah Islam, dua peristiwa menarik terjadi dalam dua bulan, pada abad pertama Islam, dua orang besar, yaitu Imam Husein (as) dan Sayyidah Zainab (as ) lahir pada bulan Sya’ban, dan keduanya adalah pendiri gerakan besar Asyura.
Pada abad kedua Islam, Imam Ridha (as) dan saudara perempuannya, Sayidah Makshumah (sa) lahir pada bulan Dzulkaidah dan dengan perilaku dan perangai spiritual mereka, melanjutkan revolusi Asyura dengan cara lain di tanah Iran, yang berlanjut sampai saat ini.
Dia lebih lanjut menambahkan: "Kehadiran Imam Ridha (as) di Iran telah memainkan peran istimewa dalam sejarah Syiah dan publikasi mazhab Ahlulbait (as) di tanah itu."
Perlu dicatat bahwa di sela-sela acara ini, juga diselenggarakan sebuah pameran buku, foto dan poster dengan subjek Imam Ridha (as) dan Sayidah Makshumah (sa).
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar